Bakohumas - page 34

Dinas Kesehatan Ngawi bekerjasama dengan Yayasan PARA MITRA Indonesia menggelar pelatihan tenaga kesehatan di Puskesmas se-Kabupaten Ngawi di gedung kesenian selama tiga hari mendatang, Selasa – Kamis ( 10-13/9/24).

Diungkapkan Manager Proyek Moch. Marsudi program ini fokus utamanya meningkatkan kapasitas dan kesiapan tenaga kesehatan dalam menerapkan program I-SEE di wilayah Kabupaten Ngawi.

“Selain itu, program ini juga mempunyai tujuan untuk mendukung peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan mata yang inklusif dan komprehensif, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” jelasnya.

Marsudi juga menjelaskan bahwa program I-SEE ini sudah melakukan MoU CBM serta pelaksanaan programnya menggandeng Dinas Kesehatan sebagai leading sektornya, dan akan dilaksanakan selama 3 tahun yang didasari dari Permenkes No. 82 Tahun 2020.

Marsudi berharap program ini bisa merefresh Dokter dan juga programmer dokter indera terkait kesehatan mata disamping membantu mendukung, bersinergi serta meningkatkan kualitas kesehatan mata khususnya dan bidang kesehatan lainnya yang ada di Kabupaten Ngawi.

Sementara itu untuk semua peserta, Kadinkes Yudono minta untuk mengikuti dan mencermati materi yang dilakukan selama tiga hari kedepan. “Hal ini sebagai refresing dengan tujuan akhir bisa membantu mengurangi permaslahan mata dengan cepat,” kata Yudono.

Selanjutnya Yudono mengungkapkan pelatihan ini nanti juga akan diberikan untuk kader dan guru agar bisa membantu tenaga kesehatan di Puskesmas terkaiat masalah kesehatan mata. “Pada prinsipnya pelatihan ini nantinya bisa mengurang angka kebutaan yang ada di Kabupaten Ngawi,” terangnya.

Di kesempatan ini Yudono minta Puskesmas membuka poli mata seminggu sekali, “Yang bertujuan untuk menemukan gangguan penglihatan yang ada di wilayah puskesmanya,” ujarnya.

Bertempat di Aula Akademi Perawat (Akper) Pemerintah Kabupaten Ngawi, Bupati Ony Anwar Harsono hadiri kuliah perdana untuk 68 mahasiswa baru Akper Pemkab Ngawi, Senin (09/09/24).

Dikatakan Ony Anwar keberadaan Akper Ngawi menjadi salah satu pioner mencetak SDM di bidang kesehatan yang bertujuan memberikan pelayanan dan kualitas.

“Dilihat dari tahun ke tahun Akper Ngawi semakin berkembang dengan baik, mulai dari akreditasinya, dan tenaga pendidiknya sehingga mampu menghadirkan tenaga keperawatan yang memiliki kapasitas, kemampuan serta budi pekerti luhur yang luar biasa,” jelasnya.

Untuk mahasiswa baru, Bupati Ngawi minta belajar dan berusaha agar kelak bisa bermanfaat bagi sesama, “Berusahalah yang baik supaya kelak bisa menjadi manfaat bagi semua orang,” pungkasnya.

Bupati Ngawi hadiri panen jagung bertajuk Guyub Panen Maxximal, Senin (09/09/24) di lahan percotohan PT. Corin Mulia Gemilang, Desa Grudo, Ngawi.

Di kesempatan ini Bupati Ngawi mengapresiasi seluruh pihak yang turut berkomitmen dalam mendukung program ketahanan pangan dari Pemerintah. “Karena tanpa komitmen itu, kita tidak akan memiliki kekuatan pangan sehingga mudah diintervensi oleh negara lain,” katanya.

Ony Anwar menambahkan, pemanfaatan teknologi pertanian modern saat ini diperlukan sebagai langkah akselerasi dan efisiensi dalam proses produksi pertanian, “Karena itu akan menjawab tantangan-tantangan kita kedepan,” pungkasnya.

Turut hadir Perwakilan Forkopimda Ngawi, sejumlah Pejabat lingkup Pemkab Ngawi perwakilan direksi PT. Corin Mulia Gemilang serta perwakilan Gapoktan Ngawi dan Kabupaten sekitar.

Saat ini sistem perizinan yang semakin mudah didapat sehingga berdampak pada peningkatan investasi di Kabupaten Ngawi.

Namun dalam implementasinya perlu ada penyesuaian seiring dinamika sistem perizinan. Pun, terkait hal ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Ngawi gelar Bimbingan Teknis Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA), Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan Surat Izin Pemanfaatan Air (SIPA) bagi pelaku usaha di Kabupaten Ngawi, Senin (09/09/24) di RM. Notosuman, Ngawi.

Kegiatan ini dibuka Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono yang dihadiri Kepala DPMPTSP Ngawi Totok Sudaryanto, Kadin Koperasi dan UKM dan pelaku usaha di Kabupaten Ngawi.

Disampaikan Bupati Ngawi sistem perizinan yang dinamis ini harus di sosialisasikan kepada investor yang difasilitasi Pemerintah.

“Supaya investor paham apa yang menjadi tanggung jawabnya perizinan apa yang kurang persyaratan apa yang kurang supaya nanti bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

Sementara terkait izin pemanfaatan air, Ony Anwar minta investor memperhatikan update pemenuhan syarat ketentuan dari proses izin karena air menyangkut hajat hidup orang banyak,” Misalnya sumur dalam kedalamannya seperti apa lubangnya berapa kemudian model pompa seperti apa ini yang perlu dijaga jangan sampai industrialisasi banyak pemakaian sumur dalam semua tapi kaidah dalam menjalankan itu salah sehingga yang di rugikan masyarakat dekat tempat industri,” imbuhnya.

Sementara Kadin DPMPTSP menjelaskan aplikasi perizinan ini terus mengalami perkembangan, disamping itu pelaporan di DPMPTSP bisa sebagai indikator bagi calon investor untuk berinvestasi. “Sebagai tolak ukur iklim investasi Ngawi ternyata perkembangannya bagus,” tuturnya.