Dinkop Gandeng Aprisindo Dongkrak Pengrajin
Gereget Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jatim dengan menggandeng Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim, melalui Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi memberikan pelatihan juga bimbingan kepada pengrajin alas kaki se-wilayah Bumi Orek-Orek, Ngawi.
Bimbingan tehnik selama dua hari mulai Senin – Selasa (18-19/02/2013) di Hotel Sukowati ini mengundang 25 peserta pengrajin, juga menghadirkan pembicara dari Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim yang bermarkas di Ruko Permata Juanda Block A No. 86-87 Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut Suparlan, salah satu peserta yang menggeluti pembuatan dan perbaikan alas kaki sejak tahun 1989 ini mengaku, pelatihan dan bimbingan itu sangat bermanfaat. Banyak hal yang mesti dipahami untuk mendapatkan hasil dengan kwalitas dan kwantitas yang bagus.
“Peserta diberi bahan dan materi untuk dikerjakan secara kelompok contoh pembuatan sepatu yang benar. Hasilnya sangat berbeda dengan yang selama ini saya kerjakan,” ungkapnya polos.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi melalui Kepala Bidang Produksi, Harsoyo, tujuan diadakannya pelatihan dan bimbingan tehnik ini untuk pengembangan industri alas kaki, sementara untuk pengrajin dari bahan kulit.
“Kedepan juga kita targetkan untuk pengrajin dari bahan kain dengan mengedepankan batik khas Ngawi. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada sepatu atau tas dari bahan batik yang bisa dijadikan produk unggulan,” terang Harsoyo, saat ditemui di Hotel Sukowati.
Sehingga, lanjut Harsoyo, dengan pelatihan dan bimbingan ini diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup melalui produktifitas yang baik, mampu menumbuhkan wira usaha, peningkatan pengetahuan, bahkan bisa menjadi sentra industri alas kaki disejajarkan sentra-sentra yang lain di Ngawi.
“Selain pelatihan dan bimbingan, pengrajin atau industri alas kaki yang mengajukan proposal nanti akan mendapat bantuan. Di samping itu, kami juga membantu untuk pemasarannya melalui pameran, gallery, show room, dan promo,” imbuhnya.
Telah diketahui bahwa beberapa sentra industri telah tersebar di beberapa titik wilayah di kabupaten dengan sebutan ‘Ramah’ ini, seperti sentra industri Batik di Padas dan Banyu Biru, Kripik Tempe di Karang Tengah Prandon, Tahu di Widodaren, Genteng di Baderan, Kerajinan Jati di Dunggalar, Tas Anyaman Plastik di Karangjati dan Pangkur. (infongawi.com)
Takut Dirazia, Puluhan Pelajar Nekad Nyebur Ke Sawah
Razia yang digelar oleh Satpol PP-Kab Ngawi, langsung mengarah pada sebuah warung dibilangan Desa Klitik, Kec. Geneng, yang disinyalir jadi tempat nongkrong pelajar pada saat jam pelajaran berlangsung. Benar saja, puluhan pelajar inipun kocar-kacir hingga nekat menerjang persawahan guna hindari kejaran petugas (19/02).
Meski begitu, sedikitnya 3 pelajar berhasil diamankan. Ketiganya berinisial WH (19), SHS (19) keduanya pelajar salah satu SMKN di Geneng dan AS (16) sebagai pelajar yang tercacat di salah satu SMP di Paron. Menurut keterangan salah satu pelajar yang terkena razia, membantah kalau bolos sekolah sewaktu jam pelajaran berlangsung.
“Tadi hanya mampir ke warung itu untuk istirahat sementara setelah membeli perlengkapan keterampilan berupa bonsai dari Ngawi,” bantahnya. Ketika razia digelar sempat terjadi aksi kejar-kejaran disekitar lokasi warung sehingga menjadi tontonan gratis warga sekitar.
“Operasi yang kita lakukan tadi mendasar laporan warga sekitar yang melihat para pelajar ini bolos disaat jam pelajaran berlangsung selain itu dari Dinas Pendidikan Ngawi memberikan atensi terhadap kita untuk melakukan razia terhadap pelajar yang akhir-akhir ini adanya peningkatan kenakalan pelajar,” terang Bambang Widiatmoko, Kasi Pengembangan Kapasitas Satpol PP Ngawi .
