Volkswagen: Gebrakan potensi wisata Ngawi 2012
Selama dua hari Visit Ngawi Years 2012 yang juga disemarakan dengan hadirnya komunitas mobil jadul, Volkswagen se-Jawa Timur yang diikuti 16 club, menambah makin seriusnya pemerintah dalam menggali potensi khususnya pengembangan wisata sendiri dengan ditandai berbagai macam acara.
Pembenahan sektor pariwisata yang sempat dijanjikan di awal pemerintahan Budi Sulistyono-Ony Anwar Harsono dalam tahun ini akan segera terealisasi. Terbukti, saat ini Pemkab Ngawi membuka tahun kunjungan pariwisata tahun 2012 dengan mengambil tema “Visit Ngawi Years 2012”
Dengan di lounchingkanya pariwisata Kabupaten Ngawi pada tahun ini menjadi catatan tersendiri untuk keseluruhan obyek dan daya tarik wisata yang tersebar di 19 kecamatan baik ekowisata maupun wisata budaya serta wisata spiritual.
Gagasan kemilau pembenahan diberbagai sektor pariwisata merupakan langkah maju selama kepemimpinan dibawah kemudi Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono jauh hari sebelum dirinya menjadi pimpinan puncak eksekutif. Memajukan sektor dunia pariwisata di Ngawi seperti yang diungkapkan Kanang (panggilan akrab Ir Budi Sulistyono-red) bukan barang mudah dan tidak sekedar basa basi meskipun demikian tentu harus dibarengi langkah konkrit dari peran kepala dinas. Selaku dinas yang dibentuk untuk membantu mewujudkan impian tersebut. Karenanya wajar, perubahan besar di lakukkan selama ini. Bahkan secara berkala selaku kepala daerah diadakan evaluasi atas kinerja. Kemudian kawasan peruntukan pariwisata Ngawi meliputi kawasan pariwisata budaya, kawasan pariwisata alam dan kawasan pariwisata buatan.
Adapun Kawasan pariwisata budaya meliput Arca Banteng, Candi Pendem, Pertapaan jaka tarub, Petilasan Kraton Wirotho, Makam PH Kertonegoro dan Patih Ronggolono, Makam Patih Pringgokusum, Kediaman Krt. Radjiman Wedyadiningrat, Monumen Suryo, Pesanggrahan Srigati, Gunung Liliran, Musem Trinil, Benteng Van Den Bosch. Dan Kawasan pariwisata alam dengan luas kurang antara lain air Terjun Srambang, Gunung Liliran, Waduk Pondok, Bumi Perkemahan Selondo dan Kebun teh Jamus. Kemudian kawasan pariwisata buatan seperti pemandian Tawun dimana tempat wisata yang satu ini konsepnya tidak hanya sebagai tempat hiburan, taman yang biasanya sebagai tempat untuk berekreasi, menghilangkan kepenatan dari rutinitas dapat juga difungsikan sebagai tempat untuk melakukan konservasi terhadap satwa langka (Sinarngawi)
Sambang Desa Serap Aspirasi Ciptakan Solusi
Setelah bulan Januari lalu menyambangi desa Pandean di kecamatan Karanganyar bulan Februari ini Bupati Ngawi beserta seluruh jajarannya menyambangi desa Sumber Bening Kecamatan Bringin, kegiatan yang dikemas jauh dari kesan formal ini diawali dengan perjalanan dari pendopo kabupaten dengan menggunakan motor Trail, penggunaan motor trail ini bukannya tanpa maksud atau hanya sekedar menyalurkan hobi tetapi lebih jauh lagi dengan menggunakan motor trail jajaran Pemerintah Daerah dapat merasakan apa yang selama ini dirasakan masyarakat terutama berkaitan dengan kondisi jalan di desa yang sebagian besar rusak . “Kalau hanya sekedar menyalurkan hobi tentunya tidak perlu dengan acara seperti ini harus mampir – mampir berdialog dengan warga,” tutur Bupati. “Saya ajak seluruh jajaran Pemerintah Daerah agar turut merasakan apa yang dirasakan masyarakat selama ini terutama berkaitan dengan infrastruktur, sehingga dapat membangkitkan rasa empati kita terhadap kondisi masyarakat selama ini”, lanjut Bupati.
