Category archive

Berita - page 494

Pengolahan Lele Sebagai Produk Unggulan Kecamatan Geneng

di %s Berita/Informasi 874 views

pnpm genengLokasi Kecamatan Geneng berada di sebelah selatan Kota Kabupaten Ngawi merupakan daerah dataran rendah dengan jumlah desa 13 desa, jumlah penduduk 55.193 jiwa yang terdiri dari 25.317 jiwa penduduk perempuan dan 29.876 jiwa penduduk laki-laki, jumlah KK 13.518, jumlah Rumah Tangga Miskin 9.434, luas wilayah kecamatan Geneng adalah 2.895,87 Ha. Salah satu nilai tambah dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) adalah kesinambungan produk ekonominya, melalui Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) yang sudah melahirkan kelompok-kelompok pemanfaat. Sampai dengan bulan September 2013, tercatat sebanyak 122 kelompok yang sudah bergabung dengan PNPM-MPd sejak tahun 2009. Kesinambungan kelompok SPP ini tentunya memberikan nilai tambah bagi keberlanjutan SPP melalui proguliran. Disisi lain, bertambahnya kelompok juga memberikan tantangan agar bagaimana kelompok juga terus menjalin kerjasama dengan UPK melalui perguliran tersebut. Salah satu upaya menguatkan kerjasama tersebut dengan berjalannya Paguyuban kelompok SPP.

Beternak Lele adalah salah satu dari beragam usaha perikanan darat yang dikelola oleh masyarakat di kecamatan Geneng, mulai dari usaha pembibitan sampai dengan pembesaran. Namun terbatasnya akses pasaran seringkali membatasi pemasaran produk. Harga yang berfluktuatif dan juga dominasi tengkulak besar pada akhirnya nilai jual yang diterima petani rendah. Bapak Suwaji, seorang petani sederhana dari Dusun Satriyan II Desa Tepas, Kecamatan Geneng salah satunya. Berawal dari kegelisahan akan melimpahnya hasil beternak lele, namun pada saat panen ternyata harga di pasaran jauh dari yang diharapkan. Harapan perolehan pada saat panen tidak sebanding dengan biaya produksi yang sudah dikeluarkan. Bermula dari coba-coba, proses trial dan error yang tidak pantang menyerah akhirnya membuahkan hasil. Melalui Kelompok Pengolahan dan Pemasaran (Poklahsar) pada Kelompok Tani Satriyan II, pak Suwaji telah berhasil mengembangkan beragam produk teknologi pengolahan ikan lele dengan nilai jual yang tinggi. Dari proses ‘trial dan error’ itulah dan dukungan dari kelompok tani yang menaungi, beragam makanan dari lele telah berhasil dikembangkan’ mulai dari abon, keripik sirip, rambak kulit semuanya berbahan ikan lele yang dikemas secara modern sehingga berhasil memikat pasaran.
 Keberhasilan Bapak Suwaji melalui Poklahsar Kelompok Tani Satreyan II juga memberikan inspirasi bagi Paguyuban Kelompok SPP untuk dapat memotivasi kelompok dalam usaha. Memalui pertemuan Paguyuban Kelompok SPP pada tanggal 27 September 2013, UPK juga menghadirkan Bapak Suwaji sebagai salah satu Nara Sumber dalam kegiatan Paguyuban SPP untuk meninisiasikan usaha yang sudah dikelolanya pada kelompok SPP yang ada di Kecamatan Geneng. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya dalam memberikan motivasi dan inspirasi bagi ibu-ibu untuk memulai usaha dengan mendaya-gunakan potensi yang ada disekitarnya, sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Bapak Suwaji.
Paguyuban Kelompok SPP yang merupakan salah satu kegiatan sebagai bentuk penguatan kelompok SPP yang sudah bergabung dengan UPK. Kegiatan ini diharapkan juga mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi pemanfaat SPP untuk mengembangkan usaha yang telah dimiliki. Kegiayan paguyuban kelompok tanggal 27 September 2013 dengan menghadirkan nara sumber pelaku usaha yang berasal dari orang setempat memiliki beberapa nilai strategis:
  1. Sebagai upaya menjalin kerjasama dengan kelompok-kelompok lain yang berada di wilayah setempat, sehingga diharapkan mampu bermitra dalam pengembangan kelompok SPP yang sudah berjalan hampir 5 tahun.
  2. Melalui nara sumber setempat seperti ini juga diharapkan memberi kemudahan relasi antar pelaku, sehingga upaya menjalin kerjasama dapat ditindak-lanjuti oleh kelompok SPP maupun pemanfaat yang ada didalamnya..
  3. Menggugah kesadaran bagi kelompok atau pemanfaat SPP bahwa beragam usaha juga dapat dikembangkan dengan memulai apa yang ada disekitar.
  4. Keberhasilan nara sumber juga diharapkan menjadi inspirasi bagi kelompok maupun pemanfaat, baik untuk memulai usaha maupun meningkatkan usaha yang sudah digelutinya bahwa pentingnya keuletan dengan mengoptimalkan produk mulai dari proses olah sampai kemasan.

