Kompetensi dan Profesionalisme Jadi Fokus Hari Guru

di %s Berita/Informasi 865 views

Hari Guru Nasional (HGN) 2012 fokus pada peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru serta penegakan kode etik. Tema tersebut dipilih karena sebagai profesi, profesionalisasi adalah hal mutlak bagi guru yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kompetensi kualitas profesinya.

Untuk peningkatan kompetensi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyiapkan bahan pokok, bahan mentah agar materi yang diterima guru bisa membuat guru lebih baik. “Filosofinya, tidak sembarang orang bisa jadi guru. Dicari orang terbaik yang bisa menjadi guru. Dengan ini kita bisa meningkatkan kualitas guru di masa datang,” kata Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikti Supriadi Rustad, di Jakarta, Kamis (21/11).

Selain itu, lanjut Supriadi, model profesi guru perlu dianalisa lebih jauh agar bisa menggembleng kompetensi kepribadian sosial guru. Salah satu cara meningkatkan kompetensi kepribadian sosial adalah dengan program “Maju Bersama Guru Indonesia”. Sama seperti dokter, sebelum menjadi guru para lulusan sarjana kependidikan harus praktek di daerah terluar, terdepan, dan terbelakang (3T). Untuk jangka panjang, anak-anak berbakat dari daerah 3T akan direkrut dan belajar di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terbaik. Setelah lima tahun, mereka akan kembali ke daerah masing-masing untuk membangun daerahnya.

“Kemarin kita sudah menarik 2.400 guru di daerah 3T, dan mengirim 2.700 orang lagi untuk melanjutkan pekerjaan,” tambahnya.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistiyo, saat ini yang dihargai dalam beban mengajar guru adalah tugas mengajar. Tugas membimbing dan mendidik tidak diperhatikan. Padahal tugas guru adalah termasuk membimbing dan mendidik siswanya. “Di lapangan guru yang bisa membimbing dan mendidik sangat rendah, dan jamnya sedikit,” katanya.

Sedangkan dalam kualifikasi akademik kompetensi guru, masih banyak guru yang belum sarjana. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah hendaknya bekerja sama dalam meningkatkan kualifikasi akademik guru. “Belum banyak pemerintah daerah yang mau membantu pengembangan kualifikasi guru. Dan dari pusat pun, dana tahun lalu banyak yang belum terserap,” ucap Sulistiyo.

Sulistiyo menegaskan, PGRI menyambut baik penyiapan kompetensi guru yang paripurna, yaitu pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Pelaksanaan kode etik adalah sebuah kebutuhan, karena sangat dekat dengan pengembangan kompetensi,profesi dan sosial.

Sulistiyo berharap, Kemdikbud dan Kemenag segera mengatur asosiasi profesi guru. Guru berorganisasi hanya mengacu kepada undang-undang organisasi masyarakat. Belum ada sebuah organisasi yang merangkul seluruh guru di Indonesia seperti dalam profesi dokter ada Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Untuk mendukung hal tersebut, organisasi profesi memiliki peran yang penting. Organisasi profesi memiliki fungsi utama untuk menyikapi perubahan terhadap peningkatan profesionalisme guru, dan mengatur mereka agar berperilaku profesional dalam penegakan kode etik. (kemdiknas.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Super Tegang, Super Heboh

di %s Berita/Informasi 924 views

Final ideal tersaji dalam Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Bulutangkis Djarum Super-PBSI 2012 di Gedung bulutangkis Citra kategori anak putra. M. Fadel secara mengejutkan mengalahkan pebulutangkis cilik binaan PB Iwasa, Handy Dillisan. Pertandingan dengan tempo tinggi itu, Handy menyerah dua set langsung 16-21dan 16-21. “Memang pertandingan ideal. Kedua pebulutangkis ini (M. Fadel dan Handy) merupakan peserta unggulan,” terang Gunadi Ash Cidiq ketua PBSI Pengcab Ngawi.

Sejak set pertama, kedua pebulutangkis potensial ini tampil dengan perform terbaik. Silih berganti smash tajam diperagakan. Begitu pula permainan net cantik layaknya pebulutangkis profesional. Dewi Fortuna pun berpihak pada M.Fadel yang dalam kejuaraan sebelumnya juga menorehkan tiga besar. “Set pertama yang dimenangkan M. Fadel membuat mental Handy sedikit kendur. Petiandingan final ini memang luar biasa,” ujarnya.

