Gubernur Beri Penghargaan K3 Pada Bupati / Walikota Pembina Terbaik

di %s Berita/Informasi 628 views

GUBERNUR BERI PENGHARGAAN K3 PADA BUPATI WALIKOTA PEMBINA TERBAIKGubernur Jatim, Dr H Soekarwo pada tahun 2013 telah memberikan penghargaan keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada 10 kepala daerah bupati dan walikota di Jatim yang dinilai terbaik sebagai Pembina K3. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga memberikan penghargaan kepada perusahaan kategori, perusahaan penerima kecelakaan nihil (zero accident), dan penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (SMK3).

“Kepada bupati dan walikota, saya mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya memelihara perusahaan yang betul-betul telah memelihara K3 dengan sangat bagus. Karena K3 ini penting menginggat bentuk baru terhadap kompetensi di AFTA (Asean Free Trade Area) tahun 2015 mendatang,” ujar Gubernur Jatim Soekarwo ditemui usai acara Penganugerahan K3, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (26/3).

Dia mengatakan, Provinsi Jatim menjadi snagat terdepan karena akses perdagangannya langsung ke ASEAN, Cina dan Hindia, Korea dan Jepang. “Ini posisi kita, kalau tidak terus kita benahi maka kita akan menjadi pasar bagi mereka. Tapi, saya yakin dan percaya karena kumpulnya pimpinan perusahaan atau pelaku perusahaan yang mempunyai jiwa petarung yang kuat maka saya kira kita akan menang,” katanya.

Tidak itu saja, lanjut, Jatim juga telah memiliki kelebihan sumber daya listrik 4200 megawatt di tahun 2013. “Terima kasih atas kerjasamanya, kepada pimpinan perusahaan membenahi SMK3nya karena kita mau tarung di 2015 mendatang, tentunya harus siap di tahun 2014 dengan adanya AFTA,” imbuhnya.

Menurutnya, Jatim merupakan satu-satunya provinsi yang berpotensi bagus dalam melakukan investasi. Pada tahun ini saja, Pemprov Jatim menargetkan tahun ini invetasi yang masuk di Jatim mencapai Rp 145-155 triliun. Sementara pada tahun 2012 lalu, investasi yang masuk di Jatim mencapai Rp 133 triliun. Dari jumlah itu, sekitar 25 PMA (Penanam Modal Asing) dan 108 PMDN (Penanam Modal Dalam Negeri) dari divenden pengusaha yang hadir ini. “Jangan tanam (investasi) di tempat yang lain. Disini (Jatim) merupakan tempat yang sangat baik untuk berinvestasi,” harapnya.

Karena itulah, informasi tentang SMK3 dari K3 ini penting dilakukan karena dinilai sangat kompetetitif dengan Negara lain. “SMK3 ini sangat berkaitan dengan jaminan kesehatan, hak-hak buruh, standarisasi tentang kerja sehingga SMK3 merupakan ISO-nya Indonesia. Itu penting sekali. Kalau SMK3 nya bagus maka kita bisa berkompetisi dengan Negara lain,” urainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Kadisnakertransduk) Prov Jatim, Dr Hary Soegiri MBA MSi mengatakan, ada empat penghargaan yang diberikan pada kegiatan ini. Pertama, penghargaan sebagai Pembina K3 terbaik diberikan 10 bupati dan walikota. Tahun lalu ada delapan bupati/walikota, kini bertambah menjadi 10 bupati/walikota.

Kedua, penghargaan kategori pemerhati K3 yang diberikan kepada satu perusahaan yang dinilai peduli dan merespon pada masalah keselamatan kerja. Ketiga, penghargaan kategori system manajemen K3 terbaik pada 32 perusahaan di Jatim. “Ada kenaikkan yang mendapatkan penghargaan ini, pada tahun lalu yang mendapatkan berjumlah 22 perusahaan, kini menjadi 32 perusahaan,” paparnya.

Keempat, tambahnya, penghargaan kategori Zero Accident (kecelakaan nihil) yang diberikan kepada 275 perusahaan di Jatim (www.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Hasil Final Duta Wisata Raka Raki 2013

di %s Berita/Informasi 772 views

hasil Final Pemilihan Raka-raki jatimJika tahun lalu gelar duta wisata raka-raki mampu diboyong Kabupaten Kediri, kini giliran Kota Madiun dan Kota Malang yang berhasil meraih gelar bergengsi di perhelatan tahunan duta wisata Jawa Timur (Jatim) 2013. Pada malam Grand Final Duta Wisata Raka Raki 2013 yang digelar di Grand City Surabaya itu, Alvine Stefan Widjaja dari Kota Madiun dinobatkan sebagai Raka Jatim dan Retno Ambar Arum dari Kota Malang sebagai Raki Jatim.

