Jalan Sehat Meriahkan Hari Jadi Jawa Timur Ke-66
Menandai rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Jawa Timur Ke-66, Kabupaten Ngawi mengadakan jalan sehat yang diikuti oleh seluruh karyawan dan karyawati serta para siswa siswi dari tingkat SD, SMP, SMA, dan Masyarakat umum kabupaten Ngawi (9/10). Jalan sehat ini juga dalam rangka memperingati hari ulang tahun TNI yang ke-66. Peserta jalan sehat mengikuti rute start-finish di Lapangan alon – alon merdeka Ngawi,
Dalam sambutannya Bupati, Ir.Budi Sulistiono, sebelum memberangkatan peserta jalan sehat antara lain mengatakan bahwa marilah kita pelihara suasana yang sangat akrab seperti yang terjadi pada hari ini, kita semua sama, yang membedakan kita hanya tanggungjawab masing-masing, karena pada dasarnya kita sama saja. Wakil Bupati didampingi oleh muspida dan kepala satuan unit kerja mengikuti jalan sehat hingga akhir.
Adapun beberapa rangkaian kegiatan jalan sehat antara lain, Bazar , pagelaran reog ponorogo serta hiburan music,selain hiburan yang telah di sediakan oleh pemerintah daerah kabupaten Ngawi. Pemerintah juga membagikan kupon gratis berhadiah bagi peserta jalan sehat untuk memperebutkan beberapa hadiah antara lain,sepeda mini,kipas angin, handuk, kulkas,dsb.
Selain rangkain kegiatan jalan sehat yang diadakan pemerintah kabupaten Ngawi juga untuk menjalin silturahmi antarpejabat struktural di lingkungan pemerintah Kabupaten Ngawi guna membangun semangat koordinasi, kerjasama dan kebersamaan, dan juga meningkatkan kesehatan dan kebugaran serta produktivitas dan membudayakan olahraga di kalangan pejabat sebagai pengungkit budaya olahraga. (http://humas.ngawikab.go.id)
BPPKB Membina Program P2WKSS Di Desa Karanggupito
Tak hanya berupaya mengembangkan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Desa karanggupito, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) terus membina mengembangkan kaum ibu sebagai penopang keluarga di Desa Karanggupito. Karanggupito merupakan desa dari Kecamtan Kendal yang terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Malang, Wonokerto dan Dusun Duwet.
Hari Selasa, 11 Oktober 2011 BPPKB, Ibu Yuli Kepala bidang Pemberdayaan Perempuan mengatakan, pihaknya tengah Membina mengembangkan program peningkatan peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). Ditahun ini, program tersebut akan dilombakan di Tingkat Propinsi. Dalam pengajuan Program P2WKSS kemarin Desa Karanggupito mendapatkan Nominasi urutan ke 5. Dalam penilaian tersebut Program P2WKSS merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemda Ngawi guna meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan, untuk itu, pihaknya telah melakukan sederet persiapan dan pembinaan sebelumnya guna Desa Karanggupito pada lomba P2WKSS Mendapatkan Peringkat Ke 4 tingkat Provinsi.
Sementara itu, Camat Kendal Anwar Rifai saat menyampaikan sambutannya mengatakan, sangat optimis, jika Desa Karanggupito dapat memenuhi kriteria dan standar penilaian yang ditetapkan oleh Tim Penilai, dengan catatan, penilaiannya dilakukan secara objektif.
Anwar Rifai menambahkan agar pembinaan terhadap keluarga yang masuk dalam program P2WKSS, dapat terus berlanjut, jangan sampai berhenti sebatas penilaian saja, tapi dapat terus berlanjut sampai tujuan program P2WKSS tercapai. “karena saya yakin program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya” papar Anwar Rifai.(humas ngawi)
Ngawi Siap, Masyarakat Antri E-KTP
Setelah sempat tertunda beberapa kali, akhirnya pelaksanaan E-KTP di beberapa daerah di Jawa Timur mulaiada kejelasan. Dari 12 Kabupaten Kota yang dinyatakan sudah siap melaksanakan e-KTP,7 Kabupaten Kota diantaranya sudah bisa melaksanakan Program dari Pemerintah Pusat tersebut. Informasi yang diperoleh terdapat 5 Kota dan 2 Kabupaten di Jawa Timur yang sudah siap melaksanakan program e-KTP pada bulan September 2011 ini.
Sedangkan untuk keseluruhan 38 Kabupaten Kota yang ada di Jawa Timur ditargetkan pada tahun 2012 sudah menerapkan e-KTP. Seperti yang diberitakan beberapa media, menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi,dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur, Hary Sugiri, mengungkapkan bahwa untuk sementara ini alat yang dipergunakan pelaksanaan e-KTP di sesuaikan kebutuhan yang ada.
Hary Sugiri juga menambahkan, meski pelaksanaan e-KTP masih menimbulkan polemik di tingkat pusat, namun hal tersebut tidak sampai mengganggu pelaksanaannya di beberapa daearah. Dalam permasalahan ini, Pemprov Jatim hanya sebagai pelaksana, ada kewenangan yang harus dilakukan pemerintah daearah, termasuk melakukan sosialisasi, simulasi, monitoring, evaluasi, dan mengimplementasikan pelaksanaan e-KTP.
Sementara itu, ke 7 Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Timur yang dinyatakan sudah siap untuk melaksanakan program e-KTP pada bulan September ini yakni Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sampang, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Mojokerto, serta Kota Pasuruan,
Hasil penelusuran infongawi.com di beberapa kecamatan di Kabupaten Ngawi, kesibukan di kantor kecamatan mulai terlihat. Kecamatan Ngawi sendiri sejak dua minggu terakhir sedikitnya 50 warga antri untuk mendapatkan e-KTP yang gratis ini. Di Kecamatan Paron juga terlihat masyarakat keluar masuk untuk mengurus e-KTP madern ini.
Tak terkecuali di Kecamatan Padas, hari Sabtu (08/10) tetap melayani masyarakat. Menurut Suwito, Operator pembuatan e-KTP dari Dispenduk yang ditugaskan di Kecamatan Padas saat ditemui media ini menuturkan bahwa, untuk Kecamatan Padas dimulai sejak tanggal 28/09 kemarin dan hingga saat ini masih ada kendala.
“Seharusnya waktu yang dibutuhkan untuk 1 e-KTP cukup 4 menit, tapi karena ada alat yang sering error bisa memakan waktu 15 – 20 menit. Eye Scanner atau alat pendeteksi kornea mata sering terjadi error. Ditambah lagi untuk jaringan yang belum on-line, ini hanya sebatas pengumpulan data,” terang Suwito. Untuk Kecamatan Padas hingga berita ini diturunkan, Sabtu (08/10), sudah mengumpulkan 1115 data pencari e-KTP.
Dispenduk Kabupaten Ngawi, melalui Suharsoyo membenarkan kendala tersebut. “Per kecamatan yang seharusnya mendapat alat 5 paket, saat ini baru dikirim 2 paket. Untuk jaringan on-line nya itu wewenang pusat, dan sampai sekarang juga belum ‘on’,” terangnya saat dihubungi via telpon. (infongawi)