Author

Dony Setyawan - page 336

Dony Setyawan has 1363 articles published.

Budi Sulistyono Ikuti Festival Seni Gravitasi

di %s Berita 757 views

aa

Berbagai cara dilakukan masyarakat pinggiran hutan lereng Gunung Lawu untuk melestarikan dan menjaga alam dari kerusakan. Salah satunya dengan mengadakan Festival Seni Gravitasi Bumi di kawasan Wisata Selo Ondo, Kecamatan Jogorogo, minggu 21/08. Puluhan warga berlomba melatih konsentrasi di tengah alam bebas, dengan menumpuk batu kali secara vertikal. Turut hadir dalam acara ini Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ony anwar, Ketua DPRD Dwi Riyanto Jatmiko dan Komunitas Adventure Trail.

Ratusan warga mendatangi lokasi Wisata Air Terjun Selo Ondo, Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo Ngawi. Mereka ingin menyaksikan Festival Gravitasi Bumi yang dilaksanakan oleh masyarakat pinggir hutan di lereng Gunung Lawu Utara. Festival diawali dengan doa bumi, dengan tujuan agar seluruh warga terbiasa hidup selaras dengan alam dan hutan. Mereka yang bergantung hidup kepada alam, selalu menghargai alam, seperti keluarga sendiri.

Seni menumpuk batu diikuti berbagai lapisan, mulai dari anak-anak,  hingga ibu rumah tangga dan seniman asing. Mereka mengadu ketangkasan menumpuk batu di tengah sungai, yang memiliki hulu di kawasan Puncak Lawu.

Bupati Ngawi yang hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa festival ini sangat menarik dan harus dilestarikan karena ini merupakan daya tarik tersendiri buat masyarakat lokal ataupun luar daerah bahkan warga asing. Budi Sulistyono juga menambahkan bahwa kegiata seperti ini sangat bagus untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Kab. Ngawi. Lebih lanjut Bupati menginginkan agar masyarakat bisa melestarikan kesenian dan menjaga potensi yang sudah ada ini. “ saya juga akan mendukung apa yang telah dilakukan masyarakat dalam mengembangkan daerahnya,” tearng Bupati.

Sementara Ananto Prayitno, salah satu tokoh Ngrayudan, mengatakan, tujuannya, untuk menjaga keseimbangan alam. Alam kita sudah rusak, maka kita jaga. Dimulai dari hilir sungai, kita datangkan peserta untuk menjaga semuanya menengok sungai menata batu, untuk menyelamatkan sungai.

Festival Seni Gravitasi Bumi baru pertama kali dilaksanakan oleh warga Ngrayudan Jogorogo. Latar belakangnya, karena permainan ini sedang menjadi tren di tengah masyarakat, khususnya yang bermukim di pinggiran sungai. Melalui Festival Gravitasi Bumi, warga tak sekedar menikmati permainan, tapi  juga diajak menjaga kelestarian alam.

Bupati beserta komunitas trail juga ikut mencoba mengadu ketangkasan dalam menumpuk batu di tengah sungai.

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Upacara Penurunan Bendera HUT RI Ke 71 Tahun 2016

di %s Berita 711 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi melaksanakan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih yang dilaksanakan di Lapangan Alun-alun Merdeka, Rabu (17/08/2016) pukul 16.30.WIB. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, dalam  Upacara Penurunan Bendera Merah Putih salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Peringatan HUT Ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016.

Upacara Penurunan Bendera Merah Putih dihadiri seluruh Muspida Kab.Ngawi, Pejabat SKPD, Pejabat TNI/Polri, dan Tokoh Masyarakat, serta undangan lainnya. Kegiatan yang berlangsung sukses ini disaksikan oleh masyarakat Kabupaten Ngawi  yang sengaja datang untuk melihat langsung prosesi penurunan Bendera Merah Putih yang hanya dilaksanakan sekali setahun ini. Tampak warga terkesima melihat kemampuan  Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra ) Merah Putih dari kalangan Pelajar Kab.Ngawi  tersebut melaksanakan tugas dengan baik, tegas dan anggun.

Dalam perayaan HUT Ke-71 Republik Indonesia tahun 2016 ini diwarnai berbagai kegiatan seni dan olahraga tradisional di seluruh pelosok Kabupaten Kab.Ngawi  dari kota sampai pelosok desa yang melibatkan seluruh warga, putra-putri , baik tua maupun muda. Inilah merupakan wujud nyata dan Rasa Cinta masyarakat Kab.Ngawi terhadap eksistensi NKRI.

Hal tersebut menggambarkan kesungguhan pemerintah dan warga kabupaten Ngawi untuk menjadikan gerakan nasional ” INDONESIA KERYA NYATA” sebagai gerakan nyata yang mampu membangkitkan semangat rakyat Ngawi dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai Indonesia sebagai negara berdaulat, mandiri, dan bermartabat serta mampu menciptakan aparatur sipil negara pada tiap tingkatan pemerintahan di Kabupaten Ngawi  yang menerapkan transparansi,akuntabilitas kebersamaan dan inovasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta melayani masyarakat.

