160 Atlet Meriahkan Bupati Cup II
Ngawi – Sebanyak delapan perguruan pencak silat se-Kabupaten Ngawi bertanding di kejuaraan pencak silat Bupati Cup II Tahun 2015 yang dimulai Jumat (27/11) hingga Minggu (29/11) yang dipusatkan di Gedung Eka Kapti.
Kejuaraan yang dibuka Kepala Dinas Dispariyapura Kabupaten Ngawi Anwar Riffai tersebut, dihadiri oleh Ketua KONI, para Pimpinan Cabang olahraga se-kabupaten Ngawi, serta sesepuh dan para petinggi perguruan pencak silat.
Dalam kesempatan tersebut Kadin Dispariyapura Kabupaten Ngawi Anwar Riffai mengatakan bahwa kejuaraan kali ini merupakan yang kedua kalinya diadakan di Kabupaten Ngawi. diharapkan mampu mengangkat seni bela diri asli Indonesia. “Pencak silat merupakan olahraga seni bela diri asli Indonesia, kita perlu melestarikannya jangan sampai kalah dengan seni bela diri dari negara lain,” katanya.
Kadin menambahkan, dengan kejuaraan pencak silat Bupati Cup II Tahun 2015 bisa memunculkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat propinsi hingga internasional.
Sementara itu, Ketua IPSI Ngawi Sugeng mengatakan jumlah perguruan pencak silat di Kendal berjumlah 13 padepokan atau perguruan silat. “Yang ikut dalam kejuaraan pencak silat kali ini hanya delapan padepokan dan terdiri dari 160 atlet,”.
Kejuaraan pencak silat Bupati Cup akan mempertandingkan 22 kelas diantaranya 8 kelas remaja putra, 6 kelas remaja putri, 3 kelas dewasa putri dan seni tunggal remaja putra-putri.
Sekda Ngawi Membuka Pelatihan Instruktur Senam Pramuka
Ngawi – Gerakan Pramuka Kwarcab Ngawi menggelar pelatihan Senam Pramuka Versi 2 kepada Pembina Penggalang dan Penegak di Kwarcab Ngawi. Acara pelatihan pelatih senam yang dilaksanakan secara sinergis oleh Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Ngawi dan secara teknis dipandu oleh persani Ngawi sebagai cabang olah raga prestasi yang diwadahi oleh KONI Ngawi di gelar di gedung Eka Kapti, Kamis(26/11).
Dalam acara ini di hadiri oleh Sekda Ngawi Siswanto, Ketua Koni Ngawi, Ketua Pengurus Cabang Persani Ngawi dan Para Peserta Ngawi. Dalam peserta pelatihan senam ini diikuti guru SD, SMP dan SMA lingkup Kabupaten Ngawi.
Ketua Koni mengatakan pelatihan para Pembina bisa menjadi instruktur senam pramuka di sekolah masing-masing. “Senam pramuka irama dan geraknya begitu dinamis, sehingga anak didik akan bersemangat dalam berolahraga” tambahnya.
Pelatihan dipandu oleh 6 orang pelatih dan Pelatihan selama 1 hari rupanya dianggap cukup, karena peserta juga bisa berlatih melalui rekaman video. “Kami sebagai pelatih masih membuka kesempatan untuk peserta yang merasa masih kesulitan bisa melalui berbagai media informasi maupun kami diundang ke sekolahan” tambah Soni Suprasono.
Sambutan Sekda Ngawi Siswanto, pelatihan senam pramuka versi 2 dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan pelatihan senam yang ada di Ngawi serta dalam rangka memajukan olah raga senam dan juga mendorong program pemerintah dalam memasyarakatan olah raga dan mengolahragakan masyarakat.
Siswanto mengucapkan banyak terima kasih kepada peserta pelatihan senam pramuka atas kehadiran dan peran sertanya. Karena begitu pentingnya hasil yang didapatkan dari pelatihan pelatih senam pramuka versi 2 ini. Harapan saya kepada semua peserta agara seksama dan bersemangat mengikuti tahapan dan materi yang disajikan oleh instruktur dari Persani Ngawi mulai dari awal sampai akhir sehingga benar-benar mampu mengusai dan menjiwai senam pramuka versi 2 ini.
PJ Bupati Ngawi Pimpin Peringatan Hari Guru Nasional
Penjabat Bupati Ngawi Drs. Soedjono, MM menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam Puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-69 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tahun 2015 yang berlangsung di Lapangan Alun-alun Merdeka, Rabu (26/11).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah Anies Baswedan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan PJ Bupati Ngawi Drs. Soedjono, MM menyampaikan Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka adalah generasi baru di zamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya. Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya Ibu dan Bapak Guru adalah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa.
Ki Hadjar Dewantara menyebut tempat belajar sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan. Pendidikan tidak boleh terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan. Sekolah menyenangkan adalah sekolah di mana semua ikut terlibat, baik guru, siswa maupun orangtua ikut mendukung pembelajaran bersama dan menjadi teladan bagi komunitasnya. Sekolah menyenangkan adalah sekolah yang memberikan pembelajaran bermakna, bermanfaat dan relevan dengan kehidupan siswa serta kebutuhan masyarakat.
Dalam kesempatan peringatan Hari Guru ini saya ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama menunjukkan pada bangsa tercinta ini bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya. Guru yang hadir mengirimkan pesan harapan. Guru yang makin menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan.
Pada setiap kata yang kami tuliskan, ada pahala guru. Pada setiap karya yang kami lakukan, ada sidik jari jasa guru. Apresiasi kami bagi seluruh Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan, atas semua inspirasi dan karya yang dipancarkan di ruang-ruang pembelajaran. Dengan rendah hati atas nama pemerintah, saya ingin kembali sampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalamnya.
Perayaaan yang mengangkat tema “Guru Mulia Karena Karya, juga diwarnai dengan penyerahaan berbagai penghargaan kepada para guru-guru berprestasi pada berbagai kegiatan yang digelar sebelumnya.
Selamat Hari Guru dan selamat berkarya!