
Waswas Puting Beliung ,Taman Kota Dikepras
Hujan deras dan angin kencang yang menerpa kawasan Ngawi tiga hari terakhir mulai menimbulkan rasa waswas. Khawatir terjadinya pohon ambruk, DPU merespon dengan melakukan penebangan dan pengeprasan.
Sejumlah pohon yang berada di areal taman kota pun tak luput dari pemangkasan. Seperti di sepanjang Jalan Jaksa Agung Suprapto. “Ini untuk mengantisipasi bila terjadinya angin kencang. Sebab bisa roboh sewaktu-waktu,” terang Hartoyo Kabid Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan.
Pohon yang batangnya condong ke badan jalan menjadi target penebangan. Petugas menggunakan dua unit gergaji mesin untuk memotong batang pohon yang berdiameter lebih dari lima sentimeter. Pemangkasan ranting menggunakan golok dan gergaji manual. “Sementara kami kumpulkan terlebih dahulu. Biar pengendara bisa lewat kembali. Sebab tadi (kemarin, Red) sempat terganggu sebentar,” paparnya.
Penebangan akan dilanjutkan dalam tempo sepekan terakhir. Wilayah kota masih menjadi prioritas. Seperti di Jalan Yos Sudarso, Diponegoro, Sultan Agung dan Ahmad Yani. Di jalur-jalur ramai lalu lintas itu, masih banyak pohon yang batangnya benjalar ke badan jalan. “Bahkan sebagian ada yang rapuh. Untuk itu, kami akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Bila nanti dianggap membahayakan, tentu akan kami tebang,”
urainya.
Kata dia, pengendara dan warga juga harus berhati-hati saat melintas di jalan yang kanan kirinya dipenuhi pohon-pohon besar. Terpaan angin yang akhir-akhir ini cukup kencang bisa membahayakan diri. “Kalau terjadi hujan deras dan angin kencang, disarankan tidak melewati jalan yang dipinggirnya banyak pohon besar. Bisa memilih jalur alternatif yang lebih aman dalam berkendara,” ujarnya.
Selama musim penghujan ini, pihaknya juga intensif berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Badan Penaggulangan Bencanan Daerah (BPBD). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesiapan petugas yang nanti akan diterjunkan seandainya terjadi musibah. “Dalam pengaturan lalu lintas tentu tuposinya Dishub,” tandasnya.(Radarmadiun)
Pohon Berumur Ratusan Tahun Tumbang Sasak Lima Kios
Keberadaan pohon yang disinyalir telah berumur ratusan tahun mendadak tumbang dan meratakan 5 kios disekitarnya, tepatnya di area pasar Pojok, Kecamatan Kwadungan Ngawi. Diduga peristiwa ini terjadi lantaran akar pohon tersebut telah membusuk serta keadaan cuaca yang ekstrim turut memperparah keadaan,Minggu (22/1).
Tumbangnya pohon beringin setinggi 25 meter dengan garis tengah 2 meter lebih diduga bagian pangkal dan akarnya sudah membusuk apalagi sebelum peristiwa terjadi sempat angin meniup secara kencang ditambah guyuran hujan selama 1 jam.
Selain mengakibatkan kerusakan beberapa bangunan kios dibawahnya juga menghantam Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat, seperti yang terlihat puluhan batu nisan hancur total.
Sholikin salah satu pemilik kios yang rusak menyebutkan, secara persis peristiwa tumbangnya pohon beringin yang berdiri tepat dibelakang kiosnya terjadi pukul 16.00 wib. “Sore itu hujan dan angin sedang terjadi kemudian ada suara gemuruh berada dibelakang kios, untungnya kios sudah saya tutup sebelumnya dan saya pulang,” urai Sholikin. Meskipun peristiwa tumbangnya pohon beringin tidak membawa korban jiwa namun, barang dagangan milik Sholikin yang berada didalam kios kondisinya rusak semuanya tertimpa bongkahan tembok kios dan cabang serta ranting pohon beringin.
Perkiraan sementara kerugian materi dari ke lima kios sampai saat ini belum bias dihitung hanya saja prediksinya mencapai puluhan juta terlihat dari tingkat kerusakan kios dan barang daganganya. “Gimana lagi yang jelas peristiwa itu kan suatu musibah terpaksa saya harus kembali lagi dari nol untuk memulai berjualan,” terang Widodo, pemilik kios lainya.
Terkait dengan rawanya bencana akibat terjangan angin dan banjir pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi mengharapkan kepada warga untuk ekstra hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap datangnya bencana sewaktu-waktu. “Memang untuk dikawasan Ngawi dan sekitarnya akhir-akhir ini intensitas hujan meningkat disertai angin, kewaspadaan yang perlu kita utamakan,” tegas Eko Heru N, Kepala BPBD Ngawi.(sinarngawi)
Jamus Mulai Dibidik Investor Luar
SINE – Pemkab terus mencari terobosan untuk menarik investor luar daerah menanamkan modal usaha. Sejumlah potensi ditawarkan dalam menggaet pelaku bisnis jangka panjang itu. Salah satu yang menuai respon positif keberadaan perkebunan teh Jamus di Kecamatan Sine. Investor membidik produksi dan market teh Jamus untuk dikelola secara profesional.
Yusuf Rosyidi Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) mengatakan, investor tersebut ingin terjun dalam bidang produksinya secara langsung. Seperti pengelolaan, segmen pasar dan pilihan cita rasa. “Meningkatkan produktivitas dengan konsep-konsep modern. Begitu pula penerapan teknologi untuk bisa memproduksi masal,” terang Yusuf Rosyidi.
Sejauh ini, investor mulai melakukan survei secara menyeluruh potensi Jamus. Baik itu pabrik pengeringan dan pengolahan yang masih menerapkan racikan-racikan tradisional, maupun sektor perkebunannya sendiri yang luasnya mencapai ratusan hektar. Hasil penelitian akan dilakukan pengajian terlebih dahulu sebelum meneken kesepakatan kerjasama. “Kami upayakan bisa melakukan koordinasi dengan baik. Dan, tentunya ada kesepakatan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Pemilik Jamus dibawah manajemen PT Candiloka dan investor sendiri,”paparnya.
Berapa besar investasi yang ditawarkan? Kata dia, pihaknya belum detail berbicara yang mengarah ke finansial. Hanya saja, melihat keyakinan dan optimisme dalam merespon Jamus, modal yang dipersiapkan terbilang gede. “Kalau bidikannya untuk pengembangkan produksi teh, tentu modalnya sangat besar. Sebab akan memebenahi semua segi. Ya lihat saja nanti bagaiaman eksistensi bila kerjasama itu bisa berhasil,” ungkapnya.
Bidikan investor yang lebih kepincut dalam bidang produksi teh, berbanding terbalik dengan upaya yang digadang-gadang pemerintah selama ini. Yakni memasarkan Jamus untuk obyek wisata. Tak lepas potensi kawasan yang berada di Lereng Gunung Lawu itu dianggap cocok sebagai lokasi pariwisata. “Suasana yang nyaman dan udara sejuk memang sempat menjadi keunggulan dalam penawaran kami. Apalagi, selama ini Jamus lebih dikenal sebagai objek wisatanya. Daripada bidang lain, seperti produksi tehnya,” katanya.
Akses tranportasi pun mulai dibenahi. Begitu pula fasilitas untuk kenyamanan dan wahana rekreasi pengunjung. Sebut saja, gazebo, home stay dan permainan anak-anak. “Siapa tahu sektor produksi yang maju bisa merembet ke sektor wisata,” tandasnya.(radarmadiun)