Jelasnya, selain tempat untuk tongkrongan pelajar warung tersebut juga seringkali dijadikan ajang pesta minuman keras (miras) oleh pelajar itu sendiri.
“Sewaktu razia tadi ditemukan satu botol minuman keras berupa arak jowo yang dilempar ke sawah setelah mengetahui ada petugas datang dan mereka yang terindikasi membawa miras itu langsung kabur, kalau tidak salah tadi ada lima pelajar setingkat SMK,” urai Bambang Widiatmoko.
Sedangkan tiga pelajar yang tertangkap basah tersebut langsung diangkut truk menuju kantor Satpol PP untuk diberikan pembinaan lebih lanjut berupa pernyataan tertulis dengan tidak mengulangi perbuatan kembali.
Selaku petugas Satpol PP, Bambang Widiatmoko, membeberkan dalam operasi razia yang dilakukan dalam sepekan ini setidaknya telah menjaring 9 pelajar setingkat SMP dan SMK. “Dan awal pekan kemarin kita sudah menertibkan terhadap 6 pelajar yang ketahuan bolos disebuah rumah kosong di Jalan Trunojoyo Ngawi, pokonya kita terus melakukan operasi rutin terhadap pelajar ini,” tegasnya.
Penertiban terhadap pelajar itu sendiri sambung Kasi Pengembangan Kapasitas Satpol PP Ngawi tidak lepas keprihatinan adanya angka peningkatan kriminalitas yang dilakukan pelajar. Bahkan adanya indikasi para pelajar terjebak miras dan obat-obatan terlarang.
“Kalau pelajar dibiarkan seenaknya kasihan terhadap masa depanya sendiri demikian juga kedua orang tuanya yang sudah susah payah mencarikan biaya bagi putranya” imbuhnya lagi.
Untuk menanggulangi hal-hal negatif terhadap pelajar selanjutnya Satpol PP Ngawi berjanji akan melakukan operasi terhadap warnet yang disalahgunakan.
Seperti pantauan media dibeberapa warnet seputaran wilayah Ngawi, pihak pengelola sengaja memfasilitasi tempat dengan model sekat antar biling tingginya lebih dari satu meter.
Sehingga dengan kondisi sedemikian ini tempat tersebut bisa saja rentan terhadap perbuatan asusila yang dilakukan para remaja yang notabene pelajar. (sinarngawi.com)
MenPAN : Rekrutmen CPNS 2013 Bersih dan Jujur
Pemerintah akan membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di hampir semua kementerian tahun ini. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Azwar Abu Bakar menjamin rekrutmen CPNS akan berlangsung secara bersih dan jujur.
Kalau dulu anak pejabat seperti Sekda dijamin bisa jadi PNS, Hari ini anak Sekda tidak dijamin akan jadi PNS kalau tidak lulus ujian,” tegas Azwar dalam acara sosialisasi UU No 25/2009 tentang Pelayanan Publik, di Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (13/2/2014).
Menurutnya, sudah saatnya pejabat birokrat membuat peluang usaha kepada masyarakat. Ketimbang, anak pejabat birokrat meneruskan jabatan ayahnya.
Salah satunya dengan cara anaknya dimodali usaha, sehingga terbuka peluang usaha bagi masyarakat. Kita sebagai senior-senior harus membersihkan dunia birokrasi kita,” ucapnya.
Azwar mengakui jika pada masa lalu memang tidak menutup kemungkinan adanya praktik suap dalam rekrutmen CPNS. Namun untuk saat ini, Azwar beserta jajaran terkait akan melakukan pembenahan,
“Sudah banyak kesalah.an kita pada masa lalu, kita terlanjut merekrut pegawai dari keperluan, terlanjut merekrut orang di tempat yang tidak perlu. Kita harus memperbaiki kesalahan ini,” tegas Azwar kepada peserta sosialisasi dari berbagai instansi pemerintahan. (news.detik.com)
Karena CPNS 2013 dijamin bersih dan jujur, yang berminat menjadi CPNS kenapa tidak mencoba untuk tahun ini. Jangan lupa persiapkan diri Anda sebaik – baiknya, dan tentunya tidak lupa dengan berlatih soal soal CPNS (informasicpnsbumn.com)