Tag archive

Muhammad Jusuf Kalla

Simposium Internasional Reformasi Birokrasi, Jusuf Kalla : Tingkatkan Kapasitas Dan Kerjasama

di %s Berita/Teknologi Informasi 1,705 views
Pembukaan acara Simposium Internasional Reformasi Birokrasi Tahun 2019 di Nusa Dua Bali

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) bekerja sama dengan Korean Research Institute at The University of New South Wales (KRI@UNSW) Australia menyelenggarakan International Reform Policy Symposium & Regional Workshop dengan tema “State Capacity for Public Sector Reform and National Development in Indonesia, Korea and Southeast Asia”. Simposium yang dilangsungkan pada tanggal 14 sampai dengan 15 Maret dan berskala International ini mengambil tempat di Bali Nusa Dua Convention Center 1 Kawasan Terpadu ITDC NW/1 Nusa Dua Provinsi Bali.

Sebelum menuju agenda utama, acara di awali dengan sambutan dari perwakilan negara-negara yang diundang. Mr. Pakorn Nilprapunt (Secretary-General of The Royal Thai Government), Prof. Emerlinda R. Roman (Co- Chair, CPPR Forum Advisory Board and College of Business Administration, University of the Philippines),  Amb. Seong-in Kim (Executive Vice-President, Korea Foundation), Dr. In-jae Lee (Deputy Minister, Planning & Coordination, Ministry of the Interior and Safety, Korea), Dr. Seung-Ho Kwon (Executive Director, Korea Research Institute, University of New South Wales, Australia) secara bergantian mengambil panggung utama untu memberikan sambutan.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Drs. Syafruddin, M.Si, dalam sambutannya menyatakan bahwa adanya globalisasi dan Revolusi Industri 4.0, sambil mengutip penelitian McKinsey, dapat memberi dampak 3000 kali lebih besar dari Revolusi Industri Masa Pertengahan. Paradigma masyarakat saat ini menuntut pemerintahan yang dinamis dan transformatif.

MenPAN-RB Syafruddin saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Simposium International Reformasi Birokrasi

Syafruddin menekankan bahwa hal yang penting bukan hanya pondasi bangsa yang hebat, namun juga bagaimana menghadapi transformasi pemerintahan dari model birokrasi yang mekanistik kepada model birokrasi yang dapat merespon kebutuhan masyarakat dengan konsep Hidup Untuk Melayani.

Tantangan bangsa dan negara Indonesia dengan 270 juta jiwa serta mengkombinasikan pengelolaan sentralisasi dan desentralisasi pada 87 kementerian lembaga, 34 prov dan 514 kab/kota.

Sejauh ini, masih menurut Syafruddin, telah terwujud 351 percontohan zona integritas, 14 mall pelayanan publik dan adanya sistem pengaduan terpadu nelalui SP4N, berhasil mendorong indeks persepsi Indonesia ke peringkat 38, EODB (Easy of Doing Business) ke urutan 72.

Tentang event ini, Syafruddin dengan bangga menyampaikan bahwa terdapat 65 pembicara dari 11 negara, 1000 orang dan praktisi dalam dan luar negeri hadir. Dan, berharap Indonesia sebagai inkubator dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan terbaik, pungkasnya.

Sebelum membuka secara resmi acara ini,  Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla menyampaikan beberapa pointer yakni bahwa  kita mengalami peralihan sentralistik otoriter ke desentralisasi demokratis serta dinamis dan karenanya bagaiamana pemerintah daerah memperkuat pengelolaan kekuasaan yang telah di kuasakan kepadanya. Ada tiga hal, menurut Wapres Jusuf Kalla yang menjadi penting untuk diwujudkan dalam bentuk sistem yakni :  lebih baik, efisien dan cepat. Untuk itu hal ini pasti membutuhkan pemanfaatan teknologi untuk hal tersebut. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga menekankan perlunya saling belajar untuk saling meningkatkan pengelolaan pemerintahan. Public Sector Reform diharapkan dapat menjadi tumpuan perubahan negeri ini. Sebuah sistem yang lebih terbuka, akuntabel, menjadi keharusan bagi suatu pemerintah untuk lebih maju.

Wapres RI Jusuf Kalla saat mengunjugi booth pameran Reformasi Birokrasi

Setelah acara pembukaan dilangsungkan, Wapres RI Jusuf Kalla kemudian mengunjungi booth pameran yang disiapkan oleh beberapa Kementerian, Lembaga, Dinas dan Instansi. Secara umum, Wapres RI Jusuf Kalla menunjukkan apresiasinya atas apa yang telah diupayakan oleh masing-masing K/L/D/I dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Pada hari kedua, peserta dibagi berdasarkan fokus bahasan dalam kelas tersebut. Ada kelas dengan fokus  Performance Based Budgeting, Transparency And Accountability In Human Resources, E-Government And Service Delivery,  Integrity In Public Authorities serta Local Government Reform.