Alvine Stefan Widjaja (21th) merupakan Mahasiswa  Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada dan meraih prestasi dalam Champion Debate HK.Humaniter Nasional 2011. Sedangkan Retno Ambar Arum (19th) merupakan Mahasiswi Sastra Inggris Universitas Brawijaya Malang.

Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo SH MHum mengatakan bangga kepada raka raki yang telah  menjadi speaker bagi dunia luar untuk mengenal lebih jauh potensi Jatim. “Raka raki harus bisa menjelaskan pada mereka yang belum mengenal Jatim, agar lebih tertarik mendatangi provinsi ini,” kata Gubernur yang akrab disapa Pakdhe ini saat pembukaan Grand Final Raka-Raki Jatim 2013 di Grand City Surabaya, Sabtu (23/3) malam.

Gubernur Soekarwo juga mengapresiasi Raka Raki sebagai etalase Jatim yang bisa mendongkrak lebih jauh perekonomian di Jatim. Dalam kegiatan seni budaya dan pariwisata baik dalam dan luar negeri, Pemprov Jatim selalu membawa Raka Raki Jatim.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dr H Jarianto MSi mengatakan, ajang pemilihan duta wisata tahun ini Pemprov Jatim berharap sektor pariwisata mempunyai peran besar dalam mendongkrak perekonomian.

Jarianto mengatakan, pemilihan Duta Wisata Raka Raki sebagai event rutin tahunan ini merupakan salah satu sarana pemerintah untuk mempromosikan potensi pariwisata Jatim kepada masyarakat luas maupun wisatawan mancanegara.

“Yang terpilih nanti, kita persiapkan untuk mempromosikan wisata Jatim, diharapkan dengan adanya duta wisata, jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat,” harapnya.

Sebelum malam grand final, Raka Raki Jatim mengikuti kegiatan malam keakraban. Seluruh finalis berusaha untuk tampil maksimal. Mulai dari pemilihan kostum dari tiap-tiap daerah yang maksimal, sampai menampilkan bakat-bakat yang sudah mereka siapkan.

Seperti diketahui, perwakilan beberapa daerah lolos untuk mengikuti grand final di Surabaya, yaitu, Kota Malang, Kota Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kota Surabaya, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Blitar, Kabupaten, Magetan, Kabupaten Kediri, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bondowoso. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Enam Pemuka Agama Ruwat Kali surabaya

di %s Berita/Informasi 901 views

Enam Pemuka Agama Ruwat Kali surabayaSebanyak enam pemuka agama dari forum komunikasi antar umat beragama melakukan ritual doa bersama di bantaran Kali Surabaya. Mereka berdoa agar kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian Kali Surabaya dapat tetap terjaga.
Sebelum ritual doa bersama dimulai, satu persatu dari enam pemuka agama yakni Konghuchu, Hindu, Budha, Kristen, Katholik, dan Islam memberikan ceramah agama akan pentingnya menjaga keestarian lingkungan, khususnya air.
“Tak ada satupun agama di dunia yang mengajarkan umatnya untuk merusak lingkungan. Semua mewajibkan untuk menjaga kelestarian alam,” kata Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup, Imam Rochani saat kegiatan Ruwatan Kali Surabaya, Sabtu (23/3).
Menurut dia, prosesi ruwatan biasanya diadakan dengan menggelar acara wayang. Namun, dalam acara Ruwatan Kali Surabaya yang diikuti ratusan kader lingkungan dan mahasiswa itu direalisasikan dalam wujud doa bersama dengan mengundang tokoh lintas agama. “Doa kalau sendiri-sendiri agak lama terkabulnya. Sekarang doa lintas agama dan kalau lebih dari 40 orang bisa lebih cepat nyampai (dikabulkan),” ujarnya.
Imam mengatakan, dengan memberikan ceramah dari berbagai sudut pandang agama, maka diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dapat bertambah. “Setalah ini kami harap para tokoh agama dapat berdakwah atau ceramah dengan pendekatan terkait problem lingkungan. Ini penting karena jika pendekatan hukum tak membuat jera para perusak lingkungan, maka pendekatan religi bisa menjadi alternatifnya,” tegasnya.
Usai berdoa, ruwatan dilanjutkan dengan kegiatan potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur. Setelahnya dilakukan penyebaran 5.000 bibit ikan bader dan penanaman pohon di bantaran Kali Surabaya. Prosesi dipimpin Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan dilanjutkan para tokoh lintas agama dibantu para kader lingkungan dari Garda Lingkungan Jatim dan mahasiswa Universitas Airlangga dan Universitas Merdeka Surabaya.
Di penghujung kegiatan ruwatan, para tokoh lintas agama bersama menyusuri Kali Surabaya dengan menggunakan perahu. Hal ini, kata Imam, dilakukan agar mereka dapat melihat secara langsung kondisi sungai yang menjadi sumber bahan baku air minum warga Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo tersebut. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top