Hakteknas Momentum Peran Iptek Majukan Bangsa
Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengharapkan, peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-17 bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya iptek memajukan bangsa.
“Jadi, Hakteknas Ke-17 ini diharap memberi semangat bahwa dengan iptek kita mampu meraih kemajuan sekaligus kemandirian,” kata Menristek kepada pers di Jakarta, Jumat.
Dengan iptek, bangsa Indonesia diharapkan mampu menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat, dan masyarakat pun bangga memanfaatkan produk buatan bangsa sendiri, katanya.
Peringatan Hakteknas yang selalu diperingati setiap 10 Agustus awalnya merupakan perayaan keberhasilan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (PT IPTN) yang sekarang menjadi PT Dirgantara Indonesia menerbangkan pesawat N-250 sebagai hasil karya asli anak bangsa.
Oleh karena itu, pada tahun ini, Hakteknas akan diperingati di Bandung, berpusat di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB berupa Pameran Ritech Expo dan rangkaian workshop pada tanggal 8–11 Agustus 2012, antara lain, workshop “Sains-Technopreneurship sebagai Solusi Kemandirian dan Daya Saing”.
Peringatan Hakteknas juga ditandai dengan Karnaval Kreativitas Iptek, di depan kampus ITB pada tanggal 8 Agustus, dan International Triple Helix Conference X di Grand Panghegar Hotel, 8–10 Agustus.
Peringatan Hakteknas bertema “Inovasi untuk Kemandirian Bangsa” ini juga disemarakkan dengan peresmian program Pisar Airbone Campaign di PT Dirgantara Indonesia pada tanggal 8 Agustus, dan kunjungan Menristek ke Observatorium Bosscha pada tanggal 11 Agustus.
Puncak Peringatan Hakteknas akan digelar pada tanggal 30 Agustus di Gedung Merdeka Bandung yang rencananya akan dihadiri Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dan mantan Presiden Prof.Dr.Ing. B.J. Habibie.
Gusti menambahkan, pada peringatan kali ini pihaknya ingin menekankan bahwa semua harapan akan kemajuan tersebut dapat terwujud jika proses inovasi yang yang dilakukan para ilmuwan (Academics), bukan saja didukung oleh pemerintah (Government), melainkan juga kalangan bisnis (Bussiness). (antaranews)