Category archive

Berita - page 382

Cegah Anak Berkonflik, BPPKB Sosialisasi

di %s Berita 633 views
AA
Sosialisasi Pencegahan Anak Berkonflik Dengan Anak (foto:dony)

Ngawi – Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Ngawi yang menggandeng UPPA Polres Ngawi menggelar kegiatan Sosialisasi Pecegahan Anak Berkonflik dengan Hukum pada Rabu, 28/10/2015 di SMAN 1 Kedunggalar.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dengan menghadirkan nara sumber dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Ngawi Aiptu Bambang Sutejo dan Ibu Pinilih dari BPPKB. Kegiatan Sosialisasi ini diikuti oleh para wali murid SMAN 1 Kedunggalar.

Penyelenggaraan acara ini mengacu pada peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang mana penyelenggaraan perlindungan anak berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 serta prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak meliputi, non diskriminasi, kepentingan yang terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan serta penghargaan terhadap pendapat anak. Selain itu kegiatan ini juga didasari dengan semakin bertambahnya kasus – kasus kriminalitas yang melibatkan anak.

Kegiatan ini bertujuan agar terciptanya kesamaan persepsi, kerjasama dan koordinasi lintas sektor dalam pencegahan Anak yang Berhadapan Hukum (ABH). Upaya untuk menjalin kerjasama dalam pencegahan ABH ini akan diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga.

Seperti dijelaskan pula dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam salah satu pasalnya mengatur tentang anak yang memerlukan perlindungan khusus, antara lain anak yang dikategorikan dalam anak yang berkonflik dengan hukum, yakni anak yang disangka, didakwa dan ditetapkan sebagai pelaku tindak pidana pelanggaran hukum. Hal ini tentunya patut menjadi perhatian kita bersama bahwa proses hukum terhadap para anak pelaku tindak pidana semakin memprihatinkan, bukan saja dilihat dari kuantitas kasusnya saja tetapi kualitas pelanggaran hukum maupun perlakuan terhadap mereka yang memerlukan penanganan secara proporsional dan manusiawi. Maka dengan sosialisasi seperti ini diharapkan peran aktif orang tua agar lebih inten dalam mengawasi anak-anaknya agar bisa meminimalisir tindakan yang bisa membawa anak berurusan dengan hukum.

Oleh karena itu, dirasa perlu adanya upaya sosialisasi dan fasilitasi tentang penanganan anak yang berkonflik dengan hukum sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian kita bersama terhadap permasalahan anak yang berkonflik dengan hukum, juga menguatkan kinerja serta sinergitas jejaring penanganan anak yang berkonflik dengan hukum, baik di dalam lingkungan aparat penegak hukum maupun lembaga/institusi yang mempunyai visi perlindungan anak dalam aspek pencegahan. (dny/hda)

Sebar dan Bagikan :

Shares

PJ Bupati Sudjono Pimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-87 Tahun 2015

di %s Berita 805 views

Untitled-1

Ngawi  28 Oktober 2015 di Halaman Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi diselenggarakan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-87 Tahun 2015 dengan Inspektur  Upacara PJ Bupati Drs. Sudjono, MM., diikuti oleh Setda Drs. Siswanto, MM., Kepala SKPD, PNS Kabupaten Ngawi , Forpimda Kabupaten Ngawi, dan Pelajar Kabupaten Ngawi.

Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 Tahun 2015 di Halaman Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi berlangsung tertib dan khidmat dan mengambil tema “REVOLUSI MENTAL UNTUK KEBANGKITAN PEMUDA MENUJU AKSI “SATU UNTUK BUMI””.  Pada acara ini PJ Bupati Sudjono memberikan Piagam Penghargaan kepada pemuda perprestasi Kabupaten Ngawi tahun 2015.

