Istri Jenderal Kagumi Benteng Pendem

di %s Berita/Informasi 601 views

KOTA – Benteng Van Den Bosh atau lebih dikenal dengan Benteng Pendem ternyata mencuri perhatian para istri mantan jenderal. Kemarin (8/3), mereka rela berjalan kaki meninjau setiap sudut benteng peninggalan pemerintahan Hindia Belanda itu. Bahkan, ada yang hanya bermodal kamera handphone (HP), mereka mendokumentasikan sendiri lokasi-lokasi yang dianggap menarik dan unik.
Istri mantan jenderal yang singgah di Benteng Pendem meliputi Ny Tuti Tri Sutrisno, Ny Roesmanhadi, Ny Kustia, Ny Prasetyo, Ny Suparwoto, Ny Benny, Ny Alamudin, Ny Handoko dan Ny Titik Wresti Wiro. “Kami ingin tahu banyak cagar budaya yang potensial untuk wisata. Salah satunya, Benteng Van Den Bosh,” terang Ny Tuti Tri Sutrisno, istri mantan wakil presiden Tri Sutrisno di sela-sela perbincangan dengan Danyon Armed 12 Ngawi, Letkol Arm Sugeng Riyadi.
Meski baru kali pertama melihat Benteng Pendem, kata dia, dirinya kagum dengan arsitektur bangunan yang mirip gedung-gedung di Belanda. Begitu pula tatanan material benteng yang cukup kokoh dan unik. “Batu yang ditata untuk tangga ke atas, seperti Borobudur. Satu dengan yang lain ada keterikatan,” ungkapnya sambil mengumbar senyum kepada rekan dan anggota TNI yang melakukan pengawalan.
Ny Tuti Tri Sutrisno beserta rombongan juga menyempatkan ziarah ke makam KH Muhammad Nursalim yang berada tepat di tengah bangunan benteng. KH Muhammad Nursalim merupakan tokoh umat Islam yang dibunuh Belanda dengan cara dikubur hidup-hidup. “Kami sempatkan berziarah dan berdoa di sekitar areal makam (KH Muhammad Nursalim, Red),” tegasnya.
Bupati Budi Sulistyono yang ikut menyambut rombongan mantan istri jenderal juga terlihat cakap dalam memamerkan keberadaan benteng yang dibangun pada tahun 1839-1845 itu. Dengan mimik serius, pria yang akrab disapa Kanang ini menunjukan satu persatu sudut bangunan. “Meski sudah ratusan tahun, Benteng Pendem masih tetap kokoh. Ini merupakan cagar budaya historis yang berada di Ngawi,” ulasnya.
Kanang juga memamerkan keberadaan Museum Trinil. Museum yang berada di tepi aliran Bengawan Solo tepatnya di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar itu merupakan lokasi penyimpanan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus. “Ngawi juga mempunyai lokasi sejarah lainnya, yakni museum Trinil. Banyak fosil yang tersimpan di sana (Trinil, red),” ujarnya.
Rombongan para istri mantan jenderal itu juga menyempatkan diri mengunjungi Monumen Soerjo. Seperti kunjungannya di Benteng Pendem, mereka berkeliling di setiap area yang dianggap memiliki nilai historis. “Tujuan utamanya di Benteng Pendem. Kunjungan para istri mantan jenderal ini cukup mendadak sekali,” tandas Danyon Armed 12 Ngawi, Letkol Arm Sugeng Riyadi. (radarmadiun)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Ukiran kaligrafi dari limbah kayu jati

di %s Berita/Informasi 834 views

Ngawi, Bermodalkan tekad dan kemampuan yang dimiliki sejumlah pemuda di Lingkungan Sidomakmur, Kecamatan Ngawi, Jawa Timur, mereka mampu memanfaatkan limbah kayu jati menjadi sebuah ukiran kaligrafi yang mempunyai nilai seni yang cukup tinggi dan mampu bersaing untuk dipasarkan walau hanya lingkup local Ngawi.

