Author

Isni Maria - page 48

Isni Maria has 281 articles published.

Pemkab Ngawi Terima Kunjungan Kerja Komisi D DPRD Kabupaten Batang

di %s Berita 1,883 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi menerima kunjungan kerja Komisi D DPRD Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah, di Command Center Sekretariat Daerah Kabupaten Ngawi,Rabu (6/03).Asisten Administrasi Umum Sekda Kab. Ngawi, Hermiati Retno Sriwulan, Kepala BagianAdministrasi Pemerintahan Umum, R. Rudi Sulisdiana, Kepala Bidang Lingkungan Hidup dari Dinas Lingkungan Hidup, Eko Purwanto, dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah terkait kebijakan kebersihan kota menerima kunjungan tersebut.

Pimpinan rombongan Komisi D DPRD Kabupaten Batang, Nur Cahyaningsih mengatakan tujuan kunjungannya terkait prestasi Kabupaten Ngawi berhasil meraih Adipura dan tata kota yang spektakuler, “Kami ingin tahu strategi dan kiat Kabupaten Ngawi sehingga bisa dapatkan Adipura, seperti yang disampaikan Bupati Ngawi dalam sambutan penerimaan Adipura mengenai tata kota yang spektakuler,” kata Nur Cahyaningsih Hermiati Retno Sriwulan di kesempatan ini sampaikan profil Kabupaten Ngawi secara keseluruhan, baik letak geografis, jumlah penduduk hingga penunjang perekonomiannya. “Kami sampai saat ini masih terus berbenah menjadi yang lebih baik lagi,” ungkap Hermiati. Dia juga katakan Adipura tahun 2018 ini, bukan yang pertama kali karena tahun 2014 pernah dapatkan. “Karena Adipura pernah lepas dari Kabupaten Ngawi, makanya kita evaluasi kegagalan kita itu, dengan kerja keras serta sinergi tinggi akhirnya kita dapatkan lagi ini,” jelasnya.

Saat session tanya jawab pertanyaan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), ruang terbuka hijau dan pengelolaan sampah yang di Kabupaten Ngawi menjadi topik bahasan menarik dalam kunjungan ini. Terkait penataan PKL, menurut Kasi Hubungan Antar Lembaga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ngawi, Bambang Widijatmiko sampaikan di Kabupaten Ngawi menerapkan sistim waktu bagi PKL, “Mereka hanya boleh berjualan mulai pukul tiga sore hingga lima pagi. Kami yang bertugas terus konsisten patrol setiap hari,” ungkap Bambang.

Pun, pengelolaan ruang terbuka hijau seperti yang disampaikan Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Ngawi, Dodi Aprilasetya dengan menerapkan regulasi mengenai perusakan tanaman,fasilitas umum dan aturan tentang pohon asuh, “Setiap staf dan siswa yang sekolah memiliki satu pohon asuh dan pejabat eselon II memiliki minimal 40 pohon,” jelasnya. Sedangkan untuk pengelolaan sampah, Dodi katakan di Kabupaten Ngawi terapkan bank sampah dari rumah tangga, “Disamping itu juga adanya sinergitas pengelolaan sampah pasar antara instansi terkait. Sebab, dalam mengelola sampah tidak bisa hanya menjadi beban satu OPD saja,melainkan sinergitas bersama,” katanya. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pemkab Ngawi ,TNI dan Polri Bersinergi Jaga Pemilu 2019, Aman, Damai dan Kondusif

di %s Berita/Kabar Ngawi 1,346 views

Pemilihan Umum 2019 yang akan digelar serentak tinggal sebulan lagi, untuk mewujudkan keadaan yang aman dan kondusif, Kepolisian Resor (Polres) Ngawi gelar Tabligh Akbar dengan penceramah KH Ma’aruf Islamuddin pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, Sragen, Selasa (5/02) bertempat di halaman Polres Ngawi.

Hadir dalam acara ini, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ngawi, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngawi, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tokoh agama, dan masyarakat, serta warga sekitar Ngawi.

