Author

Dony Setyawan - page 346

Dony Setyawan has 2644 articles published.

Bupati Ngawi Hadiri Pengajian Kubro di Ngrambe

di %s Agama/Berita 1,910 views

 

Ngawi 17 April 2018 di Lapangan Mangleng Kecamatan Ngrambe diselenggarakan Pengajian Kubro dalam Rangka Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Besar Muhammad SAW 1439H/2018 dengan menghadirkan Ustadz Drs. Amin Maulana Budi Harjono dari Semarang. Acara ini dihadiri Bupati Ngawi Ir. H.Budi Sulistyono, Ketua DPRD Dwi Rianto Djatmiko SH., Kepala OPD terkait dan warga masyarakat Ngrambe.
Dalam sambutanya Budi Sulistyono mengatakan bahwa hakekat peringatan Isro’ Mi’roj adalah bagaimana wahyu sholat yang diterima Nabi Muhammad SAW bisa dilaksanakan umat Islam, sholat dengan baik dan benar dan memiliki akhlak yang terpuji seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad. Turunnya wahyu Sholat adalah untuk memakmurkan hati dan pikiran umat, serta bagi umat yang berkecukupan materi yang paling penting adalah bersyukur atas semua rahmat dan karunia-Nya. (Bagian Humas dan Protokol)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Wabup Ony Anwar Kunker di Mantingan

di %s Berita 2,095 views

 

Ngawi 11 April 2018 di Kantor Kecamatan Mantingan diselenggarakan Silaturohmi dan Kunjangan Kerja Wakil Bupati Ngawi di Kecamatan Mantingan. Hadir pada acara ini Wabup Ony Anwar, ST MH, Kepala Dinas PU, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Camat Mantingan, Kepala Desa se Kecamatan Mantingan.

Kunjungan kerja Ony Anwar ke Mantingan untuk mensosialisasikan dan koordinasi percepatan pembangunan di Kabupaten Ngawi, dimana fokus pembangunan Kabupaten Ngawi adalah dibidang infrastruktur Jalan dan Jembatan, prioritas pembangunan jalan adalah jalan-jalan dengan beban tonase berat dan jalan menuju destinasi wisata. Pelaksanaan penggunaan dana desa untuk pembangunan membutuhkan orang-orang yang berkopenten dengan teknologi informasi, mengharuskan perangkat desa menggunakan sistem sistem administrasi pemerintahan yang baik, serta memfasilitasi Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah(TP4D), kejaksaan dan kepolisian untuk memeriksa kegiatan penggunaan dana desa. Jalan-jalan desa yang rusak karena terdampak pembangunan tol, harus diselesaikan oleh tim yang mengawal pembangunan jalan tol/konsorsium , dimana tim konsorsium harus menyelesaiksan tanggung jawabnya , yang meliputi pelaksanaan teknis pengerjaan jalan tol, dan penyelesaian jalan terdampak pembangunan tol sesuai komitmen yang telah dibuat dengan pemerintah desa, terang Ony.

 

Ony Anwar menambahkan bahwa Kabupaten Ngawi selama 2 tahun terakhir mengadakan 150 ribu bibit kelapa unggul, dan bekerja sama dengan UNS Surakarta melakukan penelitian untuk mengantisipasi hama wawung yang menyerang kelapa, serta mengharapkan Kabupaten Ngawi bisa berproduksi kelapa setiap tahunnya. Untuk menanggulangi hama wawung kelapa, petani ngawi harus berevolusi dengan menanam tanaman kelapa genjah yang tahan hama.

(Bagian Humas dan Potokol)

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Wabup Ony Anwar Kunjungan Kerja di Desa Geneng

di %s Berita 1,920 views

Ngawi 5 April 2018 di Kantor Kepala Desa Geneng diselenggarakan Kunjangan Kerja Wakil Bupati Ngawi di Desa Geneng Kecamatan Geneng. Hadir pada acara ini Wabup Ony Anwar, ST MH, Kepala Dinas PU, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Camat Geneng, Danramil, Kepala desa dan warga Desa Geneng.

Ony Anwar mengatakan kunjungan ke Geneng dengan maksud sosialisasi dan koordinasi percepatan pembangunan Kabupaten Ngawi, dimana fokus pembangunan Kabupaten Ngawi adalah dibidang infrastruktur , dan terkait anggaran infrastruktur jalan dan jembatan mengalami peningkatan yang besar, di tahun 2011 sebesar 18 milyar dan di tahun 2018 menjadi 200 milyar . Tahun 2018 penyerapan dana baru 15%, diharapkan penikatan penyerapan menjadi 60-65% , ini dilihat dari panjang jalan di Ngawi sepanjang 744km. Prioritas pembangunan jalan adalah jalan-jalan dengan beban tonase berat dan jalan menuju destinasi wisata. Pembangunan jalan harus diimbangi dengan peningkatan kegiatan infrastruktur di pedesaan.
Yang kedua Pelaksanaan penggunaan dana desa membutuhkan orang-orang yang berkopenten dengan teknologi informasi, serta dengan mefasilitasi Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah(TP4D), kejaksaan dan kepolisian untuk memeriksa kegiatan penggunaan dana desa, ini diharapkan agar perangkat desa menggunakan sistem sistem administrasi pemerintahan yang baik. sehingga kegiatan penggunaan dana desa cukup diperiksa kabid di inspektorat Pemkab Ngawi, dan tidak perlu dilimpahkan ke pihak berwajib. Ony menambahkan bahwa Pemkab Ngawi mencanangkan program One Vilage One Produk One Destination, yang akan memunculkan desa wisata di ngawi, hal ini didukung dinas PU dengan pembangunan Infrastruktur, dan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk pengolahan hasil pertanian unggulan Kabupaten Ngawi agar mempunyai nilai tambah, salah satunya adanya fasilitas Agroteknologi park (Bagian Humas dan Potokol)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Tangkal Radikalisme, Pemkab Ngawi Gelar Pertemuan Tokoh Agama