Staf Ahli Muhammad Taufik dan Sekban BKPP Soemarsono berpose dengan latar backdrop super besar pada Simposium Internasional Reformasi Birokrasi, Bali (14/03)

Pemerintah Kabupaten Ngawi mendapatkan kesempatan untuk hadir sebagai peserta dan telah menugaskan Dinas/Badan yang terkait untuk hadir dan mengikuti seluruh kelas yang disediakan. Adapun untuk tema Performance Based Budgeting dihadiri oleh Mulat dari Badan Keuangan, tema Transparency And Accountability In Human Resources dihadiri oleh Sumarsono dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, tema E-Government And Service Delivery dihadiri Agoest D. Irawan dari Diskominfo, tema Integrity In Public Authorities dihadiri oleh Muhammad Taufiq Agus S. dari Staf Ahli dan tema Local Government Reform dihadiri oleh Kusumawati Nilam S. dari Bappelitbang.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Benahi Sistem Pengelolaan Sampah, Pemkab Ngawi Raih Adipura 2018

di %s Sekitar Kita 2,072 views
Bupati Ngawi terima Anugrah Adipura tahun 2018 yang diberikan secara langsung oleh Wapres RI Muhammad Jusuf Kalla didampingi menteri LHK Siti Nurbaya

Pemerintah Kabupaten Ngawi terima Anugerah Adipura Tahun 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang diberikan secara langsung Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla  didampingi Menteri LHK, Siti Nurbaya  kepada Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono bertempat di Auditorium Manggala Wanabakti, Jalan Jenderal Gatot Subroto,Jakarta Pusat, Senin (14/01).

Penghargaan ini merupakan hasil upaya Pemkab Ngawi dalam pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). “Pertama pasti mengucap syukur atas capaian ini, dan terima kasih kepada seluruh staf yang terus mengupayakan agar Adipura ini didapatkan lagi, karena sebelumnya sempat lepas, karena salah satu indikator  penilaiannya kurang memenuhi grade yang telah ditentukan,” ungkap Budi Sulistyono usai pimpin Apel Pembinaan Staf di halaman Pendopo Wedya Graha, Kamis (17/01).

Menurutnya, salah satu indikator yang lepas itu adalah mengenai sistim pengelolaan sampah di TPA, “Jadi Adipura itu tidak hanya dinilai dari kebersihan dan penghijauannya saja, tapi juga termasuk bagaimana pengelolaan sampah mulai dari pembuangannya hingga ke TPA, dan ini menjadi penilaian tersendiri,” ungkap Bupati

Lebih lanjut, Bupati katakan kegagalan meraih penghargaan sebelumnya, justru menjadi pemicu untuk melakukan pembenahan dengan memberikan perhatian penuh terhadap sistem pengelolaan sampah di TPA. “Ketika itu pertama dinilai bagaimana memilah antara sampah organik dan anorganik kemudian dikumpulkan dan diangkut sampai ke TPA dan diproses,” jelasnya.

Bupati juga akan melakukan terobosan dalam penanggulangan sampah yang tiap harinya menumpuk banyak, misalnya pasar. “Dipasar inilah yang menjadi konsentrasi kita untuk menangani sampah yang terus menumpuk. Kedepan akan kami usulkan untuk dibuatkan regulasi pasar yang tidak menyediakan kantong plastik,” lanjutnya. Kemudian Bupati lanjutkan, kantong plastik ini harus bawa dari rumah atau kantong bekas non plastik, “Plastik itu kan sampah yang mengerikan karena puluhan hingga jutaan tahun tidak bisa terurai,” ujarnya.

Bupati memaknai anugerah ini sebagai penyemangat dalam menjaga kebersihan dan mengelola kebersihan lingkungan sekitar, tidak hanya untuk Pemkab Ngawi saja tapi seluruh masyarakat Kabupaten Ngawi, “Semua harus peduli dengan lingkungan sekitarnya masing – masing, mari kita jaga kebersihan maupun penghijauannya,” ujarnya.

Dikesempatan yang berbeda, Wakil Bupati Ngawi Ony anwar sampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ngawi yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan lingkungan bersih dan asri, “Saya juga mengapresiasi hasil kerja bersama ini bisa menghasilkan sebuah penghargaan, mari kita tingkatkan terus untuk selalu menjaga lingkungan sekitar kita. Dan, mewujudkan kota bersih dan ramah lingkungan di Kabupaten Ngawi,” kata Wabup disela acara pembukaan pameran pelajar MGBK Kab. Ngawi di RM. Notosuman, Selasa (15/01).

Ony Anwar juga terus meminta seluruh masyarakat tingkatkan partisipasinya dalam menambah lebih banyak lagi ruang terbuka hijau di Kabupaten Ngawi. “Ini komitmen yang sudah kita jalankan terkait kebersihan dan tata kelola lingkungan yang baik. Dan, kedepannya terus ditingkatkan, dan Adipura terus kita dapatkan di tahun – tahun yang akan datang,” ucapnya. (red/Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top