
Ular Python Empat Meter Dilumpuhkan Kakek 87 Tahun
Kejadian ini sempat membuat geger warga lingkungan Sidomakmur, RT.21/RW.05 Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi Kota. Sebut saja, Waras seorang kakek yang berusia 87 tahun berhasil melumpuhkan Ular Python sepanjang 4 meter lebih, yang kebetulan kondisinya terjebak di saluran air setempat.
Menurut kakek yang mengaku pawang ular ini, bermula kejiadian sekitar pukul 17.00 WIB, dimana Endang (40) warga setempat sedang melihat ada ular besar yang melilit pintu saluran air didepan rumahnya.
“Pertama kalinya ular itu diketahui oleh Endang yang kebetulan saluran airnya berada tepat didepan rumahnya dan dirinya langsung menghubungi saya untuk menangkap ular itu,” terang Waras, kemarin Jum’at (25/1).
Tanpa menunggu lama kata Waras, langsung mendatangi ular python yang berada disaluran air tersebut dengan dibantu para tetangga lainya dirinya berhasil menarik keluar dari saluran air meskipun bobot ular sendiri mencapai 20 kg.
“Mungkin ular ini yang biasa dikenal bernama sowo pari merayap dari aliran Bengawan Solo menuju saluran air hingga ke pemukiman warga,” jelasnya lagi. Urainya, memang lokasi penemuan ular itu tidak jauh dari Bengawan Solo yang hanya berjarak kurang dari 1 km.
Setelah berhasil menangkapnya, ular python tersebut dimasukan kedalam karung untuk disimpan sementara dirumahnya. Tambah Waras, semenjak dirinya menjadi pawang ular berpuluh tahun baru kali ini menemukan ular sebesar itu.
“Memang tidak biasa ular sebesar ini berkeliaran mendekati rumah warga , untungnya ular itu tidak melukai warga sekitar sini,” ungkap Waras.
Sementara media menanyakan apakah ular python tersebut akan dipelihara atau dijual ke pihak lain namun kakek yang sudah renta ini belum bisa menjawabnya. “Tadi baru saja dapat kabar bahwa salah satu cucu saya akan mengambil ular ini untuk dipelihara dirumahnya,” pungkasnya. (sinarngawi)
Pengusaha Thailand Jajaki Investasi di Jatim
Sebanyak 46 delegasi dan pengusaha Thailand dibawah pimpinan Audsitti Sroithong berkunjung ke Pemprov Jatim dengan tujuan menjajaki kerjasama dan investasi di berbagai bidang khususnya sektor agrobis, otomotif dan teknologi pertanian.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo (Pak De Karwo) usai menerima kunjungan Delegasi Thailand di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (11/1) mengatakan, Negara Thailand yang baru saja mengalami bencana banjir sedang gelisah diterpa berbagai masalah diantaranya ongkos buruh naik, unjukrasa/demontrasi yang cenderung anarkis dan sebagian tempat sentra industrinya rusak akibat banjir.
Dengan berbagai permasalahan dan dampak bencana banjir yang merusak industri otomotifnya para pengusaha Negara Gajah Putih Thailand mulai gelisah dan mencari tempat lain selain negaranya yang cocok untuk berinvestasi. Pilihan tersebut jatuh ke Provinsi Jatim Indonesia. Oleh sebab itu para pengusaha datang ke Jatim Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya.
Para pengusaha muda Thailand setelah datang ke Jatim tertarik investasi di sector agrobis, properti dan komponen kendaraan/otomotif. Selain mau berinvestasi, para mengusaha Thailand juga ingin mencari pasar bagi industri agronya serta menawarkan tekologi bibit tanaman negerasi baru dan unggul untuk Jatim.
