Panen Raya Padi Organik, Wabup Ngawi Ingin Petani Tanam Pola Organik
Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar bersama Ketua DPRD Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, Marsudi, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kasreman, dan Kelompok Tani desa Jatirejo hadiri panen raya padi Organik di desa Jatirejo, Kecamatan Kasreman, Rabu (08/07/20).
Karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, panen raya kali ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, jaga jarak serta menyediakan tempat cuci tangan.
Wabup Ngawi, mengatakan panen raya ini merupakan salah satu wujud usaha petani dalam meningkatkan hasil pertanian khususnya di Kabupaten Ngawi, sekaligus menjadi pendorong petani lainnya mengubah serta mengembangkan pola bercocok tanam yang alami atau Organik. “Kegiatan ini adalah embrio untuk desa Jatirejo dalam peningkatan pertanian yang ramah lingkungan,” katanya.
Ony Anwar berharap petani didesa lain bisa mengikut pola tanam Organik, pasalnya mampu menekan biaya produksi tanam sekaligus mampu mengembalikan lagi kesuburan tanah, nilai ekonomisnya juga tinggi, “Dan, inilah yang akan kita dorong, serta fasilitasi melalui Dinas Pertanian. Semoga ini bisa menjadi energi positif dalam pembangunan Kabupaten Ngawi terutama dibidang pertanian,” lanjutnya.
Menurut Kadin Pertanian, Marsudi menyampaikan bahwa luas panen raya padi Organik ini mencapai luas 5, 2 hektar, “Kabupaten Ngawi juga menjadi salah satu penyumbang terbesar nomor dua di Jawa Timur sebagai penyangga lumbung pangan nasional,” ungkapnya.
Marsudi juga mengungkapkan, pihaknya juga melakukan upaya mengatasi permasalahan hama tikus yang dihadapi petani, dengan memberikan sangkar burung hantu yang dipasang disawah, “Selain itu kami menyarankan setiap desa untuk membuat aturan tentang pelarangan membunuh hewan pemangsa tikus seperti burung hantu dan ular sawah,” (Kominfo).
Ziarah ke makam leluhur menjadi salah satu tradisi yang dilakukan setiap peringatan hari jadi Ngawi, namun dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, ziarah dilakukan sedikit berbeda dengan tidak membawa banyak rombongan, untuk menghindari kerumunan serta menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Wabup, ziarah dilakukan untuk mendoakan dan mengenang jasa leluhur di masa silam untuk Kabupaten Ngawi. “Kita ziarah ini untuk mendoakan arwah leluhur dengan menerapkan protokol kesehatan. Semoga arwahnya diterima disisi Allah Subhanahuwata’ala sesuai amal baiknya,” ujarnya.
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Swasta menggelar workshop pembelajaran Learning Management System (LMS) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Islamiyah Widodaren, Selasa (07/07/20).
Sementara menurut Ketua MKKS SMP Swasta se Kabupaten Ngawi, Sukirno mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai persiapan tahun ajaran 2020/2021 yang akan dilakukan tanggal 13 Juli 2020 mendatang. “Kegiatan ini juga sebagai bentuk usaha anggota MKKS SMP Swasta dalam memberikan pembelajaran yang lebih baik lagi untuk siswa dimasa pandemi Covid-19, dan akan dilakukan secara daring (dalam jaringan,red),” ungkap Sukirno.
Jamasan pusaka telah menjadi tradisi dalam peringatan Hari Jadi Ngawi tiap tahunnya, kali ini digelar di Pendopo Wedya Graha, Senin (06/07/20).
Dalam situasi pandemi Covid-19, prosesi kali ini digelar berbeda dari tahun sebelumnya dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti yang disampaikan Bupati Ngawi usai acara, “Kita tetap menggelar acara sakral ini, sebagai pengingat sejarah. Namun, kali ini kita lakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, seperti memakai masker, sarung tangan dan jaga jarak,” ungkapnya.