Secara umum seluruh rangkaian kegiatan Peringatan HUT Ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016 di Kabupaten Ngawi berjalan aman, tertib, dan lancar. Hal ini merupakan wujud kerja sama yang baik Muspida kabupaten Ngawi baik dari Pemkab Ngawi, TNI/Polri maupun kerja keras Panitia Penyelenggara yang mendapat dukungan penuh seluruh masyarakat Ngawi.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Ngawi Batik Fashion Show Ajang Kontes Perancang Busana Tingkatkan Industri Batik Ngawi

di %s Berita 835 views

Untitled-1

Ngawi – Ngawi Batik Fashion Show Tahun 2016 diselenggarakan dengan sangat Spektakuler di Alun – alun Merdeka Ngawi tanggal 12-13 Agustus 2016, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ngawi sebagai penyelenggara event sangat intensif menyelenggarakan Ngawi Batik Fashion Show 2016 dengan menggandeng even organiser, Industri kecil batik, sekolah kejuruan, dan industri kecil terkait di Kabupaten Ngawi untuk menampilkan busana karya desainer handal yang mengangkat motif batik khas Kabupaten Ngawi di panggung Ngawi Batik Fashion Show Tahun 2016 agar bisa disaksikan warga masyarakat Ngawi.

Ngawi Batik Fashion Show 2016 diselenggarakan untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Ngawi ke-658, HUT Republik Indonesia yang ke-71, dan menyambut Tahun Kunjungan Ngawi 2017. Tema yang diangkat Ngawi Batik Fasion Show 2016 adalah Revolusion of Batik, diharapkan dari hari ke hari batik tidak ber-evolusi tapi ber-revolusi semakin baik, semakin dikenal, dan semakin mendunia. Melestarikan batik berarti melestarikan budaya yang adi luhung bangsa indonesia, namun lebih dari itu, ketika melestarikan batik, sejatinya adalah usaha untuk meningkatkan perekonomian , khususnya UKM yang ada di Kabupaten Ngawi.

Pemerintah Kabupaten Ngawi tiada henti memperkenalkan batik asli Ngawi ke seluruh Indonesia  yaitu dengan menyelenggarakan  Ngawi Batik Fashion Show 2016, yang merupakan  lomba peragaan  dan lomba desain busana yang dibagi menjadi 4 kategori yaitu: kategori A usia 4 sampai 10 tahun,  kategori B usia 11 sampai 16 tahun, kategori C usia 16 sampai 22 tahun, dan kategori D Satuan Kerja Pemkab Ngawi, serta peragaan busana forum pimpinan daerah Kabupaten Ngawi. Ngawi Batik Fashion Show 2016 menghadirkan Putri Pariwisata 2016 Dikna Faradiba Dan Putri Indonesia Jawa Barat 2016 Evan Lysandra, model-model profesional   serta perancang busana kondang antara lain: Ayok Dwi Pancara Surabaya, Mimi Kebaya Jogjakarta, Tejo Laksono Magelang, Iis Desain Jogjakarta, Robin Karebet Solo, juga tidak ketinggalan desainer asal Ngawi seperti Dina Sabun Colek dan Diana Putri Ngawi.

Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaran Ngawi Batik Fashion Show 2016 sangat membanggakan bagi warga masyarakat Ngawi, pada awalnya even fashion show yang menjadi objek penilaian adalah modelnya, tetapi sekarang yang dinilai adalah para perancang busana, dengan tujuan untuk meningkatkan industri batik di Kabupaten Ngawi, selain itu “Mbah Kung” menciptakan kebijakan yang berbeda dengan provinsi dan Pemerintah pusat yang mewajibkan PNS memakai kemeja putih sehari dalam seminggu, tetapi di Ngawi diharuskan mengenakan batik khas ngawi, dan untuk pemasaran produk batik ngawi akan di buka butik batik ngawi di Jawa Timur, tambahnya.

 

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Kukuhkan Anggota Paskibraka Ngawi 2016

di %s Berita 753 views

AA

Suasana khidmat dan haru sangat terasa saat Bupati Budi Sulistyono mengukuhkan pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) 2016, Selasa (16/8). Seluruh peserta yang dikukuhkan begitu larut dalam upacara yang di dalamnya dibacakan ikrar Putera Indonesia tersebut.

Bahkan saat prosesi mencium sang saka merah putih sebagai perlambang dengan segenap jiwa raganya mereka bersedia menjalankan tugas mulia itu, keharuan semakin menyeruak. Mereka seakan terbawa oleh syahdunya lagu Padamu Negeri yang mengiringi prosesi tersebut, terlebih pada saat yang sama lampu juga dipadamkan. Tak sedikit yang tampak berkaca-kaca.

Usai dikukuhkan, Budi Sulistyono menyelipkan pesan kepada para calon paskibraka tersebut untuk tidak hanya sekedar mengukuhkan diri, tapi juga mengukuhkan niatnya untuk bersikap dan berperilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

“Pengukuhan ini bermakna bahwa kalian dengan ikhlas berani diukur masyarakat, dengan tolok ukur apakah sesuai antara perkataan dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dengan isi niat yang dinyatakan dalam pengukuhan ini,”tandas bupati.

Sebagai orang yang telah terpilih, Bupati Ngawi meminta agar calon pasukan paskibraka tersebut terus berkarya dan tak pernah berhenti melakukan hal-hal positif dan inspiratif yang dapat dicontoh oleh anak-anak muda lainnya.

“Jadilah teladan di sekolah kalian masing-masing. Jadilah anak yang bisa dicontoh anak-anak lain. Keberhasilan bukanlah keberhasilan saat mengibarkan bendera, tapi justru saat kalian kembali ke tengah masyarakat,” kata Budi Sulistyono.

Pengukuhan yang digelar di pendopp Wedya Graha Kabupaten Ngawi tersebut diikuti oleh 64 orang terdiri dari 6 orang anggota gabungan TNI/Polri dan 58 siswa calon paskibraka. Ke-58 siswa calon paskibraka yang terdiri dari 40 putra dan 18 putri itu merupakan hasil seleksi ketat mulai dari maret 2016 yang diikuti 400san siswa SLTA dari 19 kecamatan di Ngawi.

 

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top