Menurut Pak De Karwo Jatim selain mengimpor otomotif dan suku cadangnya juga banyak mengimpor buah-buahan. Tetapi akhir-akhir ini impor buah dari Thailand turun sekitar 23 persen.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Ir Budi Setiawan MMT MM mengatakan, kerjasama perdagangan ekspor impor Jatim dengan Thailand sampai saat ini masih menguntungkan Thailand. Hal ini sebenarnya yang tidak boleh, kerjasama ekspor dan impor antara Jatim dengan Thailand seharusnya seimbang.
Menurut data, perdagangan Jatim dengan Thailand sampai dengan Nopember 2012 masih menguntungkan Thailand. Ekspor Jatim ke Thailand sampai Nopember 2012 hanya 403, 91 juta dollar AS sedangkan impor dari Thailand mencapai 928,68 juta dollar AS. Jadi perdagangan Jatim dengan Thailand sampai Nopember 2012 devisit untuk Jatim 524 juta dollar AS. Sehingga shere perdagangan Jatim dengan Thailand sekitar 3,04 persen.
Ekspor Jatim ke Thailand banyak didominasi makanan dan Minunan (Mamin) total mencapai 124,597 juta dollar AS dan industri kimia dasar. Sedangkan Impor mamin dari Thailand sampai Nopember 2012 mencapai 307,778 juta dollar AS. Kedepan Jatim harus terus berusaha meningkatkan daya saing khususnya di bidang agrobis dan pertanian. Jatim mempunyai potensi besar di bidang agrobis tetapi agrobis Jatim daya saingya bisa tinggi harus meningkatkan kualitas dan banyak belajar dari Thailand.
Seperti Thailand memang visi misinya ke sektor agrobis dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, perbankan, distribusi angkutan, infrastruktur jalan bagus, perguruan tinggi, aparat penegak hukum, polisi dan tentaranya mendukung. Hal inilah menjadikan Thailand agrobisnya meningkat dan kualitasnya baik. (kominfo.jatimprov.go.id)
Pelaku Penimbunan BBM Berhasil Diamankan Petugas
Pelaku penimbunan BBM diamankan satuan Reskrim Polres Ngawi di SPBU Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, empat hari yang lalu. Seperti keterangan yang berhasil dirilis dari Kasubag Humas Polres Ngawi, AKP Lilik Lestari, satu tersangka, R M (38), adalah warga Desa Kebon, Kecamatan Paron.
“Penangkapan terhadap pelaku mendasar informasi dari masyarakat yang saat itu mencurigai adanya dua mobil yang didalamnya ada puluhan jerigen yang berisi BBM di SPBU Geneng,” ujar AKP Lilik Lestari, Jum’at (11/1).
Dikatakanya, dari penangkapan tersebut petugas berhasil mengamankan sedikitnya 27 jerigen berisi 915 liter solar dan 21 jerigen yang masih kosong.
Pada awal kejadianya AKP Lilik Lestari menyebutkan, sekira pukul 11.00 WIB Aiptu Mujiat bersama 4 anggota Opsnal Reskrim Polres Ngawi melakukan pengintaian terhadap pelaku sesuai informasi yang didapat dari masyarakat.
Kemudian menunggu beberapa saat di SPBU tersebut dan langsung mendapati 2 mobil Daihatsu Zebra warna merah bernopol AE 1768 JF dan AE 1263 JJ yang sedang melakukan pengisian BBM kedalam jerigen yang ditaruh didalam kedua mobil ini.
Pelaku tidak bisa mengelak saat petugas mencokoknya lantaran tidak bisa memperlihatkan surat ijin pengangkutan dan tata niaga BBM yang sah.
Urainya lagi, pelaku dalam melakukan penimbunan BBM ini hanya semata untuk mencari keuntungan.
Selain barang bukti berupa puluhan jerigen dan dua mobil Daihatsu Zebra, petugas juga mengamankan 1 lembar kwitansi bukti pembayaran BBM solar yang dikeluarkan pihak SPBU.
Dari hasil kejahatan penimbunan BBM ini, Kasubag Humas Polres Ngawi mengatakan pelaku akan dijerat pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman hukuman penjara enam tahun. (sinarngawi)