Investasi Jatim Naik 11,34 Persen

di %s Berita/Informasi 429 views

Realisasi investasi yang masuk di Jawa Timur terus mengalami pertumbuhan. Hingga triwulan ketiga tahun ini, realisasi investasi tercatat sebesar Rp90,03 triliun.

“Jumlah tersebut naik 11,34 persen dibandingkan triwulan ketiga tahun lalu,” ujar Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim, Warno Harisasono, Senin (12/11) di Surabaya. Total investasi yang masuk hingga triwulan III/2012 terbagi menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp17,05 triliun, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp19,66 triliun dan investasi daerah Rp53,32 triliun.

Tahun lalu, hingga triwulan ketiga tercatat total investasi sebesar Rp80,86 triliun yang masuk ke Jatim. Perincian dari total investasi tersebut yaitu PMA sebesar Rp12,38 triliun, PMDN Rp17,49 triliun dan investasi daerah Rp 50,99 triliun.

Warno memaparkan, sebagian besar investasi PMA maupun PMDN mengalir pada industri olahan makanan minuman, listrik gas dan air serta industri kertas dan percetakan. Selain itu juga pada industri logam mesin dan elektronik, industri karet dan plastik serta industri kimia dan farmasi.

“Investasi yang masuk ke Jatim ini kami harapkan juga bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar,” katanya. Beberapa sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah cukup besar diantaranya makanan dan minuman, kertas dan industri logam serta mesin dan elektronik.

Meskipun sudah mengalami pertumbuhan, Warno menuturkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong penanganan proses perizinan bisa dilakukan di daerah. Ia mencontohkan, pengurusan perizinan untuk PMDN yang bisa dilakukan di daerah sejak pertengahan 2011 lalu.

“Ada tujuh izin bagi pemodal dalam negeri yang kini kami tangani di bawah Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Jatim, di antaranya izin prinsip baru, izin prinsip perluasan, izin prinsip perubahan, izin usaha baru, izin usaha perluasan, izin usaha perubahan dan merger,” sebutnya.

Setelah proses perizinan bisa dilakukan di daerah, BPM Jatim mencatat nilai investasi dalam negeri yang masuk berdasar izin prinsip mengalami lonjakan hingga 61%. Jika sepanjang triwulan ketiga tahun lalu investasi PMDN sebesar Rp21,19 triliun, pada periode yang sama tahun ini meningkat menjadi Rp 34,22 triliun. Bahkan, nilai investasi dalam negeri berhasil melampaui capaian investasi asing.

Melihat dampak positif tersebut, BPM Jatim di tahun depan menargetkan bisa membawa perizinan penanaman modal asing (PMA) ke daerah. Selama ini perizinan untuk investasi asing ditangani langsung oleh pemerintah pusat yakni Badan Koordinasi Penanaman Modal.

“Kalau perizinan PMA bisa dibawa ke daerah, kami optimis investasi asing bisa terdongkrak,” ujarnya optimis.

Saat ini Jatim masih menjadi salah satu daerah yang diseleksi untuk bisa memindahkan proses pengurusan izin yang semula dilakukan di Jakarta, untuk ditangani di daerah. Dari sepuluh daerah yang diseleksi, saat ini tersisa tiga daerah, salah satunya adalah Jatim.

Bila dari hasil penilaian Jatim memenuhi persyaratan, maka salah satu keuntungannya, perizinan untuk investasi asing bisa ditangani langsung oleh daerah. Selama ini untuk mengurus perizinan investasi asing, masih harus dilakukan di Jakarta. Jika nantinya sudah dipegang daerah tentu proses perizinan bisa lebih efisien lagi. (centroone.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

MPR Gelar Seminar Kebangsaan Di Surabaya

di %s Berita/Informasi 425 views

Majelis Permusyawaratan Rakyat bekerjasama dengan Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar seminar kebangsaan dengan tema penerapan empat pilar kebangsaan menuju masyarakat Jatim sadar hukum di Hotel Majapahit Surabaya, Senin (12/11).

Seminar yang juga dihadiri anggota tim kerja Materi dan sosialisasi MPR RI, Agun Gunandjar, ini dibuka oleh wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf.

Dalam sambutannya, Gus Ipul sapaan akrab Wagub Syaifullah Yusuf mengatakan, kegiatan seminar ini akan mampu memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme para generasi muda. “Sekarang masyarakat tidak banyak yang memahami arti pancasila maupun UUD 1945.jika tidak ada kegiatan seperti ini akan mengancam kesatuan bangsa,””kata Wagub Syaifullah Yusuf.