di %s Agama/Berita 1,114 views
Bupati berikan sambutan dalam acara Pertemuan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Bupati Ngawi kemajemukan dan keanekaragaman agama dan paham keyakinan yang ada di negara kita pada hakekatnya merupakan aset yang sangat berharga bagi kehidupan berbangsa dan bernegara”

Praktek kekerasan yangmengatasnamakan agama dari fundamentalisme, radikalisme, hingga terorisme akhir – akhir ini semakin marak terjadi. Kesatuan dan persatuan bangsa saat ini sedang diuji eksistensinya. Akibatnya, dari peristiwa tersebut tidak hanya  merenggut korban jiwa, tetapi juga telah menghancurkan ratusan tempat ibadah. Agama seharusnya dapat menjadi pendorong bagi umat manusia untuk selalu menegakkan perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan di bumi ini.

Sebagai upaya maka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi menggelar Pertemuan Tokoh Agama Dan Tokoh Masyarakat, Kamis (29/3) lalu, di Pendopo Wedya Graha. Acara yang diprakarsai Bagian Administrasi Kesejahteraan Masyarakat ini dihadiri, Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Forkompimda Ngawi, Organisasi Masyarakat, Jajaran Dinas Pendidikan beserta siswanya, dan Pembicara dari IAI Sunan Giri Bojonegoro, Yogi Prana Izza Lc, MA. Merajut Kebhinekaan dan Radikalisme di kalangan Umat Beragama menjadi tema dalam acara kali ini.

Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono dalam sambutannya  mengatakan bahwa kemajemukan dan keanekaragaman agama dan paham keyakinan yang ada di negara kita pada hakekatnya merupakan aset yang sangat berharga bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, ada dua hal yang menjadi pemicu utama terjadinya gesekan masalah agama di masyarakat. Yakni, kurang maksimalnya umat beragama dalam menghargai kemajemukan atau perbedaan baik antar maupun intern umat beragama dan munculnya sikap over dalam mendakwahkan paham dan ajarannya. “Akan tetapi, pada dasarnya kita semua telah sepakat bahwa keharmonisan dalam komunikasi antar dan intern sesama penganut agama adalah merupakan tujuan utama dari kerukunan beragama dengan harapan dapat tercipta masyarakat yang bebas dari ancaman kekerasan dan konflik agama,” jelas Bupati panjang lebar

Dialog antar agama dan umat beragama memegang peranan penting dalam memperkuat kerukunan beragama sekaligus menjadikan agama sebagai pemersatu hidup berbangsa dan bernegara, “Makanya dialog antar agama dan umat beragama selalu intensif dilaksanakan, baik secara formal maupun non formal,” tutur orang nomor satu di Ngawi ini. Sebab jika masing-masing pemeluk agamanya dikembangkan sebagai faktor pemersatu, maka semua pemeluk agama akan berupaya memberikan sumbangan yang maksimal bagi stabilitas dan kemajuan bagi negara kita tercinta, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, ujarnya lebih lanjut.

Bupati berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini bisa membentengi tokoh agama dan tokoh masyarakat dari ujaran kebencian dan hoax sehingga tidak mudah terprovokasi. Tapi sebaliknya, akan bisa memberikan kesejukan dalam membina umatnya. Ia juga menegaskankan bahwa Pancasila adalah sebagai payung dalam hidup bernegara dan berbangsa. Selanjutnya, ia berpesan untuk menanamkan toleransi dalam diri seseorang, apapun agama, keyakinan dan sukunya, sebab hal ini adalah hak mutlak setiap orang. “Apabila toleransi sudah menjadi sesuatu yang pokok, kita tidak akan mudah diracuni paham yang kurang bagus dari pihak lain sehingga kerukunan dan keberagaman di Indonesia, khususnya Kabupaten Ngawi tetap terjaga,” ujar Kanang bijak.

Sementara, keanekaragaman yang melekat dalam diri bangsa Indonesia adalah bersifat given. Sebagai sesuatu yang terberi, manusia Indonesia tidaklah mengusahkan terjadinya perbedaan, karena perbedaan itu sudah melekat sejak lahir dan harus diterima apa adanya. Dimanapun dan dalam kondisi apapun, perbedaan itu akan tetap ada, baik pada level sosiologis, politik, antropologis, psikologis, dan lain sebagainya. Keragaman di sini termasuk latar belakang, gaya hidup, jabatan dan organisasi, status, mental, dan lainnya. Semua sudah melekat, terberi tanpa pernah meminta dan mengusahakan. Keanekaragaman menjadi potensi sekaligus menjadi ancaman. Berpotensi untuk membangun peradaban bangsa lebih maju dan sejahtera, tetapi juga ancaman disintegrasi dan konflik horisontal yang mudah disulut, apalagi disulut aspek sentimen agama. dilansir dari jalandamai.org.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top