Pertandingan yang tak kalah seru ditampilkan di kategori remaja putra. Yanuar Angga akhirnya membayar tuntas dengan mengkandaskan Lambang dengan rubber set 21-15, 16-21 dan 21-14. Kemenangan Yanuar begitu akrab disapa meneruskan episode positif diajang sebelumnya. “Yanuar memang menjadi bidikan kami untuk mewakili Ngawi masa depan. Sebab potensinya cukup bangus,” urainya.

Bila di partai final putra banyak menyajikan pertandingan super tegang, beda halnya dengan kategori wanita. Untuk kelas usia anak Preskyla Mahmudah menang mudah atas lawanya Berliana Putri dengan skor 21-14 dan 21-14. Sedangkan dikategori pemula, Pangudi Pertiwi Deby Sintya 21-8 dan 21- 11. “Untuk pebulutangkis yang selama ini jawara great tandingnya coba dinaikan. Tentu saja untuk menambah mental tanding pemain,” tambah humas PBSI Pengcab Murdianto. Begitu juga untuk remaja putri. Pangudi Pertiwi masih bisa memenangi pertandingan bersua lawan yang sama, Deby Sintya, 21-14 dan 21-6. Sementara, dikategori taruna putra Agusta Yosen menang mudah atas Yanuar Angga. Agusta Yosan dinyatakan juara setelah Yanuar tidak bisa melanjutkan pertandingan lantaran cidera. “Meski para finalis sering ketemu di kejuaraan lokal. mereka tetap bertanding dengan penuh semangat. Itu yang kami banggakan selama ini kepada pebulutangkis lokal junior,” tandasnya.(jawapos-radarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Inilah UMK 2013 Yang Ditetapkan Gubernur Jatim

di %s Berita/Informasi 847 views

Gubernur Jawa Timur Dr Soekarwo akhirnya menetapkan Upah Minimun Kabupaten/Kota (UMK) 2013 yang tercantum pada Pergub Jatim No 72 Tahun 2012. Penetapan UMK tahun ini terjadi peningkatan di sejumlah daerah di Jatim. Seperti di Surabaya yang sebelumnya diusulkan Rp 1.567.000,- kini bertambah menjadi Rp 1.740.000,-.
Dalam narasi terkait penetapan UMK Jatim 2013 disebutkan bahwa perkiraan inflasi Indonesia Tahun 2012 masuk dalam kisaran yang diproyeksikan Bank Indonesia yaitu 4,5% atau sekitar 1%. Demikian juga inflasi provinsi Jatim diperkirakan pada tahun 2012 masuk dalam kisaran itu. Penepatan UMK se-Jatim tahun 2013 dengan nilai minimal Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan tertinggi sampai sekitar 122,5% dari KHL.
Penepatan UMK minimal ini sama dengan KHL, dan merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jatim untuk mempertahankan daya beli (purchasing power) buruh berdasarkan inflasi tahun 2012. Dengan perkiraan inflasi Provinsi Jatim Tahun 2013 sekitar 4,5% atau sekitar 1% maka penetapan UMK tahun 2013 tertinggi sampai 122,5% dari KHL adalah relevan. Bahkan keberhasilan Provinsi Jatim mencapai perkiraan inflasi 2012 dibawah 4,5% dan diperkirakan bisa dicapai juga pada tahun 2013 maka sebenarnya UMK 2013 (122,5% dari KHL) melebihi daya beli tahun 2013.
Bahkan dibandingkan dengan UMK tahun 2012 maka UMK 2013 terjadi peningkatan daya beli yang tinggi dan ini merupakan upaya pemerintah Provinsi Jatim untuk meningkatkan kesejahteraan buruh. Dasar penetapan UMK tahun 2013 ini juga memperhatikan kondisi makro daerah, produktivitas tenaga kerja dan kemampuan perusahaan yang marjinal. Sehingga diharapkan penetapan UMK tahun 2013 ini perusahaan di Jatim masih bisa mempertahankan daya saing produk di pasar lokal maupun pasar internasional. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top