Menurutnya, saat ini masyarakat mulai abai terhadap 4 pilar kebangsaan. Tetapi dengan adanya kegiatan ini, pihaknya sangat apresiasi agar kegiatan serupa bisa dilakukan lebih rutin dengan pendekatan kepada generasi muda.

Lebih lanjut Wagub mengatakan, untuk menanamkan nilai nasionalisme di Jawa Timur, Pemprov Jatim menggunakan 4 macam pendekatan. Pertama pendekatan kultural dengan melibatkan para tokoh masyarakat dan agama untuk menekankan pemahaman 4 pilar kepada masyarakat. “Saat ini jiwa nasionalisme di Jatim masih kuat, tetapi saya tidak yakin para generasi mudanya juga memahami empat pilar ini,”ungkapnya.

Ditambahkan Wagub, pendekatan kedua dengan menggunakan pendekatan edukatif, untuk menanamkan jiwa nasionalisme di dunia pendidikan. Baik formal maupun informal. ” Biasanya di sekolahan baik, dirumah baik. Tetapi anak-anak sering berbuat negatif karena dapat di luar rumah dan sekolah. Ini yang tidak terpantau,”lanjutnya.

Karena itu, idealnya pemahaman ini juga harus diperkuat dengan aturan UU agar keberadaan 4 pilar ini dijadikan ekstra kulikuler dalam sekolah.

Pendekatan selanjutnya lanjut Wagub, pemerintah harus menggunakan Pendekatakan hukum untuk mensosialisasikan kepada masyarakat. Bentuknya dengan memperkuat Perangkat hukum dengan mengacu pada 4 pilar mainstreming.

Sedangkan yang terakhir menurut Wagub, dengan pendekatan struktural dimana peran RT,RW sampai pejabat daerah turut terlibat, agar sama-sama mempunyai tanggung Jawab bersama menjaga keutuhan NKRI. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Hari Kesehatan Nasional Prioritaskan Pelayanan Kesehatan Ibu

di %s Berita/Informasi 414 views

Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-48 tahun 2012 , hari ini, akan memfokuskan pada pelayanan kesehatan ibu sebagai salah satu target MDG yang belum tercapai.

“Tema HKN adalah Indonesia Cinta Sehat dengan subtema Ibu Selamat Anak Sehat yang dipilih karena merupakan sasaran prioritas pembangunan kesehatan,” papar Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang menjadi inspektur upacara peringatan HKN 2012 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, hari ini.

Menurut Menkes, dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan telah meningkat secara bermakna dari 61,4 persen pada 2007 menjadi 87,4 persen pada 2011.

“Berkat upaya masyarakat, ibu-ibu kader bersama petugas kesehatan di Puskesmas, saat ini laporan menunjukkan bahwa 71 persen balita mengunjungi Posyandu setiap bulan. Ini berarti sekitar 14 juta balita memanfaatkan posyandu,” kata Menkes.

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat ditandai antara lain dengan menurunnya angka kematian bayi (AKB), menurunnya angka kematian ibu (AKI), menurunnya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk serta meningkatnya umur harapan hidup (UHH).

Di Indonesia data SDKI menyatakan AKB telah menurun dari 35 per 1.000 kelahiran hidup (2004) menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup (2007).

Sementara AKI menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup (2004) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (2007).

Meski telah mengalami penurunan yang cukup banyak, indikator AKB dan AKI dalam MDG masih jauh dari target yang ditentukan dan harus dicapai pada 2015.
Pemerintah masih harus bekerja keras untuk mencapai target MDG sesuai kesepakatan yaitu AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup dan AKI 102 per 100.000 kelahiran hidup pada 2015.

“Peringatan HKN ke-48 ini akan dioptimalkan sebagai momentum untuk meningkatkan semangat, kepedulian, serta memantapkan kerja sama seluruh pihak untuk berjuang dalam mempercepat target MDG 2015,” kata Menkes.

Peringatan HKN 2012 di Kementerian Kesehatan diawali dengan pelaksanaan upacara, peresmian pameran foto “Ibu Selamat Anak Sehat”, pembukaan seminar skrining hipotiroid kongenital cegah keterbelakangan mental dam anemi defisiensi besi pada anak dan penandatanganan MoU antara Kemenkes dengan empat lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan delapan pimpinan dunia usaha. (beritasatu.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top