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono dalam sambutannya katakan antara Pemerintah Daerah, TNI dan Polri telah bersinergi untuk sukseskan Pemilu 2019 mendatang. “Hal ini telah menjadi komitmen kami untuk mengawal jalannya Pemilu 2019 aman dan kondusif,” kata Bupati.

Lebih lanjut, Budi Sulistyono jelaskan situasi yang aman dan damai dalam Pemilu 2019 nanti tidak hanya bergantung pada aparat saja, tetapi juga peran serta masyarakat dalam keikutsertaannya menjaga situasi Pemilu yang akan datang tetap aman, damai dan kondusif.  “Sebab, peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu tidak sebatas memberikan suara saja, tetapi juga mengawal agar pelaksanaanya sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan suara yang diberikan ikut menentukan hasil Pemilu,” jelasnya.

Sementara itu Kapolres Ngawi Pranatal Hutajulu sampaikan peran Polisi sebagai pelindung dan mengayomi masyarakat menjamin keamanan Pemilu hingga tingkat tempat pemungutan suara (TPS), “TNI dan Polri siap mengamankan jalannya Pemilu hingga tingkat TPS. Kami menjamin keamanan semua hak warga masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya,” ungkap Kapolres.

Terkait banyaknya  isu atau hoax jelang Pemilu, Pranatal berpesan agar masyarakat jangan langsung percaya dan menyebarkannya, harus di teliti dulu kebenarannya, “Ketika dapatkan postingan jangan langsung di sebarkan tapi dicek dahulu karena itu nanti justru akan menjadi boomerang untuk diri kita sendiri,” tandasnya. Disamping itu, Kapolres menghimbau masyarakat untuk datang ke TPS dan gunakan hak pilihnya. “Masyarakat Ngawi tidak boleh tidak nyoblos,” pungkasnya. (nf/kominfo)

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Agro Gemilang 2019, Daun Nilam Ngawi Tembus Pasar India

di %s Sekitar Kita 2,704 views

Untuk mendukung program percepatan ekspor pertanian Badan Karantina Pertanian (Baratan) Provinsi Jawa Timur gelar Bimbingan Teknis Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian bagi kelompok tani di Ngawi, Rabu (27/02) bertempat di Convention Center Kawasan Jalan PB. Sudirman Ngawi.

Program Ayo Galakan Ekspor Generasi Millenial Bangsa atau Agro Gemilang 2019 yang diluncurkan Kementerian Pertanian ini dibuka oleh Wakil Gubenur Jatim, Emil Elestianto Dardak. Dalam sambutannya, Emil sampaikan bahwa kedaulatan pangan bisa sebagai indikator kedaulatan negara, “Makanya mengelola pertanian tidak hanya dengan hitungan Matematika saja, tetapi ada kehadiran Pemerintah serta tindakan untuk melindungi kesejahteraan dan kemaslahatan petani yang ada di Negara ini” ungkapnya.

Lebih lanjut, Emil katakan tidak salah jika melakukan regenerasi di sektor pertanian, dengan campur tangan Pemerintah baik pusat, maupun daerah secara konsisten dalam memfasilitasi  tercapainya sektor pertanian berdaya saing ekspor.

Emil juga katakan pentingnya peran serta generasi milenial disektor pertanian terutama untuk peningkatan hasil pertanian yang berkualitas, “Peran milenial sangat penting apalagi untuk penerapan teknologi di pertanian,” lanjutnya.

Lanjutnya, di Jatim ada petani primer sebesar 35 persen, makanya generasi milenial diharapkan bisa ambil peran di sektor ini secara terpadu dari hulu hingga hilir sekaligus mempersiapkan petani muda memasuki pasar ekspor diera Revolusi Industri 4.0,” tuturnya.

Dikesempatan ini, Emil juga berikan apresiasi terselenggarakannya kegiatan yang juga bagian dari Nawa Bhakti Satya atau 9 program kerja Gubernur dan wakil Gubernur Jatim yang baru, “Kami sangat  mengapresiasi langkah awal yang dilakukan ini. Serta kami ingin generasi milenial tertarik dan bisa ambil bagian disektor ini,” pungkasnya.

