Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi melalui Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan Peringatan Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah bertempat di Pendopo Wedya Graha, Senin (16/4). Tahun ini mengangkat tema “Dengan Hikmah Isro Mi’raj Kita Rajut Kebhinekaan untuk Menangkal Radikalisme di Kalangan Umat Beragama.
Kegiatan ini dihadiri Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono, Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu, Dandim 0805 Letkol APH Hany Mahmudhi SE, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, pelajar SMA/SMK dan karyawan karyawati ASN.
Dalam sambutannya, Bupati Ngawi mengingatkan pentingnya hikmah peringatan Isro Mi’raj adalah wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW yaitu sholat fardlu lima waktu dalam sehari semalam. “Sholat fardlu dapat dilihat dari cara diturunkannya perintah sholat, jelas sekali bahwa perintah sholat fardlu jauh lebih penting dan utama dari perintah Allah yang lainnya,” kata Bupati.
Lebih lanjut, ia juga menandaskan bahwa perintah sholat fardlu langsung diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW tanpa melalui Malaikat Jibril. “Sedangkan perintah Allah yang lain cukup melalui perantara malaikat Jibril. Dengan sholat yang baik dan benar, maka kita akan mempunyai akhlak yang terpuji dan mampu mencontoh apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW,” tuturnya.
“Beliau merupakan Uswatun Hasanah atau tauladan bagi seluruh umatnya dalam memimpin, membina, melayani umat atau masyarakat, baik yang beragama Islam maupun non Islam. Sehingga pada diri beliau tidak ada sedikitpun jiwa radikal, karena beliau sadar bahwa radikal akan bisa menyakiti dan merugikan umat,”beber Budi Sulistyono.
Senada dengan Bupati, Pondok Pesantren Mahasiswa Al Jihad Surabaya KH Imam Hambali yang didaulat memberikan tausiah, menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama dengan perdamaian. “Sebagaimana terjemahan dalam Al – Quran, Surat Ali Imron ayat 159,” kata Imam.
Imam menjelaskan terjemahannya “Maka berkat rahmat Allah, Muhammad berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya Muhammad bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila Muhammad telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal,” katanya.