Dalam seharipun mereka mampu membuat sebanyak 10-15 biji ukiran kaligrafi yang berbentuk tulisan agama maupun tulisan slogan yang menjadi cirri khas Kabupaten Ngawi itupun juga tergantung adanya pemesanan, Harga yang mereka tawarkan kepasaran sangat bervariasi dan mudah dijangkau tergantung nilai kesulitan ukiran yang dibuat, untuk 1 biji ukiran kaligrafi mencapai antara 200 ribu rupiuah – 300 ribu rupiah.

Menurut salah satu pengelola limbah kayu jati ukiran kaligrafi, Haryanto saat di konfirmasi di galerinya mengatakan bahwa,” Pihaknya melakukan ini atas dorongan pribadi dan rekan-rekannya yang mempunyai kemampuan dalam seni memahat untuk memanfaatkan limbah kayu jati di jadikan sebuah karya seni yang nantinya bisa di jual dan mendapatkan keuntungan untuk kebutuhan hidup maupun pengembangan usaha nantinya bagi para pemuda yang ada dilingkungan ini,” Ujarnya.

Haryanto juga menambahkan bahwa,” Adanya usaha ukiran kaligrafi yang dilakukan oleh sejumlah pemuda ini bisa menjadi contoh bagi kalangan pemuda di Kabupaten Ngawi untuk bisa berkreasi dalam mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimilikinya, khusunya bermafaat bagi dirinya maupun daerah yang kita tinggali,”Imbuhnya.

Sementara, mereka berharap adanya bantuan kepada pemerintah setempat untuk bisa memperhatikan dan memasarkan kerajinan ukiran kaligrafi yang terbuat dari limbah jati, untuk dipasarkan di luar daerah dan bisa menjadikan ikon bagi Kabupaten Ngawi untuk bisa bersaing dengan daerah lainnya dalam bidang kerajinan yang ada (srigationline)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Komputasi Awan Akan Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja

di %s Berita/Informasi 633 views

Microsoft memprediksi layanan berbasis komputasi awan (cloud computing) akan menciptakan 14 juta lapangan kerja baru di seluruh dunia pada 2015.

Prediksi tersebut berdasarkan studi yang dilakukan oleh International Data Corporation (IDC). IDC menyebutkan, dari 14 juta lapangan kerja baru tersebut, lebih dari 50 persen pekerjaan akan terjadi pada sektor UKM.

Selanjutnya, lebih dari 2 juta pekerjaan masing-masing tercipta pada sektor media dan komunikasi, sektor manufaktur. Sedangkan pada sektor perbankan lapangan pekerja yang tercipta mencapai sekitar 1,4 juta pekerjaan.

Komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan), yang dapat mengubah bagaimana teknologi dan informasi memberikan nilai ekonomi bagi sejumlah negara, kota-kota, industri, dan bisnis.

Kepala Riset IDC John F. Gantz mengatakan, pada sebagian organisasi pengembangan berbasis komputasi awan tidak lagi menjadi masalah karena memungkinkan terjadinya pengembalian investasi dan fleksibilitas bagi perusahaan.

Studi tersebut juga menyebutkan bahwa pendapatan dari jasa cloud computing yang dikaitkan dengan inovasi dan kewirausahaan bisa mencapai 1,1 triliun dollar AS pada 2015.

“Efisiensi yang terjadi akibat penggunaan komputasi awan tersebut dapat mendorong pertumbuhan signifikan dalam mengatur investasi dan pertumbuhan lapangan kerja,” kata John.

Khusus pada 2011, IDC memperkirakan layanan cloud di seluruh dunia telah mendorong peningkatan pendapatan perusahaan lebih dari 600 miliar dollar AS dan menciptakan lebih dari 1,5 juta lapangan kerja baru.

Saat yang sama belanja cloud publik pada jasa TI mencapai 28 miliar dollar AS, sementara total belanja produk-produk jasa dan TI mencapai 1,7 triliun dollar AS. (kompas.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top