SMK Negeri 3 Madiun Olah Limbah Sampah Plastik Jadi BBM
MADIUN- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengapresiasi temuan mesin atau alat pengolah limbah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) alternatif karya para siswa dan pengajar SMK Negeri 3 Kota Madiun.
Hal itu disampaikan gubernur saat acara Pencanangan Gerakan Ramah Lingkungan Menuju Kemakmuran dan Pemanfaatan Sampah Plastik Sebagai BBM Alternatif di Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Desa Kaliabu, Kecamatan
Mejayan, Kabupaten Madiun, Sabtu (18/2).
Bersamaan dengan acara ini, gubernur Jatim juga memberikan bantuan mesin pengolah limbah sampah plastik menjadi BBM alternatif kepada 12 sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Timur.
“Ini kelasnya sudah ‘discovery’. Tidak ada kata yang paling tepat selain luar biasa. Mereka ini telah melakukan inovasi dengan mengubah sampah plastik yang selama ini beban, menjadi energi,” ujar Gubernur Jawa
Timur Soekarwo kepada wartawan.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendukung pengembangan alat ini untuk memperkuat kelas menengah ke bawah masyarakat Jawa Timur dalam mengurangi angka kemiskinan.
“Riset ini harus dibiayai untuk menjadi ekonomis dan digunakan untuk masyarakat. Temuan ini selaras dengan program Pemprov Jatim terkait penurunan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan pembangunan
kelas menengah,” katanya.
Pihaknya menilai dengan menggandeng Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan (KAPAL) Jawa Timur, temuan mesin pengolah limbah sampah plastik menjadi BBM alternatif akan semakin berkembang dan menyentuh masyarakat.
“Untuk langkah awal, mesin tersebut akan diberikan kepada sejumlah SMK di Jawa Timur. Kedepan, penggunaan alat ini terus didorong untuk ditempatkan di pengolahan-pengolahan sampah yang ada,” terang dia. (mediaindonesia.com)
Ngawi bertekad raih Adipura
Tidak ingin kecolongan Adipura untuk kedua kalinya, Pemkab Ngawi telah ancang-ancang berbenah diri khususnya mempercanti pemandangan kota seperti di area alun-alun dan sekitarnya. Nampak, pemandangan ikon monument meriam kembar terlihat lebih asri.
“Kami tengah berupaya dan mengevaluasi hasil kinerja kami pada waktu lalu yang gagal meraih piala adipura, maka dari itu kami akan berupaya pada tahun mendatang agar bisa mendapatkannya,” ujar Yulianto Kus Prastiyo, kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi.
Bahkan menurutnya, 2012 merupakan tahun kinerja dan prestasi, sehingga Adipura menjadi salah satu tolak ukur pencapaian kinerja dan prestasi Kabupaten Ngawi dalam memberikan pelayanan kebersihan. Menurut Yulianto, meskipun target yang dipasang menyabet Adipura tahun 2013 mendatang akan tetapi yang terpenting pola hidup bersih dan menjaga kenyamanan kota yang selalu dijaga bagi masyarakat kota Ngawi sendiri. “Jadi jangan hanya persiapan secara dadakan tiap kali menjelang penilaian Adipura saja,” ujar Yulianto. Jawaban dari kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi ini mendasar kritikan warga kota yang menganggap kegiatan bersih-bersih hanya waktu tertentu saja.
Sementara, pihak pemkab juga punya punya dalih lain dengan kegagalan Adipura tahun lalu. Pasalnya kuota nasional pada tahun 2011 ada 140 kabupaten/kota akan tetapi tahun ini menyusut 63 daerah meskipun Jawa Timur secara umum menyabet Adipura terbanyak. Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Ngawi, Yulianto Kusprasetyo, pihaknya sudah mempersiapkan bahan evaluasi untuk tahun ini. Menurut Yulianto misalkan dilokasi RSUD dr Soeroto mengenai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dimana untuk saat ini masih menggunakan sistim open dumping untuk tahun 2012 pihaknya berupaya memakaim sitim sanitary refill. Dengan demikian sangat diharapkan RSUD Dr Soeroto memiliki IPAL mandiri. (sinarngawi.com)
Persinga Obok-Obok Gawang Protaba
NGAWI : Pertandingan pertama pada putaran kedua Kompetisi PSSI Divisi II 2011 / 2012 kali ini antara tim kesayangan bumi orek – orek, Persinga Ngawi menjamu tim kesebelasan Protaba Bantul. Stadion Ketonggo yang dijadikan ajang pertandingan dipadati laskar – laskar pendukung Persinga, Minggu (19/02), dengan keyakinan tim yang didukuingnya mesti menang.
Peluit panjang dibunyikan wasit pertanda babak pertama dimulai dengan serangan tim Persinga yang terus menekan ke kubu pertahanan Protaba Bantul. Tim asuhan Putut Wijanarko ini terus mencoba mengobok-obok gawang Protaba Bantul yang dijaga Manda Rahmad. Kesebelasan Persinga melalui tendangan Agus Viono (striker), Rizal Dwi (gelandang), dan Maryono (second striker) tidak memberi ruang gerak Protaba hingga kedudukan 3 : 0 pada babak pertama usai.
Sudah dipastikan bunyi genderang dan terompet dari supporter yang demen dengan warna merah ini memekakan langit Stadion Ketonggo. Tak tanggung-tanggung, untuk pengamanan pertandingan ini melibatkan ratusan aparat kepolisian yang didukung dari jajaran Kodim setempat. Ternyata Bupati Ngawi yang biasa disapa Mbah Kung duduk bersama Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, juga legislative lainnya seperti Isnaini, beserta beberapa Muspida.
Langit mendung Kota Ngawi yang mendung makin menghangat setelah babak kedua pertandingan ini dimulai. Yel-yel yang disuarakan laskar pendukung kesebelasan Persinga memukau saat Maryono dan Agus Viono mampu menyarangkan bola ke gawang Protaba, hingga kedudukan menjadi 5 : 0. Seperti patah arang, kesebelasan Protaba Bantul tidak mampu membobol gawang Persinga Ngawi hingga berkhirnya pertandingan ini.
Menurut Manajer Kesebelasan Persinga Ngawi, Amin Sunarto, pihaknya sangat bangga atas permainan anak didiknya ini. “”Tentu kita semua sangat puas dan bangga dengan apa yang mereka berikan untuk Kabupaten Ngawi, sehingga dengan kemenangan ini kita harapkan bisa masuk pada divisi selanjutnya,” ucap Amin pada pelaku media. (Infongawi.com)