Devi Kampiun Open Tournament Jujitsu Nasional

di %s Berita/Informasi 479 views
Banner

Kabupaten Ngawi masih menjadi gudang atlet jujistu. Terbukti Devi Ambarini, mampu membalik prediksi dalam Open Tournament Jujitsu tingkat nasional di Gedung Eko Kapti, kemarin. Devi menjadi yang terbaik di kelas 60 kilogram putri atau kelas E setelah di final berhasil mengalahkan Hikmah Firdasari dari Blitar. “Petarungan cukup sengit dan setelah main dua ronde Devi mampu mengalahkan lawannya dari Blitar dengan kuncian,” kata Ketua KONI Ngawi, Rochmad Suprasono, kepada Radar Ngawi, kemarin (6/l).

Dijelaskan Soni sapaan akrab Rochmad Suprasono, Ngawi nyaris kehilangan muka jika Devi tak mampu menaklukkan wakil dari Blitar.. Namun dengan kemenangan Devi, kata dia, mengukuhkan Ngawi sebagai kota beladiri yang diperhitungkan di Jatim bahkan secara nasional. “Ini bukti dari pembinaan yang dilakukan seiama ini,” ungkapnya.

Hasil lainnya untuk juara pertama di kelas A putra direbut Roso Nugroho dari Tarakan sedangkan Sunoto menjuarai kelas B putra. Di kelas C, Johan Muliya dari Tarakan berhasil menjadi yang tertangguh. Dan juara di kelas B putri direbut Dewi Fitri R dari Blitar serta di kelas C putri Risa Wstanti dari Blitar menjadi yang terbaik. “Penampilan atlet-atlet di turnamen ini luar biasa, dan ini sebagai tolak ukur dari pelatihan yang selama ini kami berikan,” ungkapnya.

Bupati Budi Sulistyono mengatakan, Ngawi potensial di bidang beladiri, baik itu tinju, pencak silat maupun jujitsu. Terbukti sejumlah atlet dari Ngawi selama ini berhasil menjadi juara di berbagai kejuaraan. Pun dalam even nasional itu dia berharap akan lebih banyak bibit unggul yang muncul. sehingga Ngawi bisa mengukuhkan diri sebagai gudangnya atlet dibidang ol ahraga beladiri. Mengingat daerah lain seperti Jakarta, Solo, Bali, Surabaya, dan sejumlah kota besar di pulau Jawa juga memiliki atlet yang mumpuni. “Dengan even ini diharapkan banyak bibit-bibit baru yang bermunculan, dan memiliki skill yang bagus. Sehingga dalam porprov nanti atlet kita mampu menyabet medali di cabor beladiri,” ungkapnya.

Banyaknya perwakilan yang datang dari berbagai penjuru Indonesia ke Ngawi membuktikan even yang digelar Pemkab Ngawi itu tidak lepas dari bentuk pembinaan yang telah dilakukan. Karena dengan sering digelarnya even, kemampuan atlet semakin terasah. Sehingga saat bertanding nanti setidaknya mereka bias mengukur kemampuan lawannya dan melakukan evaluasi jika kemampuannya masih belum maksimal “Even pertama ini masih pengenalan. Dan tidak menutup kemungkinan akan dipatenkan menjadi even tahunan. Dengan harapan bibit-bibit unggul asal Ngawi bermunculan terutama yang memiliki bakat terpendam,” tegasnya (jawapos-radarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares