Bakohumas - page 80

Masih dalam rangkaian HUT Persatuan Perangkat Desa Seluruh Indonesia (PPDI) ke -17 di Kabupaten Ngawi, yang kali ini Korwil Kecamatan Jogorogo,Ngrambe dan Sine, Rabu (28/06/23) bertempat di Gedung Graha Semar Kecamatan Ngrambe.

Hadir di kesempatan ini, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar, Sekda Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Camat Jogorogo, Teguh Wahyudi, Camat Ngrambe, Khusnu Heri Purwanto, Camat Sine, Fuad Misbahuddin Fahmi, Penasehat PPDI Ngawi, Budi Sulistyono, Ketua PPDI Ngawi, Wardi serta seluruh anggota PPDI Korwil Jogorogo, Ngrambe dan Sine.

Kali ini Bupati Ngawi menyampaikan apresiasi atas pengabdian serta kinerja perangkat desa yang semakin profesional. Ony Anwar berharap outcome kinerja perangkat desa benar- benar bisa dirasakan oleh masyarakat. “Ini menjadi berkah ketika warga masyarakat menerima manfaat atas komitmen penjenengan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Bupati Ngawi, Pemerintah Daerah juga tengah memperjuangkan pemenuhan hak perangkat desa, karena kinerja perangkat desa juga memiliki peran penting mendukung Visi Misi Kabupaten Ngawi. “Komitmen kita pemerintah Daerah, bagaimana sinergi kolaborasi kita ini benar seiring sejalan dalam rangka memenuhi keperluan dari seluruh masyarakat kita,” lanjutnya.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono bersama Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko hadiri acara Sosialisasi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda di Kurnia Convention Hall, Selasa (27/06/23).

Turut hadir di acara ini Sekda Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto serta Forkopimda dan Kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dikesempatan ini mengatakan kegiatan ini bertujuan mempertajam dan menjunjung tinggi nilai luhur Pancasila terutama bagi generasi muda.

Tidak hanya itu, ditengah gempuran perkembangan teknologi informasi saat ini, Ony Anwar juga mengajak generasi muda ini untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Jangan sampai diera teknologi informasi dan digitalisasi, nilai-nilai luhur Pancasila justru semakin memudar, jangan sampai Pancasila hanya menjadi sejarah dan terlupakan,” tuturnya.

Digitalisasi menurut Bupati Ngawi jangan sampai menjadi penghalang atau pemecah belah keberagaman bangsa, “Kebhinekaan merupakan anugerah dari Allah SWT, dimana dengan keberagaman itu kita bisa saling mengenal, menambah wawasan dan memperkuat karakter,” tandasnya.

Pemerintah Desa Dumplengan saat ini tengah giat hidupkan kembali UMKM usaha produksi krupuk moto gareng salah satunya dengan menggelar Festival Moto Gareng Dumplengan Yuti Batikan dan Lomba Batik Jumput serta menggambar tingkat PAUD,TK,SD/MI, Senin (26/06/23) di Lapangan Desa Dumplengan, Pitu, Ngawi.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono yang hadir di acara ini memberikan apresiasinya untuk semua pihak yang terlibat diacara ini.

Selain itu, Ony Anwar mengatakan kegiatan ini salah satu bentuk eksistensi mengenalkan kembali produk lokal Ngawi dari desa Dumplengan. “Semoga dengan festival ini, kedepan produk krupuk Moto Gareng ini bisa semakin eksis, bervariasi dengan berbagai inovasi juga menjadi salah satu destinasi kuliner di Kabupaten Ngawi,” lanjutnya.

Dikesempatan ini Bupati Ngawi juga berpesan untuk orang tua mengawasi anak – anaknya, untuk penggunaan gadget agar terhindar hal negatif.

Hadir dikegiatan ini Forkopimcam Pitu, jajaran Pemerintah Desa Dumplengan dan perwakilan OPD serta lembaga terkait.

Strategi peningkatan meningkatkan program One Pesantren One Product (OPOP) di Kabupaten Ngawi, Bupati Ony Anwar Harsono lantik 18 Tim Penguatan dan Pengembangan OPOP 2023-2025 di Pendopo Wedya Graha, Senin (26/06/23).

Kegiatan ini dihadiri Sekjen OPOP Provinsi Jawa Timur Muhammad Ghofirin, Forkopimda, BPJS Kabupaten Ngawi, tim pengurus OPOP Kabupaten Ngawi, Kepala Kemenag Ngawi Moh. Wahib, dan Kepala Dinas Koperasi UKM Harsoyo.

Bupati Ngawi terus gencarkan program ini supaya Kabupaten Ngawi, khususnya siswa pesantren bisa menunjukan potensi terbaiknya menghasilkan beragam produk unggulan OPOP, dan terus berinovasi juga mampu berdayakan perekonomian.

“Tidak hanya menjadi anutan lembaga pendidikan agama, akhlak, dan berfungsi berdayakan SDM”, katanya.

Menurutnya, lulusan pesantren juga harus bisa menguasai pengetahuan wirausaha supaya ilmu yang diperoleh tidak hanya sekedar pengetahuan agama, tapi juga bisa menghasilkan bahkan memproduksi berbagai jenis wirausaha.

“Supaya ilmunya berkah, selain itu terus memberikan manfaat sepanjang masa”, lanjutnya.