Category archive

Kabar Ngawi - page 39

Kategori untuk berita mengenai Ngawi dan segala yang meliputinya

Jembatan Joju, Impian Masyarakat Sidolaju

di %s Bakohumas/Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 858 views

Minggu pagi (12/05/24) Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono bersama jajarannya  hadiri doa bersama untuk mengawali pembangunan jembatan Sidolaju atau disebut warga Jembatan JOJU (Kerjo Sidolaju) di Kecamatan Widodaren.

Usai acara seremoni Bupati mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk syukur masyarakat Desa Sidolaju dan sekitarnya atas terealisasinya pembangunan jembatan yang sudah dinanti selama puluhan tahun.

Selain itu,  Ony Anwar Harsono juga berharap  dengan pembangunan jembatan ini, nantinya mobilitas perekonomian masyarakat semakin lancar,  terutama sektor pertanian.

” Jadi nantinya masyarakat sekitar Sidolaju ini tidak perlu lagi memutar cukup jauh.  Dan  mobilitas ekonomi seperti angkutan pertanian tanaman pangan seperti jagung, kacang dan lainnya bisa semakin cepat,” terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Muhammad Sadli menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini mempunya lebar sekitar 3-4 meter dan panjang 120 meter yang akan dilaksanakan selama delapan bulan mulai dari bulan Mei sampai Desember mendatang.

Lebih lanjut, Sadli berharap dalam pembangunan jembatan ini cuca bisa terus membaik dan waktu pengerjaan bisa lebih cepat dan sesuai target dari kontrak yang sudah ditetapkan.

Dalam kegiatan ini Bupati bersama jajarannya juga meninjau sejumlah kesiapan dan berkomunikasi dengan beberapa warga terkait akan dibangunnya jembatan diwilayah Sidolaju.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Kolaborasi Dan Sinergi Upaya Pengentasan Kemiskinan

di %s Bakohumas/Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 805 views

Upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Ngawi terus dilakukan termasuk kolaborasi dengan Baznas Ngawi, BPJS Ketenagakerjaan dan relawan Pesona dalam program Jatim Peduli yang diwujudkan dalam Bedah Rumah milik warga Dusun Sendanggembes Desa Wonokerto, Kecamatan Kedunggalar, Selasa (07/05/24) yang dihadiri Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko beserta istri Ineke Dwi Rianto Jatmiko.

Seperti diungkapkan Wabup Ngawi, data awal rumah tak layak huni di Ngawi sebanyak 11 ribu, dan saat ini terselesaikan 4 ribu, “Berarti masih sekitar 7 ribu rumah untuk bisa diselesaikan dan untuk masalah ini butuh waktu yang cukup panjang dan kolaborasi serta sinergi antar semua pihak yang solid agar cepat teratasi,” terangnya.

Lebih lanjut, menurut Wabup dalam setahun Pemerintah pusat, provinsi, daerah dan desa hanya mampu membantu sekitar 1 ribu – 1,3 ribu melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Rutilahu, Dana Desa dan sejumlah program pemerintah pusat.

Dari data tersebut, Wabup mengajak seluruh elemen masyarakat berkolabirasi dan sinergi menyelesaikan masalah ini, “Bentuk kolaborasi ini bisa dilihat dari kegiatan pagi ini yang melibatkan seluruh pihak baik dari relawan, pemerintah desa, BPJS Ketenagakerjaan, Pemda, Baznas dan juga TNI/Polri bersama membangun rumah bapak Sukir ini,” katanya

Wabup berharap strategi ini bisa membantu mempercepat permasalahan sosial khususnya RTLH diluar program pemerintah.

Hadir dikegiatan ini Wabup Dwi Rianto Jatmiko bersama Istri, Ketua Baznas Samsul Hadi, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ngawi Setyoningsih, DPPTK, jajaran Forkopimcam Kedungggalar, serta relawan Pesona.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Hardiknas 2024, Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 826 views

Tepat, tanggal 2 Mei ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi gelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional dengan Tema Bergerak bersama lanjutkan merdeka belajar dengan Inspektur Upacara Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Kamis (02/05/24) di Alun – Alun Merdeka Ngawi.

Dikesempatan ini Bupati Ngawi menyampaikan pidato resmi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim yang menekankan pentingnya pendidikan untuk memajukan bangsa.
“Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan. Perjalanan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia,” kata Nadiem seperti yang disampaikan Bupati Ngawi.

