Ngawi – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi. Kali ini giliran Pasar Pon Desa Sidolaju masuk 8 besar dalam lomba pengelolaan pasar desa tingkat Provinsi Jawa Timur 2015 yang bersaing dengan 8 kabupaten lainnya untuk merebutkan posisi 4 besar.
Setelah lolos proses adminitrasi, maka tim penilai tingkat provinsi yang di ketuai oleh Ir. M . Yasin, M.Si Bapemas Tingkat Provinsi melakukan uji lapangan di 8 Kabupaten tersebut termasuk Kabupaten Ngawi yang dilakukan pada, Selasa 10 maret 2015.
Rombongan Tim Penilai disambut secara resmi oleh Kepala Bapemas Ngawi beserta aparat Desa Sidolaju, hadir juga dalam acara ini Bupati Ngawi Budi Sulistyono dan Sekda Ngawi Siswanto. Bupati Ngawi Budi Sulistyono dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa penilaian lomba pasar pon Desa Sidolaju merupakan program yang sangat strategis untuk merangsang berkembangan pasar desa yang pada akhirnya mampu meningkatkan perekonomian rakyat. “ Oleh karena itu, kami mohon dukungannya dari semua pihak termasuk aparat desa dan warga “ ujarnya.
Sementara itu Ketua Tim Penilai Yasin mengatakan bahwa penilaian lapangan ini merupakan tindak lanjut untuk menguji ulang profil Pasar Pon Desa Sidolaju yang telah dikirimkan ke Bapemas Provinsi beberapa waktu lalu. Proses uji lapangan ini bertujuan untuk menguji kelayakan Pasar Pon Desa Sidolaju dan penilaian lapangan ini untuk memilih 4 nominasi terbesar lomba pengelolaan pasar desa tingkat provinsi Jawa Timur ’’ ungkapnya.
Yasin juga memuji pengelolaan pasar pon desa Sidolaju sangatlah bagus dan pasar pon Desa Sidolaju ini pasar Small is Beautiful dimana pasar ini sangatlah kecil tapi pasar ini sangatlah ramai pengunjung . Sewa pasar pon desa Sidolaju ini sangatlah murah dimana 10 tahunnya Rp. 500.000 jadi pertahunnya Rp. 50.000, Pasar pon desa Sidolaju ini juga kelihatan bersih, sehat dan rapi untuk memberikan kenyamanan kepada pedagang dan pengunjung pasar sehingga pasar dapat bersaing dengan pasar modern yang sedang menjamur.
Program lomba pasar tingakat propinsi yang di inisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur diharapkan bisa mengembangkan potensi di desa sehingga meningkatkan APBDes.
