Bupati Ngawi bersama Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti membuka Sarasehan dan Serap Aspirasi bersama seluruh kades, lurah, dan camat se-Kabupaten Ngawi, di Pendopo Wedya Graha, Jumat (24/11/23).

Kali ini mengambil tema Otonomi Desa Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat, LaNyalla menyampaikan orientasi pengelolaan anggaran dana daerah untuk pembangunan desa harus transparan agar hasilnya bisa diolah untuk pembangunan desa atau daerah di Kabupaten Ngawi.

“Kami sangat mengapresiasi suara kepala desa, lurah dan camat dalam memajukan daerah, sebagai wadah aspirasi Kami memastikan transparansi dana desa berjalan dengan baik untuk pembangunan di Kabupaten Ngawi”, kata Ketua DPD RI.

Selanjutnya, Ony menyampaikan program kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Ngawi sudah banyak yang terealisasi, diantaranya kegiatan subuh bergerak dan selanjutnya dilakukan monitoring serta evaluasi agar program yang dijalankan memberikan dampak positif bagi masyarakat Ngawi.

“Support dana desa agar terprogram lebih baik, kegiatan subuh bergerak untuk menekan angka kemiskinan, monitoring evaluasi untuk mengetahui implementasi program pemerintah bagi masyarakat, dan bagaimana proses penganggaran agar akuntabel dan transparan”, tuturnya.

Sekda Ngawi sekaligus Ketua Satgas PMK, Mokh. Shodiq Triwidiyanto membuka kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) Pengendalian PMK di Gedung Kesenian, Jumat (24/11/23).

“Sebagai Kabupaten penghasil ternak terbesar di Jatim, Ngawi berhasil meraih juara 1 Pengobatan PMK se-Jatim, kesuksesan ini juga karena kesigapan gugus tugas di lapangan utamanya dari kepolisian Dishub, kodim 0805, penyuluh, dan paramedik veteriner,” katanya.

Lanjut Shodiq, atas kekompakan yang melahirkan prestasi ini diharapkan menjadi komitmen bersama untuk menekan wabah PMK dan terus mensosialisasikan bahaya PMK pada peternak dan masyarakat.

“Meskipun ada segelintir hambatan dan penolakan vaksin PMK, kita kuatkan komitmen ini agar Ngawi mampu mempertahankan kualitas dan kesehatan hewan ternak”, tuturnya.

Kegiatan dihadiri Kepala Disperinak Eko Yudo Nurchayo, Kepala Dinas Perhubungan Anang Heri Prabowo, perwakilan Kodim 0805, perwakilan Polres Ngawi, seluruh camat se-Kabupaten Ngawi, Forpimcam, koordinator BPP se-Kabupaten Ngawi, dan perwakilan kepala desa.

Strategi untuk mengembangan pariwisata di Kabupaten Ngawi, Badan Pelaksana Otorita Borobudur bersama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi gelar Ngawi Tourism Festival 2023, di Agro Tekno Park Ngawi, (22-23/11/23).

Kegiatan yang diikuti pengelola wisata desa dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) ini akan dilaksanakan selama dua hari dengan serangkaian agenda diantaranya, bimbingan teknis pengembangan Desa Wisata, kunjungan lapangan serta forum discussion group (FGD).

Dalam FGD kali ini, Selasa (22/11/23) dihadiri Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono sekaligus menjadi sarana menyerap aspirasi dan masukan diantaranya aksesibilitas dan infrastruktur kawasan Desa Wisata. “Akses dan infrastruktur menuju tempat wisata yang mungkin perlu pelebaran, atau perbaikan, itu nanti akan kita fasilitasi lebih detail,” kata Ony Anwar.

Lebih lanjut Ony Anwar berharap di tahun 2024, Kabupaten Ngawi dapat kembali mewujudkan Ngawi Visit Year yang didukung dengan selesainya pembangunan Mall Pelayanan Publik salah satunya sebagai layanan Tourism Center, termasukdukungan akomodasi oleh investor berupa hotel bintang empat yang juga selesai dibangun di Kabupaten Ngawi. “Dua hal ini yang membuat kita bersemangat untuk mastikan kembali Ngawi Visit Year di tahun 2024,” jelasnya.

Sementara, Dirut Balai Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin mengatakan Ngawi masuk kedalam kawasan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Solo – Sangiran yang merupakan UNESCO branding sebagai museum manusia purba, “Di tahun 2023 ini, kami juga sudah menyusun strategi pemasan untuk DPN, dan Ngawi ada didalamnya,” katanya.

Agustin berharap di tahun 2024 Kabupaten Ngawi tidak sekedar menjadi transit akan tetapi sudah menjadi destinasi tujuan, dengan dukungan akomodasi yang ada. “Tahun depan di Ngawi harus menginap. Karena di Ngawi tidak cukup satu sampai dua hari,” terangnya.

Tak hanya itu Agustin juga pesan pengelola wisata khususnya Desa Wisata bisa mengambil kesempatan ini dengan mengoptimalkan potensi pariwisatanya, serta saling bersinergi untuk saling mengatakan. ” Yang terpenting adalah, antar desa wisata di Ngawi ini bisa bersinergi,” lanjutnya.

Turut hadir pada kesemlatan ini, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa beserta Pengelola Desa Wisata, Pokdarwis, serta biro perjalanan wisata.