RSU Dr. Soeroto Harus Bersolek
Pengguntingan pita dari Bupati Ngawi Budi Sulistyono menjadi pertanda diresmikanya pengoperasian pelayanan Haemodiallisis (layanan cuci darah) di RSU Dr. Soeroto Ngawi, Kamis (24/07).
Dalam kesempatan tersebut Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyampaikan RSU Dr. Soeroto harus bersolek guna merebut kepercayaan masyarakat ngawi dalam membelanjakan kesehatanya. “Yakinkan kepada masyarakat bahwa RSU Dr. Soeroto mampu memberikan pelayanan yang maksimal”.
Lebih lanjut, kompetisi bidang kesehatan harus diciptakan demi menjaga semangat untuk terus membangun menjadi lebih baik. “Saat ini kita lihat, Rumah Sakit Widodo terus membangun, kita juga harus membangun supaya rumah sakit ita tidak boleh kalah dengan swasta,”.
Pembangunan sarana penunjang seperti tempat parkir luas, penambahan ruang paviliun representatif serta peralatan medis yang memadahi juga menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian khusus. ” lahan kosong sebelah kanan RSU akan kita bangun menjadi tempat parkir yang representatif sehingga muka dari RSU ini lebih jelas,”.
Sementara Kepala Devisi Ginjal dan Hipertensi RSU Dr. Soetomo surabaya dr. Candra mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kab. Ngawi karena telah membantu mengurangi beban rumah sakit yang ada disekitarnya. “Pergerakan pasien gagal ginjal ini luarbiasa, seminggu bisa dua kali cuci darah”. Dengan adanya mesin cuci darah di ngawi diharapkan dapat mengurangi beban rumah sakit sekitar seperti magetan dan madiun.
Dilain kesempatan Direktur RSU Dr. Soeroto Pudji menyampaikan bahwa mesin pencuci darah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat ngawi dimana jumlah pasien rawat inap pasien gagal ginjal sebanyak 271 pertahun.
Berdasarkan hitungan tersebut, RSUD dr Soeroto membutuhkan 29 mesin cuci darah. “Saat ini baru mempunyai lima mesin yang beroprasi, semoga tahun depan ditambah lagi oleh Bupati Ngawi,”.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Ngawi beserta tamu undangan berkesempatan meninjau mesin pencuci darah sembari berdialog dengan pasien gagal ginjal yang dilanjutkan dengan memberikan bingkisan kepada anak-anak yang terkena talasemia.
Apel Besar dan Halal Bi Halal Pemerintah Daerah Kab. Ngawi
Kamis, 23 Juli 2015 Sekretaris Daerah Kab. Ngawi beserta ibu mengikuti halal bi halal di halaman Pendopo Wedya Graha. Dalam kesempatan ini diawali dengan Apel Besar yang dipimpin oleh Bpk. Bupati. Halal bi halal yang juga diikuti oleh jajaran Forpimda Kab. Ngawi ini dihadiri oleh seluruh staf dan karyawan-karyawati lingkup pemkab Ngawi. Diharapkan dengan adanya acara halal bi halal yang diadakan setiap tahun setelah hari raya lebaran mampu mempererat dan memperkokoh hubungan silaturahmi tidak hanya antar karyawan-karyawati tetapi juga dengan atasan langsung.
Sekda Sidak Kehadiran PNS Usai Libur Lebaran
Bertepatan dengan hari pertama masuk kerja setelah cuti bersama lebaran, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) bersama Inspektorat inspeksi mendadak (sidak) kehadiran Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),selasa (22/07).
Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi Siswanto itu dibagi menjadi tiga tim untuk mempercepat jalanya sidak. Sekda menjelaskan, sidak dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan para PNS. “sidak kami lakukan sebagai mekanisme pengawasan kedisiplinan para PNS,”.
Dikatakan Sekda, usai cuti bersama lebaran, terkadang masih ada PNS yang nambah libur. Hal seperti ini harus kita tindak dan diberi sanksi, sesuai PP No 53/2010 tentang disiplin PNS.
Dalam sidak kali ini, Sekda dan tim langsung meluncur menuju beberapa SKPD diataranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas, Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perindustrian, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan terakir Dinas Kesehatan.
Disetiap SKPD, Sekda dan rombongan langsung mengecek tingkat kehadiran pegawai dan kegiatan pelayanan. “saya sudah melakukan peninjauan langsung untuk melihat tingkat kehadiran pegawai setelah libur lebaran. Alhamdulilah, tingkat kehadiran mendekati maksimal,”.
Meski demikian, Sekda tidak memungkiri ada sejumlah PNS yang tidak masuk kerja. Namun tidak seluruhnya bolos. “memang ada yang tidak masuk, namun ada keterangan yang jelas. seperti karna sakit dilengkapi dengan surat keterangan dokter, cuti dan karena izin penting.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah Djono menambahkan bagi PNS yang tidak masuk tanpa penjelasan akan kita proses sesuai dengan peraturan yang ada. “bagi PNS yang tidak tanpa penjelasan, langsung kita kasih surat penghadapan dan besoknya langsung menghadap ke Inspektorat,”.