Bangun Karakter Generasi Muda Bangsa Melalui Apresiasi Seni
Ngawi– Kemeriahan Pentas Seni yang dilakukan anak –anak SD (Sekolah Dasar) untuk memerankan tokoh dalam kesenian ketoprak kemarin malam menunjukkan geliat seni dan budaya mulai berkembang di kalangan generasi muda sekarang yang tertuang dalam acara Apresiasi Seni Tingkat Sekolah Dasar yang digelar di halaman SDN 1 Pangkur, Selasa (16/06).
Sadirin selaku ketua panitia pentas seni dalam laporannya mengatakan kegiatan ini diadakan unuk mnegembangkan seni dan budaya di kalangan generasi muda agar kesenian ini tidak hilang dan dilupakan, karena seni dan budaya ini merupakan identitas bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan pada setiap generasi muda sekarang dan selanjutnya. Lebih lanjut sadirin juga melaporkan bahwa kegiatan ini sudah berjalan setiap tahun dan akan terus dilanjukan agar tidak hilang. Sadirin juga menyampaikan gelar pentas seni ini diikuti oleh siswa-siswi SD se-Kec.Pangkur.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono yang hadir diacara ini dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan pentas seni yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Dasar. Bupati mengatakan generasi muda sekarang harus dieksplorasi potensi serta kemampuannya agar semakin berkembang. Lebih lanjut Budi Sulistyono menyampaikan bahwa generasi muda sekarang harus bisa mempunyai 2 hal penting dalam dirinya untuk dikembangkan yakni pintar dalam bidang akademik dan pintar di luar bidang akademik.”Untuk para guru serta orang tua harus selalu mendidik para generasi muda ini untuk mempunyai karakter bangsa yang kuat melalui seni dan budaya” tgas Bupati. Sebelum mengakhiri sambutannya Budi Sulistyon berpesan agar para generasi muda yang mempunyai bakat-bakat seni agar bisa ditampilkan pada acara besar di Kabupaten agar generasi muda ini bisa bersaing untuk menjadi lebih bagus dalam membangun sebuah karakter bangsa dalam seni dan budaya guna menyongsong 100 tahun kemerdekaan. Setelah memberikan sambutannya Bupati membuka acara Apresiasi Seni tingkat Seolah Dasar se-Kec.Pangkur dengan memukul kentongan.
Apresiasi Seni ini dilanjutkan dengan tari-tarian dan gelaran ketoprak yang diperankan oleh siswa-siswi Sekolah Dasar se-Kec.Pangkur dengan judul “Perang Bubat”. Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pendidikan Abimanyu, Ketua Dewan Kesenian Daerah Soeradji, Kepala Sekolah Se-Kec.pangkur dan Kepala SKPD terkait.
Sekda Menghadiri BBGRM di Desa Teguhan Kecamatan Paron
Sekda Siswanto menghadiri acara peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dalam berbagai bidang pembangunan diarahkan kepada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat dalam pembangunan. Lanjut Baca
Meriah, Peringatan BBGRM XII dan HKG PKK Ke-43 Kabupaten Ngawi
Ngawi – Dalam rangka memperkuat kesadaran bersama terhadap pergeseran arah kebijakan pembangunan nasional pada era otonomi daerah, dengan mengedepankan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, diperlukan semangat kebersamaan yang didukung kesungguhan, ketekunan, keuletan dan kesadaran dari seluruh pelaku pembangunan. Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dalam berbagai bidang pembangunan diarahkan kepada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat dalam pembangunan.
Puncak peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 43 Tahun 2015 di gelar di lapangan Desa Teguhan Kecamatan Paron berlangsung meriah, Selasa (16/6). Acara puncak peringatan BBGRM dan HKG PKK langsung di buka oleh Bupati Ngawi Budi Sulistyono dan dihadiri oleh Wakil Bupati, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Uspinda Kabupaten Ngawi, SKPD dan Kepala Desa se – Kabupaten Ngawi.
Dalam sambutannya Bupati berkata bahwa “kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mempercepat proses keseimbangan pembangunan antara perkotaan dan perdesaan, oleh karena itu, dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan dukungan partisipasi dari seluruh komponen masyarakat, sehingga program Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, benar-benar merupakan pembangunan yang berasal dari rakyat, untuk rakyat dan dilaksanakan oleh rakyat serta hasilnya diharapkan bermanfaat bagi kepentingan hajat orang banyak.” Ungkapnya
Bupati menambahkan bahwa ”istilah Gotong-Royong sebenarnya merupakan “ciri khas” budaya bangsa Indonesia sejak dahulu, namun seiring perjalanan waktu dan masuknya pengaruh budaya luar yang sangat individual saat ini, rasa kebersamaan dan gotong-royong semakin memudar, kepekaan sosial mulai berkurang, tegur sapa dan bercengkrama serta kesadaran saling membantu sudah mulai luntur. Untuk itu marilah kita galakkan lagi Budaya Gotong-Royong Masyarakat, hal ini sangatlah tepat untuk diterapkan dalam pembangunan Kabupaten Ngawi yang kita cintai ini, sejalan dengan tema tahun ini BBGRM “Dengan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat dan Hari Kesatuan Gerak PKK, kita tingkatkan Partisipasi Keluarga dan Semangat Gotong Royong dalam mewujudkan masyarakat yang berintegrasi dan mandiri”” tuturnya
Terakhir Bupati berpendapat bahwa “BBGRM ini Program Pusat dan juga Provinsi hingga kepada Pemerintah Daerah, ini harus terus dilakukan. Bupati Ngawi sangat bangga dalam acara puncak peringatan BBGRM tingkat Propinsi yang di laksanakan di Kabupaten Ngawi tahun 2014 sangat speaktakuler dan acara BBGRM di tingkat Kabupaten ini juga tidak kalah meriah dan spektakuler.
Selanjutnya mengenai Hari Kesatuan Gerak PKK ke 43 tingkat Kabupaten Ngawi, menurut Bupati “PKK diharapkan dapat memberikan makna yang mendalam dalam berkiprah dan berkarya secara nyata dalam menyumbangkan dharma bhaktinya bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, mengingat gerakan PKK merupakan wadah aktivitas sosial kemasyarakatan bagi keluarga.” Ujarnya
Kemudian laporan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Moch Sodiq Tri W “Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 43” tahun 2015, dengan sasaran kegiatan meliputi : (1) sosial kemasyarakatan, (2) ekonomi kerakyatan, (3) sosial budaya, (4) agama, (5) lingkungan hidup. Latar belakang dilaksanakan BBGRM dan HKG PKK untuk memperkokoh integritas sosial bangsa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan bagian dari sistem nilai budaya bangsa yang perlu dilestarikan untuk memperoleh hasil guna yang optimal bagi pertumbuhan kesejahteraan kehidupan masyarakat, untuk tujuan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat melalui semangat kebersamaan membangkitkan semangat gotong royong.