PJ Bupati Sudjono dalam pidatonya menjelaskan bahwa pengambilan Tema “REVOLUSI MENTAL UNTUK KEBANGKITAN PEMUDA MENUJU AKSI “SATU UNTUK BUMI”” didasari atas keprihatinan yang mendalam terhadap dua hal yaitu:  Pertama,  berubahnya pola relasi kemasyarakatan akibat arus modernisasi dan kemajuan teknologi informasi, kedua adalah terkait fenomena pengelolaan Sumber Daya Alam yang belum sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan atau suistanability development. Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi tumpuan dunia untuk menjaga keseimbangan iklim  melalui pasokan oksigennya. Tetapi  saat  ini Indonesia menjadi  negara yang menyumbang polusi terbesar di kawasan Asia Tenggara melalui kabut asap. Dampak buruk dibidang  kesehatan adalah yang paling nyata, selanjutnya adalah dampak perekonomian, akibat sistem transportasi yang tidak bisa berjalan dengan baik. Salah satu ikrar penting dalam Sumpah Pemuda 1928 adalah “satu tanah air, tanah air Indonesia”. Poin ini memberikan tekanan yang sangat kuat kepada para pemuda akan pentingnya menjaga tanah dan air sebagai bagian penting dari komponen bumi demi keberlangsungan masa depan generasi penerus bangsa,  dan sebagai umat bahwa semua agama mengajarkan hal yang sama tentang betapa pentingnya menjaga dan melestarikan bumi dengan menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya.

Sudjono  mengajak Pemuda Indonesia menjadi khalifah fil ard (pemimpin bumi) yang baik, adil dan bertanggung jawab,  dengan menjaga dan merawatnya maka adalah merupakan menjaga keberlangsungan bumi hingga masa yang akan datang,  seiring dengan pembangunan peradaban Indonesia. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 membuat bangga, bahwa Pemuda Indonesia telah mengawali sebuah perubahan besar untuk negeri ini. Tekad dan keberanian pemuda telah menginspirasi dan menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia dideklarasikan, adalah  momentum sejarah yang harus terus dikenang, direfleksikan, dipelajari, diteladani dan spiritnya disemaikan demi kebangkitan para pemuda Indonesia.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Ganti Langse, Tradisi Tahunan Palenggahan Agung

di %s Berita 1,518 views
AA
Prosesi ganti langse dan pertunjukan wayang kulit di alas ketongg (foto : dony)

Ngawi – Prosesi Ganti Langse atau ganti selambu berupa mori putih yang difungsikan sebagai penutup Palenggahan Agung Srigati di Alas Ketonggo, Desa Babadan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sebagai tradisi tahunan setiap bulan Muharam atau Suro. Merupakan tradisi yang sarat magis yang digelar secara khidmat penuh penghayatan yang diawali dengan penyerahan kain selambu mori warna putih bersih sepanjang ±15 meter. Dalam kegiatan ini juga dihadiri Sekda Kab.Ngawi Siswanto, Kepala SKPD dan tamu kehormatan Ir.H. Budi Sulistyono pada Selasa malam (27/10)

Selambu mori itu diserahkan oleh Mbah Marji juru kunci Alas Ketonggo kepada tokoh masyarakat yang diwakili Ketua DPRD Kabupaten Ngawi Dwi Rianto Jatmiko didampingi para pejabat setempat,. Prosesi penyerahan selambu mori ini diiringi dengan Tari Srigati yang dilakukan 8 penari yang masih gadis/perawan agar tercipta tari yang indah, luwes dan anggun pada saat prosesi tradisi dilakukan. Saat prosesi Ganti Langse dilakukan oleh para tokoh masyarakat dalam hal ini para perangkat Desa Babadan kurang lebih selama 15 menit. Kemudian Langse/mori yang sudah diganti diserahkan kembali kepada Mbah Marji untuk dibagikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan.

Setelah ritual ganti langse ini dilakukan kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan slametan atau biasa disebut bancaan yang merupakan persembahan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dipimpin pemangku adat setempat. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pembagian langse kepada masyarkat yang konon mempunyai banyak khasiat. Dalam kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. (dny)

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Ngawi Raih Penghargaan Investment Award Kelima Kalinya

di %s Berita 1,107 views

Untuk kelima kalinya Pemerintah Kabupaten Ngawi meraih penghargaan Investment Award Tingkat Provinsi Jawa Timur. Tahun ini, Kabupaten Ngawi menerima penghargaan Investment Award bidang Investasi. Penghargaan yang diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo tersebut, di terima Penjabat Sementara (Pj) Bupati Ngawi Drs. Sudjono, MM, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (26/10).