Kegiatan yang diberi titel Sambang Desa ini dilaksanakan selama dua hari 18 – 19 Februari 2012 dengan mengambil tempat di Base Camp Waduk Sangiran dan Dusun Boan yang terletak di sebelah utara waduk. Lain dengan kunjungan formal kali ini bupati, Wakil Bupati serta seluruh jajaran Pemerintah Daerah dan Forpimda menginap di lokasi dengan harapan dapat menyerap aspirasi sebanyak mungkin dari masyarakat sekaligus dapat merumuskan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Salah satunya adalah keluhan atas pemanfaatan keramba apung di waduk sangiran yang berjumlah 44 buah ternyata baru dimanfaatkan sebanyak 10 buah, untuk mengatasi hal tersebut bupati memerintahkan Dinas Perikanan dan Peternakan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB untuk berkoordinasi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten dan Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda, dan Olahraga diminta turun tangan untuk mengatasi permasalahan tersebut dan teknis pengelolaannya. Pengelola bisa digerakkan dari PKK maupun pemuda desa. Lebih lanjut Bupati juga telah memerintahkan untuk pengadaan Kambing di wilayah Desa Sumber Bening, kambing – kambing ini adalah permintaan para mantan Guru Tidak Tetap yang telah bertekad alih profesi menjadi peternak Kambing, model seperti ini yang akan dilakukan Pemerintah Daerah menjadi solusi permasalahan bagi para mantan GTT dan PTT, dengan didorong menjadi wirausahawan daripada memimpikan diangkat menjadi PNS yang sangat jauh dari kenyataan. “Kita berusaha menghapus mimpi mereka untuk diangkat menjadi PNS, kita ciptakan mimpi baru untuk mereka dengan mendorong menjadi wirausahawan”, Tegas Bupati.
Khusus pengelolaan kawasan waduk, baik waduk Pondok maupun Waduk Sangiran Pemerintah Daerah menurut Bupati saat memaparkan rencana – rencana program Pemerintah Daerah dihadapan warga masyarakat Sumber Bening dan fasilitator PNPM Mandiri se Kabupaten Ngawi telah mencanangkan untuk menjadikan daerah tujuan wisata, sejumlah program akan dilakukan di waduk ini antara lain Program Ngawi Hijau dengan Pohon Asuhnya, dengan program ini diharapkan daerah sekitar waduk dapat menjadi asri dan teduh sehingga nyaman bagi pengunjung, selain itu juga menjadi wilayah tangkapan air bagi waduk itu sendiri. Kemudian untuk waduk pondok tahun ini akan dibangun Jembatan yang akan menghubungkan desa Dampit dengan Kenongo Rejo, jembatan ini selain bermanfaat untuk memperlancar dan memperpendek jarak juga sebagai pengganti jalur transportasi air yang digunakan masyarakat selama ini, keberadaan transportasi air selama ini juga menjadi kendala pengembangan wisata air seperti jet ski karena dapat menyebabkan kecelakaan.
Pada kesempatan itu pula Bupati berkesempatan menyerahkan penghargaan kepada Fasilitator PNPM Mandiri berprestasi serta menandatangani Prasasti sebagai simbolis peresmian proyek proyek PNPM Mandiri di Kabupaten Ngawi Tahun 2011.
Selesai acara Bupati beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Dusun Boan, melalui jalan yang masih makadam dan sebagian dalam kondisi rusak. Di dusun Boan ini rombongan melaksanakan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan penyerahan bantuan sembako.
Banyak permasalahan yang ditangkap banyak permasalahan pula yang dapat dipecahkan, banyak bahan yang dapat dikumpulkan guna merumuskan formula program yang tepat sasaran bagi masyarakat, oleh karena itu kegiatan Sambang Desa ini akan terus dilakukan hingga seluruh Kabupaten Ngawi. (humasngawi)
Polri : Satu Desa Satu Polisi
NGAWI : Untuk menciptakan dan mewujudkan keamanan, ketertiban masyarakat mulai dari kota hingga pelosok desa di seluruh tanah air, Polri meluncurkan program ‘Perpolisian Masyarakat’. Program ini mendasar Peraturan Kapolri, No 07 Tahun 2007 tentang ‘Satu Desa Satu Bhabin’ atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Satu Desa Satu Polisi’ atau ‘Bhabinkamtibmas’.
Tujuan utama dari program ini adalah memberi keamanan dan ketertiban di masing-masing desa untuk menjaga kondusivitas lingkungan masyarakat. Polsek sebagai basis keamanan lingkup kecamatan sehingga mampu mendeteksi dan bisa memberi solusi penyelesaian masalah social termasuk pelanggaran atau tindak pidana ringan (tipiring).
Seperti halnya di wilayah hukum Polres Ngawi, sebanyak 217 personel Polisi yang bakal bertugas di tiap-tiap desa se Kabupaten Ngawi diberi pembekalan, Senin (20/02). Bertempat di aula, Kapolres Ngawi AKBP Edy Djunaedi, Wakapolres Kompol Nur Gozali selaku narasumber yang dibantu Kabag Korp, Kasat Lantas, Kasat Serse dan Kasat Intel.
Sementara itu program kedepan, sejak tanggal 06 Februari hingga 06 Maret tahun ini akan dilakukan pengecekan kelengkapan Bhabinkamtibmas berupa kendaraan dinas dan buku panduan atau buku laporan yang dilanjutkan tanggal 07 Maret akan ada supervise dari Polda Jatim.
Kemudian 18 Maret dilaksanakan apel besar guna mengevaluasi kinerjanya (Bhabinkamtibmas, red) sekaligus pemberian reward oleh Kapolres, termasuk reward pada masyarakat. Reward secara selektif diberika pada petugas atau masyarakat yang berperan aktif (berkoordinasi, red) membantu terciptanya keamanan dan ketertiban lingkungan dengan harapan bisa menjembatani masalah yang ada. (www.infongawi.com)