Berita - page 84

Sejumlah strategi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk mewujudkan Satu Data Kabupaten Ngawi, salah satunya dengan menggelar forum satu data Kabupaten Ngawi Tahun 2024, membangun ekosistem satu data yang terintegrasi dan aman melalui pendekatan interaktif dan partisipasi mation technology, Rabu (11/09/24) di Kurnia Convention Hall.

Disampaikan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono bahwa komitmen berperan aktif dalam akselerasi pembangunan di Kabupaten Ngawi, “Bagaimana pentingnya kita mengelola data yang muaranya dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil suatu kebijakan untuk menyelesaikan masalah lebih tajam,” ujarnya.

Menurut Ony Anwar dengan data yang komprehensif data menjadi acuan dan terobosan untuk mencari solusi mengatasi masalah yang tepat sasaran, “Misalnya kita ingin mengatasi masalah kemiskinan, dengan data yang komprehensif kebijakan yang kita buat lebih presisi sehingga apa yang menjadi output lebih kita rasakan,” katanya.

Terwujudnya satu data ditegaskan Ony Anwar harus juga diimbangi, dengan keamanan data untuk itu keduanya harus berjalan beriringan, perlu adanya strategi dan komitmen bersama sehingga data yang komprehensif dan terintegrasi ini memiliki keamanan yang baik, “Ketika berkomitmen untuk berintegrasi, keamanan data itu juga menjadi penting,” ucapnya

Disela kegiatan ini juga dilakukan penandatangan berita acara kesepakatan data antara Bupati Ngawi bersama OPD terkait.

Turut hadir di kegiatan ini Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Kepala BPS Ngawi Bagas Susila bersama Kepala OPD terkait.

Guna tingkatkan integrasi pelayanan primer untuk masyarakat, Dinas Kesehatan Ngawi dengan komitmennya terus.upayakan peningkatakan kualitas yang prima dengan Kick Off Integrasi Layanan Primer Dinkes di Kantor Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, Rabu (11/9/24) dihadiri Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.

Seperti dijelaskan Bupati Ngawi mengatakan seluruh pemangku kebijakan harus ikut bertanggung jawab dalam meningkatkan layanan primer supaya akses pelayanan kesehatan terjangkau ke seluruh daerah di Ngawi.

“Sehingga ketika di lapangan, kami memberikan pelayanan yang komprehensif dengan menyampaikan informasi dan wawasan yang menyesuaikan kondisi masyarakat setempat”, katanya.

Hadir istri Bupati Ngawi Ana Mursyida Ony Anwar, pejabat lingkup Pemkab Ngawi, Camat se Kab. Ngawi, dan Kepala Balai Besar Labkesmas Yogyakarta, dr. Muhammad Budi Hidayat.

Dinas Kesehatan Ngawi bekerjasama dengan Yayasan PARA MITRA Indonesia menggelar pelatihan tenaga kesehatan di Puskesmas se-Kabupaten Ngawi di gedung kesenian selama tiga hari mendatang, Selasa – Kamis ( 10-13/9/24).

Diungkapkan Manager Proyek Moch. Marsudi program ini fokus utamanya meningkatkan kapasitas dan kesiapan tenaga kesehatan dalam menerapkan program I-SEE di wilayah Kabupaten Ngawi.

“Selain itu, program ini juga mempunyai tujuan untuk mendukung peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan mata yang inklusif dan komprehensif, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” jelasnya.

Marsudi juga menjelaskan bahwa program I-SEE ini sudah melakukan MoU CBM serta pelaksanaan programnya menggandeng Dinas Kesehatan sebagai leading sektornya, dan akan dilaksanakan selama 3 tahun yang didasari dari Permenkes No. 82 Tahun 2020.

Marsudi berharap program ini bisa merefresh Dokter dan juga programmer dokter indera terkait kesehatan mata disamping membantu mendukung, bersinergi serta meningkatkan kualitas kesehatan mata khususnya dan bidang kesehatan lainnya yang ada di Kabupaten Ngawi.

Sementara itu untuk semua peserta, Kadinkes Yudono minta untuk mengikuti dan mencermati materi yang dilakukan selama tiga hari kedepan. “Hal ini sebagai refresing dengan tujuan akhir bisa membantu mengurangi permaslahan mata dengan cepat,” kata Yudono.

Selanjutnya Yudono mengungkapkan pelatihan ini nanti juga akan diberikan untuk kader dan guru agar bisa membantu tenaga kesehatan di Puskesmas terkaiat masalah kesehatan mata. “Pada prinsipnya pelatihan ini nantinya bisa mengurang angka kebutaan yang ada di Kabupaten Ngawi,” terangnya.

Di kesempatan ini Yudono minta Puskesmas membuka poli mata seminggu sekali, “Yang bertujuan untuk menemukan gangguan penglihatan yang ada di wilayah puskesmanya,” ujarnya.