 

Keberanian Bapak Suwaji untuk selalu mencoba dan gagal, kemudian mencoba lagi diharapkan mengisisiasi kelompok dan pemanfaat SPP untuk memulai usaha atau mengembangkan usaha yang digelutinya, bahkan bila perlu keluar dari ‘pakem’ yang selama ini dilakukan.
Beberapa kelompok SPP yang sudah eksis dengan konsentrasi pada produk tertentu memang sudah ada, seperti : Kelompok Jamu di Dusun sambirobyong, Desa Geneng yang berkonsentrasi di usaha jamu tradisional atau Kelompok Sejahtera di Dusun Jetak Desa Klitik dengan usaha pembuatan tusuk sate. Namun dengan menghadirkan nara sumber diharapkan dapat memberi inspirasi bagi kelompok lain untuk segera memulai. (PNPM Mandiri Pedesaan Kab. Ngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Ngawi Survei Lokasi Lomba

di %s Berita/Informasi 704 views

DSC_0971

Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono beserta satker terkait melihat secara langsung kesiapan desa ngrayudan yang akan mengikuti lomba tingkat nasional dalam beberapa minggu kedepan, bertempat di desa ngrayudan, Jumat (03/01).

DSC_0979

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di pemkab ngawi begitu antusias ketika melewati tugu selamat datang yang terlihat begitu kokoh disertai pemandangan warga desa ngrayudan gotong-royong membersihkan rumput yang tumbuh disekitar halaman rumah, “mantab” ujar bupati sambil mengacungkan jempol.

Setibanya di lokasi, Bupati Ngawi langsung menuju pasar desa yang sedang membangun dua los tambahan, berikutnya menuju taman yang berisikan beraneka buah-buahan mulai dari durian, jambu air dan tanaman obat-obatan. “persiapan sudah matang, mudah-mudahan kita mendapat juara” pungkas beliau.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Serah Terima Berita Acara dan Dokumen PBB-P2 Menjadi Pajak Daerah Kabupaten Ngawi

di %s Berita/Informasi 836 views

Jumat 3 Januari 2014, di Pedopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi diselenggarakan  acara serah terima berita acara dan dokumen PBB-P2 , dalam rangka peralihan PBB-P2  menjadi  pajak daerah antara KPP Pratama Ngawi dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi, Onny Anwar, ST, Sekda Ngawi Drs. H. Siswanto, MM, perwakilan Direktorat Jenderal Pajak (DJB) Jawa Timur  Agus Budiono, Kepala Kantor Pelayanan Pratama Ngawi, Camat se-Kabupaten Ngawi, pimpinan Bank Jatim cabang Ngawi.

_DSC0024

Agus Budiono menjelaskan bahwa peralihan PBB-P2 menjadi pajak daerah adalah untuk melaksanakan Undang- undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi. Peralihan PBB-P2 menjadi pajak daerah adalah bentuk tindak lanjut dari otonomi daerah, Untuk  meningkatkan  akuntabilitas  penyelenggaraan  otonomi  daerah, pemerintah  daerah diberi  kewenangan  yang  lebih  besar  dalam perpajakan  dan  retribusi. Penyerahan PBB-P2 kepada pemerintah daerah paling lambat selesai akhir 2014. Saat ini ada 11 kabupaten/kota yang siap menerima penyerahan PBB-P2 menjadi pajak daerah , termasuk Kabupaten Ngawi.  Pada tahun 2011 ada satu kota telah melaksanakan PBB-P2 menjadi pajak daerah, yaitu kota Surabaya, tahun 2012 ada 17 kabupaten/kota, tahun 2013 ada 105 kabupaten/kota.

_DSC0028

Bupati Ngawi dalam sambutannya (diwakili Wabup Onny Anwar, ST) mengatakan bahwa pemerintah daerah harus pandai-pandai menggali potensi daerahnya untuk meningkatkan penerimaan pajak, untuk itu pemerintah menerbitkan Undang-undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi. Dalam penarikan pajak PBB-P2 tahun kemarin Pemerintah Kabupaten Ngawi berperan dalam penyampaian SPT dan pemungutan pajak memperoleh pemasukan pajak sebesar 64,8%, maka tahun 2014 hasil penerimaan pajak PBB-P2 , 100% masuk PAD Kabupaten Ngawi.     (Humas Pemkab Ngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Penyerahan Hibah Peralatan Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

di %s Berita/Informasi 765 views

bupati 2Dalam rangka memperkuat perokonomian rakyat dan menciptakan lapangan kerja baru serta penumbuhan industri di Kabupaten Ngawi, sebagai salah satu tanggung jawab pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian melaksanakan rangkain pembinaan mulai dari pelatihan dan pemberian hibah peralatan produksi secara simbolis yang dilaksanakan di pendopo widya graha. (selasa,31/12/12)

Dalam pemberian hibah peralatan produksi peralatan tahap II Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Sofyan, SH, Msi mengeluarkan dana sebesar  Rp. 3.351.224.725 untuk membeli beberapa peralatan industri yang akan dibagikan kepada 71 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang diantaranya industri kecil tahu, konveksi, pakan ternak, dsb.

bupatiApresiasi Bupati Ngawi Ir.H.Budi Sulistyono juga ditunjukkan dalam sambutannya untuk memberikan semangat kepada seluruh warga agar bisa mandiri dan menjadi seoarang pengusaha yang sukses. Dalam pemberian hibah peralatan produksi tahap II diantaranya industri kecil tahu, konveksi, pakan ternak, dsb. Bupati berharap agar bisa meningkatkan perindustrian dan meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat sekitar terutama di desa binaan desa unggulan. Budi Sulistyono menekankan bahwa diluar semua itu yang terpenting dalam berusaha adalah kesibukan “SIBUK IS GOOD” karena dalam kesibukan pastia ada rizki dan dengan kekuatan niat, kerja keras, tekad dan kesungguhan hati serta doa sehingga dapat mandiri dan maju.

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top