Evakuasi “Korban Banjir” di Waduk Pondok

di %s Berita/Informasi 452 views

BRINGIN – Sejumlah mayat terapung di Waduk Pondok. Jenasah yang sudah membusuk itu merupakan warga sekitar yang permukimannya diterjang banjir. Karena lokasinya sulit dijangkau, tim search and rescue (SAR) dari unsur TNI dan pemkab harus menggunakan bantuan perahu karet untuk mengevakuasi korban. Dengan sigap, mereka mengusung satu persatu jenasah ke lokasi lapang.
Jangan salah, banjir bandang dan mayat-mayat terapung itu bukan kejadian sebenarnya. Melainkan hanyalah skenario yang merupakan bagian dari simulasi gabungan Batalyon Yon Armed 12 Kostrad dan petugas Satkorlak Pemkab Ngawi. “Meskipun simulasi, tapi kami jalankan serius,” terang Mayor Arm fajar Catur, wakil Komandan Batalyon Yon Armed 12 Kostrad Ngawi.
Simulasi yang menerjunkan sedikitnya 100 personel TNI itu diawali dengan penyisiran daerah bencana. Tim langsung melakukan pertolongan bila melihat warga yang keselamatannya terancam. Korban luka-luka, ibu hamil, dan manula merupakan prioritas evakuasi.
Mereka diangkut secara bergantian dengan perahu karet menuju areal yang mudah dijangkau tim medis. “Setelah itu, giliran mengevakuasi mayat yang menjadi korban banjir. Pencarian terus dilakukan tim hingga batas yang telah ditentukan,” jelasnya.
Dia menuturkan, simulasi tersebut dilakukan sebagai kewaspadaan bencana banjir. Itu tak lepas kondisi geografis sejumlah daerah Ngawi yang rawan banjir. Terutama di kawasan sepanjang aliran Bengawan Solo dan Sungai Madiun. “Seperti beberapa tahun lalu, banjir melanda di sebagian wilayah Ngawi. Bila tim tidak respon dengan ancaman banjir, tentu akan kewalahan bila nanti banjir menerjang,” tegasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eko Heru Cahyono menambahkan, semua yang tergabung dalam satkorlak pemkab harus membekali diri mengantisipasi ancaman banjir. Begitu pula pihak-pihak yang peduli dengan kegiatan kemanusian, dituntut aktif melakukan evakuasi korban banjir. “Justru kami akan senang bila banyak pihak membantu kegiatan kemanusia sebagai antisipasi bencana banjir,” ungkapnya.
Perlengkapan evakuasi sendiri, lanjut dia, sudah dipersiapkan BPBD jauh-jauh hari. Di antaranya, perahu motor, pelampung, dapur umum, dan peralatan penunjang kinerja lapangan. “Sudah ada sejumlah bantuan dari Pemprov Jatim . Ini yang nantinya akan kami gunakan dalam evakuasi,” tuturnya. (radarmadiun)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Beberapa Sumur Pompa Semburkan Gas Mudah Terbakar

di %s Berita/Informasi 398 views

PANGKUR – Tepatnya di Dusun Karasan, Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur Ngawi, dikejutkan dengan munculnya semburan gas mudah terbakar dari sumur pompa milik warga. Meski tidak terlalu ditanggapi, namun semburan yang juga merembet di sumur pompa sekitar membuat kekhawatiran penduduk setempat.

Menurut kesaksian Muhajir( 47), diriya mengaku menemukan semburan gas yang ada didalam salah satu ruangan kamar rumahnya tersebut sekitar dua minggu lalu. Saat itu Muhajir sekitar pukul 18.00 WIB mendengar suara gemuruh dari dalam kamarnya, setelah diperiksa ternyata sumber suara tersebut dari dalam sumur pompanya yang masih dimanfaatkan untuk kepentingan sehari-hari meskipun posisinya ada didalam rumah.

“Ketika saya lihat ternyata suara gemuruh itu dari dalam pipa paralon sumur pompa kebetulan ada didalam kamar depan rumah saya, ketika merasa penasaran bersama warga sekitar sini akhirnya saya sulut dengan korek api kok terbakar dan keluar apinya sampai sekarang ini,” terang Muhajir, Senin (17/9).

Menurutnya, pada awalnya ia bersama warga lainya tidak terlalu mengubris keberadaan semburan gas ini. Bahkan keberadaannya dianggap biasa saja lantaran sebelumnya Muhajir juga menemukan sumber gas didalam sumur pompa lainya akan tetapi saat itu langsung ditutup karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Karena temuan sumber gas kedua kalinya ini menurut Muhajir, justru menarik sehingga sengaja dibuatkan saluran dari selang palstik berdiameter 1,5 cm dengan panjang sekitar 15 m yang dihubungkan dengan tungku dari batu bata diluar rumahnya. “Api itu oleh warga sekitar sini dimanfaatkan untuk merebus air dan lainya bahkan tidak jarang warga luar daerah seperti Madiun dan Magetan ada yang berkunjung ke sini demi melihat sumber gas itu,” ungkapnya.

Sementara Kepala Bidang Pertambangan dan Energi dari Dinas PU Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Ngawi, Prila Yudha, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait temuan gas dirumah warga dari camat setempat. “Tetap kita tindak lanjuti dan meneliti apakah yang terkandung didalam gas tersebut dengan melibatkan tim ahli,” tutur Prila Yudha. Kemudian pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan koordinasi dengan Dinas ESDM Propinsi Jawa Timur. (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top