MPR Gelar Seminar Kebangsaan Di Surabaya

di %s Berita/Informasi 723 views

Majelis Permusyawaratan Rakyat bekerjasama dengan Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar seminar kebangsaan dengan tema penerapan empat pilar kebangsaan menuju masyarakat Jatim sadar hukum di Hotel Majapahit Surabaya, Senin (12/11).

Seminar yang juga dihadiri anggota tim kerja Materi dan sosialisasi MPR RI, Agun Gunandjar, ini dibuka oleh wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf.

Dalam sambutannya, Gus Ipul sapaan akrab Wagub Syaifullah Yusuf mengatakan, kegiatan seminar ini akan mampu memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme para generasi muda. “Sekarang masyarakat tidak banyak yang memahami arti pancasila maupun UUD 1945.jika tidak ada kegiatan seperti ini akan mengancam kesatuan bangsa,””kata Wagub Syaifullah Yusuf.

Menurutnya, saat ini masyarakat mulai abai terhadap 4 pilar kebangsaan. Tetapi dengan adanya kegiatan ini, pihaknya sangat apresiasi agar kegiatan serupa bisa dilakukan lebih rutin dengan pendekatan kepada generasi muda.

Lebih lanjut Wagub mengatakan, untuk menanamkan nilai nasionalisme di Jawa Timur, Pemprov Jatim menggunakan 4 macam pendekatan. Pertama pendekatan kultural dengan melibatkan para tokoh masyarakat dan agama untuk menekankan pemahaman 4 pilar kepada masyarakat. “Saat ini jiwa nasionalisme di Jatim masih kuat, tetapi saya tidak yakin para generasi mudanya juga memahami empat pilar ini,”ungkapnya.

Ditambahkan Wagub, pendekatan kedua dengan menggunakan pendekatan edukatif, untuk menanamkan jiwa nasionalisme di dunia pendidikan. Baik formal maupun informal. ” Biasanya di sekolahan baik, dirumah baik. Tetapi anak-anak sering berbuat negatif karena dapat di luar rumah dan sekolah. Ini yang tidak terpantau,”lanjutnya.

Karena itu, idealnya pemahaman ini juga harus diperkuat dengan aturan UU agar keberadaan 4 pilar ini dijadikan ekstra kulikuler dalam sekolah.

Pendekatan selanjutnya lanjut Wagub, pemerintah harus menggunakan Pendekatakan hukum untuk mensosialisasikan kepada masyarakat. Bentuknya dengan memperkuat Perangkat hukum dengan mengacu pada 4 pilar mainstreming.

Sedangkan yang terakhir menurut Wagub, dengan pendekatan struktural dimana peran RT,RW sampai pejabat daerah turut terlibat, agar sama-sama mempunyai tanggung Jawab bersama menjaga keutuhan NKRI. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Hari Kesehatan Nasional Prioritaskan Pelayanan Kesehatan Ibu

di %s Berita/Informasi 645 views

Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-48 tahun 2012 , hari ini, akan memfokuskan pada pelayanan kesehatan ibu sebagai salah satu target MDG yang belum tercapai.

“Tema HKN adalah Indonesia Cinta Sehat dengan subtema Ibu Selamat Anak Sehat yang dipilih karena merupakan sasaran prioritas pembangunan kesehatan,” papar Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang menjadi inspektur upacara peringatan HKN 2012 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, hari ini.

Menurut Menkes, dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan telah meningkat secara bermakna dari 61,4 persen pada 2007 menjadi 87,4 persen pada 2011.

“Berkat upaya masyarakat, ibu-ibu kader bersama petugas kesehatan di Puskesmas, saat ini laporan menunjukkan bahwa 71 persen balita mengunjungi Posyandu setiap bulan. Ini berarti sekitar 14 juta balita memanfaatkan posyandu,” kata Menkes.

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat ditandai antara lain dengan menurunnya angka kematian bayi (AKB), menurunnya angka kematian ibu (AKI), menurunnya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk serta meningkatnya umur harapan hidup (UHH).

Di Indonesia data SDKI menyatakan AKB telah menurun dari 35 per 1.000 kelahiran hidup (2004) menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup (2007).

Sementara AKI menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup (2004) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (2007).

Meski telah mengalami penurunan yang cukup banyak, indikator AKB dan AKI dalam MDG masih jauh dari target yang ditentukan dan harus dicapai pada 2015.
Pemerintah masih harus bekerja keras untuk mencapai target MDG sesuai kesepakatan yaitu AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup dan AKI 102 per 100.000 kelahiran hidup pada 2015.

“Peringatan HKN ke-48 ini akan dioptimalkan sebagai momentum untuk meningkatkan semangat, kepedulian, serta memantapkan kerja sama seluruh pihak untuk berjuang dalam mempercepat target MDG 2015,” kata Menkes.

Peringatan HKN 2012 di Kementerian Kesehatan diawali dengan pelaksanaan upacara, peresmian pameran foto “Ibu Selamat Anak Sehat”, pembukaan seminar skrining hipotiroid kongenital cegah keterbelakangan mental dam anemi defisiensi besi pada anak dan penandatanganan MoU antara Kemenkes dengan empat lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan delapan pimpinan dunia usaha. (beritasatu.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Tri Sutrisno: Seharusnya Memang Dipusatkan di Surabaya

di %s Berita/Informasi 995 views

Surabaya – Mantan Wakil Presiden RI Tri Sutrisno menyambut gembira keputusan Pemerintah yang memusatkan Upacara peringatan Hari Pahlawan di kota Surabaya.

Pria asal kota Surabaya tersebut menjelaskan, titik awal yang menjadikan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan tersebut, karena peristiwa perjuangan Arek-arek Suroboyo yang mempertahankan kemerdekaan dari pasukan Belanda di bawah pimpinan Bung Tomo.

“Ya memang seharusnya seperti itu. Kan peristiwanya di kota Surabaya. Seharusnya memang dipusatkan di Surabaya,” ujar Tri saat dikonfirmasi di sela-sela Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Monumen Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (10/11/2012).

Tri menegaskan bahwa peristiwa perjuangan pemuda Surabaya dahulu menjadi momen Nasional, bukan milik warga Surabaya semata. Pasalnya menurut Tri, perjuangan tersebut dilakukan oleh kelompok pemuda yang tidak berasal dari Surabaya saja, melainkan dari beberapa daerah. Di antaranya kelompok pemuda Maluku, kelompok pemuda Madura, kelompok Pemuda Makasar, serta kelompok pemuda dari daerah lainnya.

“Hari Pahlawan ini milik warga Indonesia. Memang peristiwanya di Surabaya, tapi yang berjuang adalah gabungan pemuda dari berbagai daerah,” imbuh Tri.

Saat dikonfirmasi, apakah dirinya sepakat dengan kehadiran Presiden pada upacara peringatan hari Pahlawan yang digelar di kota Surabaya, dengan tegas Tri mengatakan bahwa seharusnya memang Presiden hadir, karena peringatan Hari Pahlawan ini bersifat Nasional dan menjadi momen penting untuk menumbuhkan semangat Nasionalisme kepada generasi muda.

“Setuju sekali. Seharusnya memang seperti itu, karena momen ini sangat penting untuk generasi muda,” pungkasnya. (beritajatim.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top