Gubernur Jatim, Pantau Check Point Tol Ngawi, 1.170 Kendaraan Pemudik Putar Balik

di %s Berita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,982 views

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan pemantauan di Pos Check Point Pintu Tol Ngawi, melihat secara langsung kesiapan petugas dalam menghalau pemudik dan memberikan semangat unutuk melawan virus Covid-19.

Turut dalam rombongan Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo, Sekdaprov Heru Tjahjono, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Gatot Sulistyo, Kadishub Jatim, Nyono, Kepala BPBD Jatim, Suban, Kepala Kesbangpol Jatim,   Jonathan Yudyanto, Kasatpol PPJatim, Budi Santoso, Bupati Ngawi Budi Sulistyono dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ngawi.

Dalam pantauannya, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Check Point di Kabupaten Ngawi merupakan salah satu, yang paling ramai diantara delapan Chek Point lainnya yang ada di Jatim. Selain itu, Gubenur Jatim,  juga memberikan apresiasinya untuk para petugas di pos,  yang  sudah memberikan pelayanan yang terbaik mulai dari penyediaan tempat cuci tangan, thermo gun dan kartu orang dengan risiko (ODR) bagi para pengendara yang masuk Ngawi, “Di check point ini sudah menjalankan protokol kesehatan, ” katanya. Dikesempatan ini, Khofifah menegaskan dibulan Ramadhan ini, semuanya tetap harus melalukan ikhtiar dalam pencegahan Covid-19.

Tidak hanya itu, Gubenur Jatim juga mengungkapkan bahwa penyebaran virus Korona ini luar biasa, “Jangan pernah anggap enteng, sepele atau remeh. Pastikan,  tinggal di rumah, kecuali urusan logistik, perekonomian, kesehatan, BBM dan lainnya. Boleh keluar rumah jika keperluan urgent asal pakai masker dan pyshical distancing. Semoga teman-teman tetap semangat kuat dan kita bisa memenangkan melawan Covid-19,” tandasnya.

Menurut Khofifah, ada delapan titik pintu masuk ke Jatim yang disekat untuk mencegah gelombang arus mudik dari Jabodetabek, yang merupakan zona merah penyebaran Covid-19, “Serta aglomerasi wilayah, yang telah ditetapkan sebagai wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dan, larangan mudik ini berlaku mulai 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020,” ungkapnya.

Dan, delapan titik yang disekat tersebut antara lain perbatasan Tuban, Bojonegoro-Cepu, Ngawi – Mantingan – Sragen jalur biasa, Ngawi – Mantingan – Sragen jalur tol, Magetan-Larangan, Ponorogo-Wonogiri, Pacitan-Wonogiri, dan Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi. Check point lainnya juga dilakukan di Terminal Bus Kertonegoro, Ngawi dan Terminal Bus Kembang Putih, Tuban.“Pengecekan dilakukan mulai dari dokumen perjalanan, penggunaan masker, physical distancing, dan pemeriksaan suhu tubuh,” pungkas Khofifah.

Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan menambahkan ada 1.170 kendaraan roda empat yang diminta putar balik di delapan titik check point di Jatim, karena larangan mudik. Dari angka itu, ada sebanyak 550 kendaraan berasal dari titik check point Ngawi.

Operasi yang dilakukan Pemprov Jatim bersama Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya ini dilaksanakan menyusul efektifnya larangan mudik per 24 April 2020.

Dikesempatan yang sama, Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara ketat kepada seluruh pengendara yang masuk di Kabupaten Ngawi dan di semua perbatasan, selain itu juga mengembalikan setiap pengendara yang tidak memiliki identitas sebagai warga Ngawi.

”Kita akan tindak tegas kepada setiap pengendara yang sudah terlanjur masuk di wilayah Ngawi dengan tidak berKTP atau SIM asli Ngawi untuk kembali dan adapun yang berKTP dan Sim Ngawi kita akan perbolehkan tapi dengan tetap melakukan isolasi mandiri selam 14 hari di rumah,” terang Budi Sulistyono. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pemkab Ngawi Terima APD Dari Pertamina

di %s Berita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,322 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi terima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Pertamina bersama DPC Hiswana Migas, langsung diterima Bupati Ngawi, Budi Sulistyono didampingi Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh Sodiq Triwidiyanto dan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Ngawi, Yudhono, di Paseban dr Rajiman Ngawi, Kamis (23/04/2020).

Ditemui usai acara Bupati Ngawi memberikan apresiasinya untuk Pertamina yang telah ikut bersama membantu dalam penanganan pandemi Covid-19 ini, “Nantinya bantuan ini akan diterima oleh Dinas Kesehatan dan digunakan sebagaimana semestinya,” ungkapnya.

Sementara, perwakilan dari Pertamina Madiun, Imran Jamil mengatakan pihaknya akan terus mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19, “Wujud kepedulian kami membantu memberikan APD ini,” ujarnya.

Menurut Imran, pihaknya juga telah memastikan kebutuhan akan pasokan BBM di wilayah Madiun aman serta berkomitmen untuk mencukupi BBM yang di butuhkan masyarakat,” lanjutnya.

Bantuan kali ini berupa 84 Hazardous Materials (Hazmat), 24 helm, 25 masker N95, 6 pack masker medis biasa, dan 6 buah Aerosol box. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Ngawi, Pantau Patroli Penanganan Covid – 19 di 19 Kecamatan

di %s Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,272 views

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono didampingi Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh Sodiq Triwidiyanto melakukan pemantauan patroli penanganan Covid -19 di Kabupaten Ngawi terkait pelaksanaan kebijakan wajib masker bagi warga melalui video conference bersama Camat se Kabupaten Ngawi (19 Kecamatan,red) bertempat di Kantor Desa Pangkur senin malam, (20/04/20).

Kebijakan dan pemberian sanksi bagi siapa saja yang masuk rumah atau melintas di Kab. Ngawi harus memakai masker, dengan memintanya untuk kembali ke rumah. Hal ini membuktikan komitmen dan keseriusan Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam upaya mencegah dan memutus rantai penyebaran virus asal Wuhan ini.

Dalam vidcon kali ini, Bupati meminta pembatasan sebagian akses jalan yang digunakan mobilitas, “Sebagian jalan yang digunakan untuk keluar masuk disetiap wilayah, minimal dijadikan satu akses saja, dengan menutup jalan – jalan tikus di desa,” terangnya.

Menurut Bupati untuk tetap mempertahankan status zero Covid – 19 di Kabupaten Ngawi, menghimbau bagi pemudik atau Tenaga Kerja Indonesia yang pulang ke Ngawi, untuk melaksanakan ketentuan yang berlaku pada protokol penanganan Covid -19 bagi pendatang. “Wajib hukumnya untuk lapor ke RT dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” tandasnya.

Dikesempatan ini, Bupati juga memberikan apresiasinya untuk seluruh tenaga kesehatan yang telah menjadi garda terdepan dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 ini, dan meminta Camat dan Kades memberikan dukungan dan motivasi bagi mereka yang bertugas tidak kenal lelah ini. (kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top