Monthly archive

September 2018 - page 2

Konjen Jepang Resmikan Polindes Desa Babadan

di %s Kesehatan 1,473 views

Konsul Jenderal Jepang Masaki Tani resmikan Pondok Bersalin Desa (Polindes) Desa Babadan Kecamatan Paron, Selasa  (4/6) didampingi Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto,   Direktur Jalin Nusa Institude, Suud Bawazier, Kasi Pengawasan Lembaga Asing Direktorat Kewaspadaan Nasional, Katarina Rambu Abang serta pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi.

Pembangunan Polindes  Babadan ini merupakan bantuan hibah dari program Grassroots untuk keamanan manusia oleh Pemerintah Jepang yang difasilitasi oleh Jalin Nusa Institude, yang bertujuan untuk peningkatan kesehatan ibu hamil dan balita di wilayah ini.

Menurut Masaki Tani kesehatan ibu dan anak merupakan suatu hal yang penting. Apalagi mengingat masih tingginya angka kematian ibu termasuk diwilayah ini.

Kondisi tersebut menurut Masaki akibat dari minimnya fasilitas sarana dan prasarana medis bagi ibu hamil dan balita. “Untuk itu, dibangunnya Polindes ini diharapkan mampu memberikan ketenangan bagi ibu melahirkan dan mengurangi gizi buruk sekaligus meningkatkan pelayanan Posyandu disini,” ungkapnya.

Sementara Bupati Ngawi dalam sambutannya menyampaikan rasa senangnya atas program bantuan ini. Dan Bupati berharap bisa di manfaatkan seoptimal mungkin untuk peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi. “Saya sangat berterimakasih atas hibah Pemerintah Jepang, dan saya berharap bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kesehatan ibu dan anak. Juga utamanya untuk masyarakat disini,” ucap Bupati.

Sementara Direktur Jalin Nusa, Suud Bawazier dalam sambutannya sampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi masyarakat yang turut terlibat dalam pembangunan Polindes ini. Menurut Suud, proyek ini juga berupa pengadaan alat kesehatan dan pelatihan bagi Kader Posyandu di desa ini. “Dengan sarana prasarana yang representatif dan memadai yang ada di Polindes ini, bisa berguna bagi peningkatan derajad kesehatan masyarakat didaerah ini,” ungkapnya.

Sebab, kesembuhan pasien tidak hanya ditentukan tenaga medis saja, tapi juga fasilitas pendukung yang memadai, “Oleh karena itu fasilitas memadai sangat menunjang dalam pelayanan kesehatan,” tandasnya.

Suud berharap adanya Polindes ini bisa mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekaligus mewujudkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan Pemerintah Kabupaten Ngawi.

Sebelum acara peresmian, Konjen Jepang bersama Bupati dan Direktur Jalin Nusa lakukan penanaman pohon, yang nantinya diharapkan mampu mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan pemanasan global.

Dan, peresmian ini ditandai dengan pemotongan pita, dilanjutkan dengan tinjauan ke Polindes. Nampak antusiasme masyarakat sekitar selama acara ini berlangsung, tidak hanya itu sambutannya pun juga meriah dengan beragam sajian hiburan, termasuk salah satunya atraksi reog. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Tarik Wisatawan Dengan FGB Seloondo ke III

di %s Seni Budaya 1,664 views

Untuk menjaga kelestarian alam dan merayakan kerja budaya, masyarakat Desa Ngrayudan menghadirkan kembali acara Festival Gravitasi Bumi (FGB) Selondo ke 3 yang digelar setiap tahunnya. FGB tahun ini dengan tagline Pelangi Indonesia dan tema baru yaitu Indonesia kaya akan beragam budaya, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, (Sabtu – Minggu, 1-2/9) di Desa Wisata Ngrayudan, Jogorogo, Ngawi

Kegiatan ini dibuka Sabtu Pagi (1/9) yang dimeriahkan oleh pasukan semut se Desa Ngrayudan, penampilan tari retno dumilah, reog singo mudo serta malamnya telah resmi dibuka oleh Wakil Bupati Ony Anwar saat Upacara Donowarih.

“Donowarih adalah penghormatan kembali kepada sumber mata air, selain kita mencintai alam kita, kita juga harus menjaga alam dengan cara tidak boleh buang sampah sembarangan dan harus cinta kepada lingkungan” Ucap Ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Ngrayudan.

Dalam kegiatan ini pasukan semut se Desa Ngrayudan juga mengikuti kerja bakti dengan cara mengambil semua sampah di sekitar Seloondo. “Banyak warga sekarang sudah sadar tentang bagaimana tentang menjaga kelestarian alam dan mencintai alam. kita juga mengudakan metode penyadaran melalui pasukan semut, penyadaran mulai dari dini melalui anak-anak dan kita sadarkan bagaimana kita menjaga alam dan merawat alam” Jelas Ketua Pokdawis Desa Ngrayudan.

Pada hari kedua FGB Minggu (2/9) turut hadir Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono, Sekretaris Daerah M Sodiq Triwidiyanto, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pejabat dilingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi serta Bapak Camat dan kepala desa beserta rombongannya.

Dalam sambutanya Bupati Ngawi sangat mengapresiasi Kegiatan ini, beliau juga berharap adanya kegiatan ini akan mengakat wisata-wisata yang berada di Ngawi yang nantinya akan menambah pendapatan masyarakat Ngawi, yang artinya bahwa orang Ngawi ini sendiri harus mendukung penuh dalam wisata Ngawi dan harus berwisata ke Ngawi tanpa jauh jauh di luar Ngawi. “Kebutuhan manusia sekarang ini pada rekreasi, maka tempat-tempat rekreasi ini harus di Ngawi saja yang nantinya uangnya masyarakat Ngawi ya harus beredar di Ngawi” Jelas Bupati Ngawi.

“Saya juga berharap adanya kegiatan ini akan mengundang semua warga ngawi maupun luar Ngawi serta adanya pasuka-pasukan tentang sampah itu terus berjalan dan semua pengunjung-pengunjung yang ada disini jangan membuang sampah sembarangan” Tambahnya.

Dipenghujung acara ditutup dengan gelaran Keroncong Sarasvati, Anglur Selur, Unen-unen Rengel, Saung Swara, Acauntikalysaa, dan Sri Krisna and Friend dari Yogyakarta.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top