Tag archive

Dinas Pertanian

Dinas Pertanian Ngawi, Gelar Sosialisasi AUTP

di %s Berita 2,328 views

Untuk memberikan perlindungan terhadap resiko ketidakpastian yang dihadapi petani, seperti masa panen yang tertunda hingga ancaman kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti kemarau panjang, banjir ataupun serangan hama sehingga menimbulkan kerugian bagi petani.

Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) adalah solusi untuk menghindarkan dari situasi tersebut, dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja usaha tani dari klaim asuransi. AUTP adalah asuransi pertanian yang bersubsidi premi dari Kementerian Pertanian dengan menggandeng PT Jasindo (Persero.

Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi gelar Sosialisasi AUTP dan Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani serta Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Ngawi dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) di Gedung Pertemuan Notosuman, Watualang Ngawi (27/02/20).

Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, Kepala Dinas Pertanian Marsudi, Perwakilan Bank BNI, Perwakilan PT Jasindo, Penyuluh pertanian dan Kelompok Tani.

Kepala Dispertan, Marsudi mengatakan kegiatan ini selain untuk mensukseskan swasembada pangan di Kabupaten Ngawi juga sebagai bentuk dukungan program AUTP yang ditujukan untuk mengatasi kerugian petani akibat gagal panen dan agar bisa bertahan pada periode (musim tanam,red) berikutnya.

Marsudi juga menambahkan luas lahan akibat banjir kekeringan dan hama yang dibantu oleh pihaknya seluas 3 ribu hectare (ha), “Khususnya di daerah – daerah endemis seperti di Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Geneng dan sebagaian Ngawi,” terangnya. Lebih lanjut, jelas Marsudi pembayaran asuransinya senilai Rp. 160 ribu per ha /musim/tahun, “Dengan pembagian pembayaran preminya sebesar 80 persen disubsidi pemerintah Pusat dan 20 persen Kabupaten Ngawi,” jelasnya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatangan perjanjian kerjasama oleh Wabup Ony Anwar bersama perwakilan dari PT Jasindo. Menurut Wabup hal ini sebagai bentuk komitmen Pemkab Ngawi dalam memberikan perlindungan terhadap masyarakat khususnya petani, “Karena sebagian penduduk di Kabupaten Ngawi mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, maka Pemkab hadir untuk memberikan perlindungan seperti ini”, tuturnya.

Dikesempatan ini, Ony Anwar berikan pesan untuk seluruh yang hadir supaya menjaga ekosistem alam yang saat ini mulai rusak, jika terus dibiarkan akan semakin merugikan apalagi bagi petani, “Dengan merubah pola pikir dan pola tanam yang baik  serta menjaga lingkungan sekitar, diharapkan ekosistem yang sekarang rusak bisa kembali baik,” ujarnya.

Selain itu, Wabup juga mengatakan bahwa Agro Tecno Park (ATP) yang telah dibangun bisa dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya, “ATP bisa digunakan sebagai wadah bagi kelompok tani dan penyuluh untuk pembelajaran pembuatan pupuk organik juga pengembangan inovasi pertanian,” jelas Wabup.

Dan, materi sosialisasi kegiatan ini diberikan oleh Dispertan Ngawi dan perwakilan PT Jasindo (Persero). (Humas Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Rizki Syairul Barokah Nominator Pemuda Pelopor 2019, Asal Kabupaten Ngawi

di %s Tekno Sains 1,898 views

Tim Penilai dan verifikasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora) melakukan tinjauan langsung di lapangan terhadap Calon Pemuda Pelopor Tingkat Nasional tahun 2019,  Rizki Syairul Barokah asal Desa Ngompro Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi. Rombongan Tim Penilai ini disambung Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar di Pendopo Wedya Graha, Selasa (10/9).

Rizki Syairul Barokah adalah salah satu nominator dari  lima pemuda asal Provinsi Jawa Timur yang berhasil masuk dalam penilaian nasional sebagai calon pemuda pelopor Kemenpora RI. Selama ini, Rizki giat serta gigih mengajak petani yang ada di desanya untuk menerapkan sistim pertanian organik.

Menurut Wabup yang membuat sulit dalam implementasi pertanian organik adalah konsistensi bertani organik, “ Pemerintah saja belum tentu bisa mengajak satu desa bertani organik. Dan, ini yang perlu ada penilaian khusus, sebab secara konsep sudah lama dan menjaga konsistennya ini menjadi nilai plus,”kata Wabub dalam sambutannya.

Ony Anwar menambahkan jika yang dilakukan Rizki ini mendapat perhatian khusus serta intervensi dari Pemerintah pusat secara terus menerus, bukan tidak mungkin ketahanan pangan akan terjaga juga terpenuhi. “Contoh ini bisa membuka mata pemerintah pusat. Sebab, ketika ini diintervensi secara sungguh – sungguh ketahanan pangan nasional akan terjaga,” tegasnya.  Selain itu, Wabup berharap Rizki bisa terpilih dalam event ini, “Harapan besar bagi seluruh warga Kabupaten Ngawi khususnya desa Ngompro, Rizki bisa menang manjadi Pemuda Pelopor 2019,” lanjutnya.

Usai diterima Wabup, Tim Penilai menuju desa Ngompro untuk bertemu Rizqi untuk mendengarkan pemaparannya mengenai pertanian organik yang menjadi unggulan programnya.