Dijelaskan Nadiem, perubahan sistem pembelajaran pada kurikulum Merdeka Belajar bukanlah suatu hal yang mudah. Karena butuh proses mendalam agar bisa beradaptasi untuk menerapkan segala materi. Namun, lanjut Nadiem dalam pidatonya berkat kerja sama dari pemerintah dan para pendidik yang telah berdedikasi dalam mengajar serta membimbing generasi muda, mereka dianggap sebagai garda terdepan sebagai menghadapi tantangan. “Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar, bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan, rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan,” tandasnya.

Di Hardiknas tahun ini, Nadiem juga mengungkapkan, ketika langkah dari segala elemen mulai serempak dalam menerapkan segala materi pembelajaran, keadaan dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan dengan pandemi Covid-19, yang menimbulkan dampak perubahan dalam proses belajar mengajar hingga mengubah cara hidup secara drastis, “Pada saat yang sama, pandemi memberikan kesempatan untuk mengakselerasi perubahan dengan bergotong-royong. Kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat. Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama,” tuturnya.

Karena itulah, menurut Nadiem perjalanan selama lima tahun terakhir ini bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan gerakan Merdeka Belajar, sehingga perubahan yang menyeluruh ini dapat diteruskan secara berkelanjutan agar terwujud semakin majunya pendidikan di Indonesia.
“Kita sudah berjalan menuju arah yang benar tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam amanat kali ini, Nadiem minta upaya telah dilakukan ini untuk dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang cita-citakan.

Setelah sampaikan sambutan, Bupati Ngawi menyerahkan penghargaan kepada sejumlah pemenang lomba dalam peringatan Hardiknas tahun 2024, serta pertunjukan kesenian pelajar se Kabupaten Ngawi.

Sementara Bupati Ngawi diperingatan Hardiknas kali ini menerangkan bahwa untuk implementasi merdeka belajar, diperlukan peningkatan kapasitas kapabilitas guru penggerak khususnya di Kabupaten Ngawi dengan mendorong lembaga terutama Kepala Sekolah sebagai guru penggerak.

“Harapanya memang semua Kepala Sekolah adalah guru penggerak supaya untuk profil Pancasilanya bisa di jalankan secara optimal,” tegasnya.

Selain itu, diungkapkan Ony Anwar merdeka belajar itu tidak hanya pembelajaran pada materi akademis namun juga ekstrakulikuler yang menggali potensi siswa.

” Diberikan ruang untuk dapat menggali bakat dan minat siswa dan mereduksi ketergantungan kepada gadget,” tuturnya.

Turut hadir dikesempatan ini, Ketua TP PKK Kab. Ngawi, Ana Mursyida Ony Anwar Harsono, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko beserta istri, Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar beserta istri, Forkopimda Kabupaten Ngawi, Kepala OPD lingkup pemkab Ngawi, Camat, dan Kepala sekolah, pengajar, dan pelajar.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Market Sounding KPBU APJ di Kab Ngawi, langkah strategis wujudkan infrastruktur jalan paripurna

di %s Bakohumas/Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 752 views

Langkah strategis diambil Pemkab Ngawi untuk menghadirkan infrastruktur jalan paripurna, siang tadi Senin (22/04/23) di Command Center Setda Ngawi digelar Market Sounding kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dalam penyediaan alat penerangan jalan (APJ) di Kabupaten Ngawi.

Market sounding dipimpin langsung Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono didampingi Sekda Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto dan Kepala Bappeda Indah Kusumwardhani dihadiri sejumlah investor, perbankan dan kementerian pusat secara hybird.

Disampaikan Bupati skema KPBU dianggap sebagai solusi dengan pendanaan kreatif ditengah terbatasnya anggaran daerah dalam penyediaan APJ,” Saat ini baru 19 persen jalan di Kab Ngawi ber APJ masih kurang 81 persen atau 12 ribu titik yang belum ber APJ, sedangkan kekuatan anggaran pertahunnya hanya dapat 300 APJ ” ujarnya.

Dengan skema KPBU ditargetkan setiap tahun minimal dapat dibangun 5 ribu APJ, sehingga kekurangan 12 APJ dapat diselesaikan lebih cepat

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top