Di Agro Gemilang 2019 ini, Kabupaten Ngawi kirimkan ekspor perdana daun Nilam ke India sebanyak 5 ton. Seperti yang disampaikan Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono awalnya tanaman ini dianggap sepele, nyatanya justru dibutuhkan negara lain, “Maka apa saja komoditas yang ada di Kabupaten Ngawi akan dicoba potensi ekspornya, seperti daun Nilam ini ternyata banyak eksportir yang mau,” ungkap Bupati di sela acara.

Namun, menurut orang nomor satu di Ngawi ini berpesan agar dikaji lebih mendalam lagi, terkait skema produksi maupun manajemen ekspor. “Sebab semua barang yang akan diekspor harus memenuhi standart atau quality control yang tinggi baik,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Ngawi Marsudi sampaikan daun Nilam yang di ekspor ini memiliki harga jual 1.85 USD per kilogram, “Daun Nilam yang dikirim ini daun kering, dan tanaman ini banyak dibudidayakan di Kecamatan Jogorogo dan Ngrambe ” jelas Marsudi.

Dalam kegiatan ini selain daun Nilam kering juga dipamerkan beragam hasil produksi pertanian dan perkebunan di Kabupaten Ngawi, mulai kedelai, teh, kopi, cengkeh dan beras organik.

Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, Kepala Baratan Pusat Ali Jamil, Kepala Baratan (BBKP)Surabaya, Musyafak Fauzi, Forum Koordiansi Pimpinan Daerah Ngawi kelompok tani di wilayah Ngawi. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pemkab Ngawi, Gelar Tes Kompetensi P3K

di %s Kabar Ngawi 1,797 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi gelar tes kompetensi rekrutmen Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) bertempat di SMK Negeri 1 Ngawi, Sabtu (23/02). Seperti yang disampaikan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Yulianto Kusprasetyo tes kompetensi kali ini diikuti 167 peserta yang sebelumnya telah dinyatakan lulus seleksi administrasi. “Tes kompetensi nanti akan terbagi menjadi dua session, untuk yang pertama diikuti 151 peserta, dan kedua dengan jumlah 16 peserta,” ungkap Yulianto.

Masih menurut Yulianto ada tiga kategori  yang mengikuti seleksi kali ini, diantaranya eks Kategori II Guru, tenaga kesehatan, Tenaga Harian Lepas (THL) – Tenaga Tugas Bantu Penyuluh Pertanian (TBPP),” terangnya. Dan, tes kompetensi ini dilakukan dengan berbasis Computer Assisted Test (CAT), yang berisi materi soal yang dibuat oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) “ Terdiri dari materi kompetensi teknis dan manajerial masing-masing 40 butir dan kompetensi sosiokultural 10 butir,” terangnya.

Kepala BKPP tandaskan seleksi P3K tidak berhenti sampai pada tahapan ini saja, tapi ada kelanjutannya, yakni tes wawancara yang juga berbasis komputer dengan waktu 20 menit untuk menyelesaikan 10 soal. “Materi dalam tes wawancara ini adalah moralitas dan integritas,” tuturnya.

Dalam rekrutmen P3K, Yulianto jelaskan nilai passing grade (ambang batas) kelulusan telah ditetapkan pusat, “Ketetapan itu dalam Peraturan Menpan RB Nomor 4 Tahun 2019 tentang Nilai Ambang Batas Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Guru, Dosen, Tenaga Kesehatan, dan Penyuluh Pertanian,” beber Yulianto. Sementara nilai ambang batas dalam seleksi P3K ini untuk kompetensi teknis, manajerial, serta sosial kultural paling rendah 65 (akumulatif), dan nilai kompetensi teknis paling rendah 42. “Jadi peserta harus mampu melampaui semua nilai ambang batas tersebut, termasuk tes kompetensi dan wawancara,” katanya.

Sementara menurut Didik Kuntono salah satu peserta tes P3K, mengatakan tes seleksi ini diharapkan mampu memberikan angin segar bagi eks K II Guru untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah. “Inilah yang ditunggu – tunggu oleh kami, semoga seleksi ini nantinya bisa sukses serta mampu mengakomodir semua yang ada di Kabupaten Ngawi,” ucap Didik berharap.(nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top