Sinergi Pendidikan dan Industri:SMK PGRI 1 Ngawi Gandeng UTY Wujudkan SDM Unggul dan Berdaya Saing
SMK PGRI 1 Ngawi menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan menjalin kerja sama strategis bersama Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY). Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Auditorium SMK PGRI 1 Ngawi, Rabu (16/07/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Rektor UTY Bambang Moertono beserta jajaran, Kepala Dinas terkait, Kepala SMK PGRI 1 Ngawi Farid Samsul Hadi, perwakilan perusahaan, serta berbagai lembaga pendidikan dan mitra industri.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko menekankan pentingnya penguatan SDM dalam menghadapi tantangan struktural di Kabupaten Ngawi, seperti tingginya angka kemiskinan dan pergeseran orientasi ekonomi daerah.
“Kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi Ngawi saat ini. Meski tingkat pengangguran terbuka tergolong rendah, angka kemiskinan masih di atas 13 persen. Kita harus bangkit dari ketergantungan pada sektor pertanian menuju sektor industri, perdagangan, dan jasa yang sedang tumbuh pesat,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa investasi di Kabupaten Ngawi menunjukkan tren positif, mencapai Rp1,8 triliun pada tahun 2024. Pemerintah daerah pun memberikan dukungan penuh terhadap penguatan SDM, salah satunya melalui beasiswa pendidikan dan percepatan pembangunan Kawasan Industri Ngawi Barat yang diproyeksikan mampu menyerap ribuan tenaga kerja.
Senada dengan itu, Kepala SMK PGRI 1 Ngawi, Farid Samsul Hadi, menyampaikan harapannya agar lulusan SMK tidak hanya berperan sebagai operator teknis, tetapi juga mampu menduduki posisi manajerial dan menjadi pelaku pembangunan daerah.
“Kami ingin anak-anak Ngawi tidak hanya sekadar kuliah, tapi juga mendapatkan jaminan kerja melalui ikatan industri. Kerja sama ini adalah ikhtiar agar mereka tidak kalah bersaing dengan SDM dari luar daerah,” jelas Farid.
Sementara itu, Rektor UTY, Bambang Moertono, dalam sesi pengenalan kampus memaparkan bahwa UTY telah mengimplementasikan kurikulum berbasis Kampus Merdeka bahkan sebelum program tersebut menjadi kebijakan nasional. Ia menegaskan kesiapan UTY untuk mendampingi siswa sejak awal hingga siap kerja.
“Kami menawarkan program studi terapan berbasis teknologi dan kewirausahaan, termasuk magang industri, pelatihan sertifikasi, hingga pembinaan wirausaha. Kami ingin menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan industri,” ujar Rektor UTY.
FGD yang menjadi bagian dari rangkaian acara tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari kalangan industri, dinas pemerintahan, hingga komunitas pendidikan. Diskusi berlangsung dinamis, membahas kebutuhan serta potensi kolaborasi yang dapat dikembangkan sebagai model kerja sama yang bisa direplikasi oleh SMK lain di wilayah Ngawi.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam membangun sinergi pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Diharapkan, kolaborasi ini dapat mendorong terciptanya ekosistem pendidikan yang adaptif, berdaya saing, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Ngawi.