Bupati Ngawi, Ikuti Rapat Bersama Mensos RI dan Gubenur Jatim Bahas Bansos Tunai

di %s Berita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 3,094 views

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mengikuti rapat Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa bersama Menteri Sosial RI, Juliari Batubara beserta Walikota dan Bupati se Jatim melalui video conference di Command Center, Sekretariat Daerah Ngawi, Rabu (15/04/20).

Dalam vidcon tersebut, membahas bantuan sosial tunai bagi masyarakat yang terdampak Covid – 19, sekaligus langkah pemerintah dalam pelaksanaan jaring pengaman sosial  yang dilakukan pemerintah.

Dalam pernyataannya, Mensos Juliari menyerahkan kepada kepala daerah terkait daftar nama penerima bansos, selain itu juga bisa menggunakan  Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau data yang telah disiapkan setiap daerah. “Karena yang terdampak Covid – 19 menyeluruh, sehingga kami perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengusulkan penerima bantuan yang di setujui Bupati, Walikota setempat dan Gubernur,” tambahnya.

Seperti yang dikatakan Juliari, Presiden Joko Widodo juga mengintruksikan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI untuk melakukan pemangkasan Dana Desa (DD) hingga 30 persen, “Dengan upaya itu kita perlu berkoordinasi agar bantuan yang diberikan tidak tumpang tindih,” tuturnya.

Sementara menurut Gubenur Jatim, menjelaskan agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan yang berasal dari pemerintah pusat mulai dari BLT, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Pekerja, pihaknya akan melakukan pendataan warga masyarakat Jatim yang belum tersentuh bantuan terutama yang terdampak langsung wabah Korona ini, “Kami sudah mendapat data dari Kabupaten dan Kota, dan sampai minggu terakhir bulan April akan menyisir mana saja masyarakat Jatim yang belum mendapatkan bantuan,  terutama pada yang berdampak langsung Covid – 19,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Bupati Ngawi terkait banyaknya program bantuan yang akan dikucurkan pemerintah, dan menyatakan tidak efisien, “Harusnya  ada satu tim khusus yang bersama kita diantaranya Kementerian, Kabupaten dan Provinsi,” ujarnya.  Budi Sulistyono berharap bantuan ini tidak saling tumpang tindih. “Jangan sampai saling bertumpuk ini harapan kita,” imbuhnya. Dikesempatan ini, Bupati Ngawi mengungkapkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) saat ini total akan diberikan sekitar Rp. 150 ribu, dengan rincian, jumlah semula Rp. 72 ribu ditambah Rp, 21 ribu, “ Dan daerah sebesar Rp. 15 ribu serta pencanangan tambahan dari pusat sebesar Rp 40 ribu,” terangnya.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Pantau Kegiatan OPD Bagi Masker Serentak Di Desa Melalui Video Conference

di %s Pemerintahan 1,475 views

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono didampingi Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto serta Ketua DPRD Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko melakukan pemantauan terhadap sosialisasi dan pembagian masker untuk masyarakat di seluruh desa di wilayah Kabupaten Ngawi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kab. Ngawi, Camat serta Kepala Desa melalui Video Conference di Command Center, Rabu (15/04/20).

Dikesempatan ini Bupati Ngawi, mengatakan bahwa hal ini merupakan upaya pemerintah dalam mensosialisasikan wajib bermasker bagi masyarakat diseluruh dan yang ingin masuk ke Kab. Ngawi, “Kedatangan Kepala OPD, Kades dan perangkat desa, akan memberikan motivasi warga desa serta penyadaran pentingnya bermasker,” ungkapnya.

Menurut Budi Sulistyono, kegiatan serupa akan terus dilakukan hingga Minggu (19/04/20) mendatang, “ Targetnya hari Senin (20/04/20), semua sudah memakai masker, dan tidak ada yang berlalulalang tanpa masker,” tandasnya.

Bupati juga meminta disetiap titik perbatasan yang ada didesa untuk dijaga dan diberikan pengamanan khusus terutama terkait kewajiban memakai masker. “Setiap warga yang masuk dan keluar Ngawi harus menggunakan masker apabila tidak langsung dintruksikan untuk kembali,” tegasnya.Bupati yakin dengan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, Kecamatan, desa, RT, hingga masyarakat Kab. Ngawi bisa memepertahankan status zero Covid-19, “Isolasi selama 14 hari harus diterapkan betul, dan disiplin untuk seluruh warga yang baru datang, serta peran masyarakat dalam memberikan pengawasan terhadap semua orang yang berpotensi membawa virus. Makanya dengan kegiatan ini, kita tanamkan kepada semua orang di lingkungan sendiri, sebab garda terdepan saat ini adalah masyarakat itu sendiri bukan dari aparat,” ujarnya.

Untuk kesekian kalinya, Budi Sulistyono menekankan penggunaan masker, pasalnya hal ini satu cara paling efektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, “Penularan virus ini melalui droplet sehingga jika menggunakan masker bisa menjadi proteksi yang paling tepat, selain untuk diri sendiri dan juga orang lain,” tuturnya.

Seperti yang disampaikan Bupati dari kegiatan pagi ini, terpantau 80 – 90 persen masyarakat di desa telah menerapkan penggunaan masker ketika keluar rumah. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Tekan Covid-19, OPD dan DPRD Ngawi Serentak Lakukan Sosialisasi dan Bagi Masker di 19 Kecamatan dan 213 Desa

di %s Berita 1,601 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi gencar lakukan sosialisasi wajib pakai masker kepada masayarakat, seperti kali ini yang digelar secara  serentak di 19 Kecamatan dan 213 desa se Kabupaten Ngawi, Rabu (15/04/20).

Kegiatan yang akan dilakukan hingga Minggu (19/04/20) ini adalah intruksi Bupati Ngawi Budi Sulistyono di sambungan Video Conference, Senin (13/04/20), untuk  seluruh Camat dan Kepala Desa untuk sosialisasikan dan pembagian masker kepada warganya.

Menurut Bupati Ngawi, kegiatan ini dilakukan serentak ini juga di masing-masing wilayah ada pendampingan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan relawan untuk bisa membantu distribusi dan memastikan setiap warga masyarakat menggunakan masker saat kelar rumah.

“Pendamping baik OPD maupun anggota DPRD untuk menyampaikan ke Kades perangkat dan lembaga desa untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk wajib memakai masker saat keluar rumah serta membiasakan pola bersih hidup sehat (PHBS) di lingkungan sekitar,” jelasnya. Selain itu, Bupati menekankan dengan upaya ini bisa menekan penyebaran serta mempertahankan zero kasus Covid-19 di Kab.  Ngawi.

Didalam intrksinya, Budi Sulistyono saat melakukan pemantauan kegiatan ini melalui video conference mengatakan kegiatan ini akan dilaksanakan selama 4 hari kedepan sampai tanggal 19 April 2020 secara terus menerus, “Setelah tanggal 20 April 2020, semua Camat, Kades beserta perangkatnya membuat posko penjagaan di setiap perbatasan, memakai masker” tegasnya.  untuk pengawasan serta menindak jika ada warga yang masuk maupun keluar tidak  bermasker, bisa meminta untuk kembali pulang,”tegasnya. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top