Menurut Pakde Karwo, pemberian penghargaan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi Pemprov. Jatim ke Kab/Kota yang telah berhasil memberikan pelayanan terbaiknya kepada para investor yang mau menanamkan modalnya di daerahnya. Sebab, dengan memberikan pelayanan yang baik dan tepat waktu otomatis Bupati atau Walikota tersebut  secara tidak langsung juga mengurangi kesenjangan atau disparitas serta kemiskinan di wilayahnya karena tata kelola yang baik.

Dijelaskan, 12 Kab/Kota yang menerima penghargaan itu terbagi menjadi  empat kategori yaitu untuk Bidang Kelembagaan  yang keluar sebagai Peringkat I  adalah  Kabupaten Gresik, Peringkat II Kabupaten Pacitan dan Peringkat III adalah kabupaten Pasuruan.

Sedang untuk Bidang Promosi keluar Peringkat  I Kabupaten Banyuwangi, Peringkat  II  Kota malang dan Peringkat III Kabupaten Pasuruan.  Untuk Bidang Pelayanan Penanaman Modal  sebagai Peringkat I Kabupaten Sidoarjo, Peringkat II Kabupaten Jombang dan Peringkat III Kota Kediri.

Sedangkan untuk Bidang Investasi keluar sebagai Peringkat I Kabupaten Lamongan, Peringkat II Kabupaten ngawi dan Peringkat III Kabupaten Sampang.

Sedang untuk Penanam Modal Asing (PMA) yang keluar sebagai Peringkat I adalah PT Paiton Energy Kabupaten Probolinggo dan Smelty Kabupaten Gresik Peringkat II dan PT Surabaya Corporation Kabupaten mojokerto keluar sebagai Peringkat III.

Untuk PMDNnya keluar sebagai Peringkat I  PT. Sorini Asia Androit Kabupaten Pasuruan dan PT Gudang Garam Tbk Kediri Peringkat II.

Selanjutnya Pakde Karwo mengatakan, gambaran prostektus terhadap PMA terealisasi sebesar Rp20 triliun lebih  dan PMDN sebesar Rp18 triliun lebih  atau sebesar 15,79 % itu tidak tercatat oleh PPMDN Jakarta.  Salah satunya adalah investasi yang ada di daerah ijin prinsip Rp188 triliun  dan yang terealisasi sebesar Rp 20 trilyun di kab/Kota.

“PMDN lancar, tapi harus digenjot oleh Kab/Kota yaitu yang berhubungan dengan perijinan masalah tanah, listrik dan buruh yang mempunyai keahlian atau yang tidak mempunyai keahlian,” tegasnya.

Kalau untuk Amdal, lanjutnya, sepi peraturan yaitu dari 60 hari menjadi 12 hari bisa. Kalau untuk kawasan sudah dipetak, makanya kawasan itu sudah tidak memakai IMB. Tetapi tetap di cek untuk pajak bumi dan bangunannya.

“Saat ini pertumbuhan ekonomi jatim sebesar 5,3  dan sampai akhir tahun diprediksi bisa mencapai 5,9 %. Untuk tahun 2016 nanti, pertumbuhan ekonomi jatim diprediksi bisa mencapai 5,9 % sampai 6,2 % tapi memerlukan 300 triyun investasi yang harus masuk ke jatim, ” jelasnya.

Ditempat yang sama Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jatim, Ir. Lili Soleh Wartadipradja, MM  mengatakan,  penganugerahan penghargaan Investment Award kali ini sudah ke 5 kalinya. Tahun ini pelaksanaan ini diikuti 38 kab/Kota, 10 Perusahaan Penanaman Modal Asing dan 7 Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri  (PMDN).

Sementara PJ Bupati Ngawi usai penghargaan tersebut mengaku bangga dengan capaian prestasi yang diraih BP3M (Badan Pelayanan Modal Perijinan dan Permodalan) Kabupaten Ngawi, Khususnya dalam hal memberikan pelayanan ijin prinsip usaha yang masuk ke kabupaten ngawi.

“dari tahun ke tahun, nilai investasi kita selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dam saya berharap agar prestasi ini tidak berhenti sampai sekarang, melainkan terus berjalan dari waktu ke waktu,”.

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top