Bagi Penerima PKH Tidak Boleh Ada Iuran Operasional Sekolah

di %s Berita 476 views

 

DSC_0079

Setelah sehari sebelumnya Bupati Ngawi secara simbolis menyerahkan bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) di dua kecamatan (Paron dan Kendal), kini giliran kecamatan Pangkur yang menjadi pusat kegiatan yang sama, Jum`at (17/01).

Dalam kesempatan tersebut Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono hanya mensosialisasikan apa yang menjadi tujuan dari program PKH tersebut, “ kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan biaya tambahan kepada putra-putri panjenengan mulai dari dalam kandungan sampai SMA, supaya nantinya mereka dapat hidup layak, terutama di bidang pendidikan ”.

Wajib belajar 12 tahun harus tuntas, boten wonten putra-putrine ibu-ibu niki sing putus sekolah, “bagi yang menerima program PKH tidak boleh ada iuran untuk operasional sekolah” tegas Bupati.

Beliau berpesan, Jangan berikan anak kekayaan, tetapi berikanlah anak kepandaian itu tugas orang tua “mungkurke pendidikane anak”.

Sementara Kadinsosnakertrans, Sunarto menyampaikan Program PKH tersebut sudah dimulai sejak tahun 2007 dengan memberikan langsung secara tunai. PKH diberikan kepada keluarga miskin yang memiliki anak balita, anak usia SD, anak usia SMP maupun ibu hamil atau menyusui dengan jumlah yang berbeda.

Pada tahun 2013 terdapat 18 Kecamatan dengan Jumlah penerima sebanyak 14.734 RTMS dengan bantuan sebesar 5. 177.325.000.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Apel Pembinaan Staff 17 Januari 2014

di %s Berita 472 views

Ngawi, Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono memimpin Apel Pembinaan Staff di halaman Pendopo wedya Graha Kabupaten Ngawi, Jumat 17 Januari 2014 jam 07.30 WIB.

DSC_0021web

Dalam Pidatonya Bupati mengatakan bahwa PNS terjebak dalam rutinitas yang menjemukan dalam pekerjaan sehari-hari. Agar tidak jemu dalam bekerja atau dalam mencapai tujuan, yaitu masyarakat terpuaskan akan kinerja dan pelayanan kita, adalah dengan kebersamaan. Kebersamaan sangat penting supaya kejemuan itu tidak melebar kemana-mana. Kadang-kadang ketidak kompakan antara pimpinan dan yang dipimpin mengakibatkan sesuatu yang bias, yang akhirnya masyarakat mengeksplorasi/memanfaatkan ketidakkompakkan kita untuk konsumsi publik. Kadang-kadang suasana disuatu SKPD tidak kondusif, ketika ada kebaikan dan ada kejelekan dalam Satker,  diperlukan kekompakkan, dengan dibicarakan dalam intenal Satker itu sendiri. Kesalahan kecil diplintir hingga pimpinan dianggap salah. untuk itu Tim Work sangat diperlukan, dalam Tim Work ada Work Tim, dimana tiap insan memiliki etos kerja dan  bekerja untuk Tim. Jadi tidak hanya mengandalkan pimpinan saja, tetapi insan-insan dalam Tim Work tersebut memiliki etos kerja, memiliki inovasi untuk Tim Work.

Bupati mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Ngawi. Tahun 2013 Ngawi memperoleh banyak penghargaan, adalah prestasi yang merupakan awal menuju Ngawi yang spektakuler, dan ada 20 penghargaan di tahun 2013. Namun demikian penghargaan yang sedemikian banyak, masyarakat masih mengharapkan meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Adalah masih jauh dari harapan Ngawi yang Spektakuler dan Ngawi yang menjadi Mercusuar Jawa Timur. Bupati meminta kepada Pimpinan SKPD untuk bekerja lebih keras, disiplin, melihat apa yang telah dicanangkan dan progress-progressnya apakah masih jalan di tempat, apakah jauh dari harapan , atau hanya evoria dari pencanangan iti sendiri.

Bupati berharap jaminan kesehatan BPJS bisa mengkafer semua lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Ngawi, dan di sektor pendidikan harus bisa membuat anak-anak di Kabupaten Ngawi bisa terus bersekolah sampai jenjang yang lebih tinggi dengan bantuan BOS (Bantuan Operasional Sekolah). (Humas Pemkab Ngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Ngawi Menyerahkan Bantuan PKH

di %s Berita/Informasi 535 views

 

DSC_0036Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono secara simbolis menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Kecamatan Paron, Kamis (16/01).

Bupati Ngawi menyampaikan, program tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan, supaya tidak diteruskan oleh putra-putri kita, ” tidak ada kata-kata kemiskinan itu turunan, penyakit saja bisa diobati apalagi kemiskinan “.

Program tersebut belum menyelesaikan masalah, melainkan sedikit mengurangi permasalahan yang ada. Beliau berharap agar setiap orang tua membimbing putra-putrinya, supaya nantinya anak tersebut mempunyai pemikiran kedepan.

Target di tahun 2015, ” seluruh masyarakat ngawi masuk BPJS dengan bantuan secara  gotong-royong antara Pemda dangan yang bersangkutan “, dengan pembiayaan sebagian di tanggung pemda dan sebagian di tanggung yang bersangkutan.

Sementara Kadinsosnakertrans, Sunarto menyampaikan Program PKH tersebut sudah dimulai sejak tahun 2007 dengan memberikan langsung secara tunai. PKH diberikan kepada keluarga miskin yang memiliki anak balita, anak usia SD, anak usia SMP maupun ibu hamil atau menyusui dengan jumlah yang berbeda.

Pada tahun 2013 terdapat 18 Kecamatan dengan Jumlah penerima sebanyak 14.734 RTMS dengan bantuan sebesar 5. 177.325.000.

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top