Tim Penilai dari Kemenpora RI diwakili Kepala Bidang Kaderisasi dan Kepemimpinan, Agus Nilmada Azmi didampingi Kabid Kepemudaan, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur, Haris Ramadhan. Seperti yang disampaikan Agus Nilmada Azmi, akan ada 4 kriteria dalam penilaian kali ini, diantaranya kepemimpinan, ke- ulet- an, dampak dan kreatifitas, “Tapi yang paling tinggi nilainya untuk kriteria kepemimpinan. Disini selain pemaparan nanti juga ada diskusi untuk menambah point dari proposal yang diberikan Mas Rizki,” ungkap Agus.

Hingga akhir penentuan nanti, menurut Agus masih ada penilaian 2 sampai 3 tahapan lagi, “Sampai akhirnya calon Pemuda Pelopor itu layak untuk mengikuti proses selanjutnya. Kita akan panggil ke Jakarta mengikuti seleksi akhir menyampaikan atau mempresentasikan kepeloporannya kedepan juri independen,” terangnya.

Ditemui disela acara, Rizki menyampaikan rasa syukurnya dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya, terutama Pemerintah Kabupaten Ngawi yang selama ini sudah memfasilitasinya hingga menjadi salah satu nominator di Jatim, “Terutama dari Dinas Pertanian yang banyak memberikan pelatihan, terus ini yang paling penting pembiayaan untuk sertifikasi organik,” ujarnya.

Rizki mengungkapkan bahwa mengajak petani untuk bertani organik bukan perkara mudah, sebab hasil panen dengan metode ini hasilnya tidak sebanyak menggunakan pupuk kimia, “Yang susah itu mengubah mindset  petani, kalau dulu tanpa urea padi ndak bisa tumbuh  itu hambatan yang paling sulit. Tapi dengan bukti, akhirnya banyak petani yang sudah mulai mencobanya,” tuturnya.

Kendala lain, Rizki mengatakan petani harus mau sabar, sebab ketika menanam pertama itu berbeda jauh dengan pertumbuhan dengan metode tanam sebelumnya yang memakai obat kimia, “Selain itu pemasukan agak lama, karena kita juga menjual berasnya itu mandiri,” imbuhnya.

Turut hadir dalam rombongan Tim Penilai ini, jajaran pejabat Dinas Pertanian, Disparpora dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ngawi. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Temu Teknis Penyuluh Pertanian se Kabupaten Ngawi Wabup Ony Anwar Minta Petani Jangan Eksploitasi Lahan

di %s Berita/Kabar Ngawi 2,259 views

Dinas Pertanian gelar Temu Teknis Penyuluh Pertanian se Kabupaten Ngawi untuk tingkatkan profesionalisme dan sumberdaya manusia pertanian di Aula Dinas Pertanian, Kabupaten Ngawi, Senin (11/03).

Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, Kepala Dinas Pertanian, Marsudi, Kepala Bidang Penyuluhan Joko Sutrisno, Koordinator Penyuluh, Wahyudiono serta penyuluh pertanian se Kabupaten Ngawi.

Wabup Ony Anwar sampaikan adanya tenaga penyuluh pertanian ini diharapkan mampu merubah pola pikir petani menjadi lebih baik. “Termasuk merubah paradigma dalam pola tanam agar tidak mengeksploitasi lahan,” kata Ony usai membuka acara.

Wabup juga berharap petani di Ngawi tidak hanya bercocok tanam tapi juga harus utamakan kualitasnya, “Yang jelas kita sudah sepakat bersama penyuluh agar lebih semangat untuk menggelorakan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan manajemen yang lebih baik,” lanjutnya.

Masih menurut Wabup, sektor pertanian di Kabupaten Ngawi menjadi andalan serta unggulan, jadi dalam mengelola pertanian tidak hanya kuantitasnya tetapi juga harus dijaga kualitasnya. “Petani harus mampu bercocok tanam dengan benar dan tidak seenaknya sendiri,” ujarnya.

Selain itu, Wabup juga minta petani bisa melirik jenis pertanian lain, atau organik. “Alhamdulillah, saat ini sudah ada binaan untuk bertani dengan cara organik. Dan, untuk lahannya akan diperluas lagi sehingga Kabupaten Ngawi bisa mandiri pangan secara keseluruhan,” ujarnya. Ony Anwar juga berharap keberadaan penyuluh pertanian mampu berikan energi positif bagi petani.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Marsudi ungkapkan memang saat ini pola tanam yang dilakukan petani keliru, yang berakibat menurunnya hasil produksi. “Saat ini kita akan lakukan program pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Tidak hanya menanam padi saja, tetapi ganti dengan tanaman lain. Sebab, kalau ini tidak dilakukan akan berdampak pada kebutuhan pupuk dan air yang berlebihan,” ungkap Marsudi disela acara.

Lebih lanjut, Marsudi tekankan, kalau situasi ini dibiarkan tentunya berakibat pada tingginya biaya produksi sehingga kurang efisien. “Saya berharap petani bisa lebih pintar berbudidaya dilahan pertanian sekaligus tahu apa yang dibutuhkan pasar dan mana saja yang bisa mengutungkan,” teranngnya.

Marsudi optimis, jika petani bisa mengaplikasikan pola tanam yang benar, bukan mustahil target pertanian di Kabupaten Ngawi bisa terpenuhi, “Target kedepan produksi padi akan kita tingkatkan dari delapan ratus ribu ton bisa naik, sedangkan untuk tanaman organik lahan bisa lebih luas lagi hingga 100 hektar,” pungkasnya. (Nf/Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares







Go to Top