Category archive

Berita - page 468

Gubernur : Meski Pintar, Siswa Jangan Melawan Orang tua

di %s Berita/Informasi 431 views

GUBERNUR MESKI PINTAR SISWA JANGAN MELAWAN ORANG TUAGubernur Jawa Timur Soekarwo meminta siswa siswi berprestasi Jatim jangan pernah melawan orang tua, sebab doa dan ajaran yang diterapkannya terbukti mampu membangkitkan semangat meraih prestasi.
Demikian dikatakan Soekarwo saat Penerimaan Penghargaan Kepada Siswa-Siswi berprestasi dengan Nilai Tertinggi Unas tingkat SMA, SMK, dan MA Jawa Timur 2013 di Binaloka Kantor Gubernur, Rabu (29/5).
Dikatakan Soekarwo, prestasi ini adalah hasil kerjasama semua pihak mulai dari siswa, guru, orang tua, dan pemerintah. “Ini adalah kerja keras siswa dalam belajar di bawah bimbingan guru dan dukungan pemerintah,” katanya.
Peran guru sangat besar, karena tanpa penyampaian atau ajaran yang baik, maka pelajaran jadi sulit diterima dan target kelulusan secara umum akan sulit tercapai. “Metode pembelajaran dari masing-masing guru berbeda tapi pada dasarnya tujuan sama ingin memberikan pelajaran dengan mudah pada siswa,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Harun mengatakan, sepuluh daerah di Jawa Timur yang memiliki nilai rerata UN tertinggi adalah Kabupaten Lamongan dengan rerata 8,50, Kabupaten Sidoarjo 8,42, Kabupaten Gresik 8,34, Kabupaten Bojonegoro 8,22, Kota Pasuruan 8,21, Kabupaten Madiun 8,15, Kota Kediri 8,12, Kota Madiun 8,11 serta Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto dan Kota Surabaya yang sama-sama mendapat nilai 8,10.
Sejumlah sekolah non unggulan juga ternyata meraih nilai UN murni tertinggi. Di program IPA tingkat SMA, nilai tertinggi 53,96 diraih oleh SMA Dr. Musta’in Romly Lamongan disusul dengan SMA PGRI 1 Kalitengah Lamongan. Sedangkan untuk program Bahasa diraih SMAN 1 Manyar Gresik total nilai 51,15 dan SMAN 3 Lamongan dengan nilai 51,94 untuk program IPS.
Di tingkat MA program Bahasa diraih MA Tarbiyatut Tholabah Lamongan dengan 49,87 dan MA Ihyaul Ulum Cangakan Gresik dengan 53,04 untuk program IPA. Untuk program IPS dan Agama masing-masing diraih MA MIftahul Jinan Deket Lamongan dengan 51,51 dan MA Tarbiyatut Tholabah Lamongan dengan 52,59.
Ia menjelaskan sepuluh daerah dengan tingkat kelulusan 100 persen adalah Lamongan, Batu, Kota Mojokerto, Kota Blitar, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Tulungagung, Kota Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Banyuwangi. Sedangkan Unas tingkat SMK di Jatim tercatat 176.633 peserta dengan 408 peserta yang tidak lulus, sehingga tingkat kelulusan mencapai 99,77 persen dan siswa tidak lulus mencapai 0,23 persen.(kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pokdakan Mina Maju Kwadungan Nikmati Hasil Dari Progam PUMP

di %s Berita/Informasi 481 views

Pokdakan Mina Maju Kwadungan Nikmati Hasil Dari Progam PUMPProgam Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya dari Kementrian Kelautan dan Perikanan RI yang di terima Pokdakan tahun 2012 lalu, kini Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Maju Kwadungan Ngawi menikmati hasilnya dengan menggelar panen raya.

Menurut Suratmojo selaku ketua kelompok kepada media menjelaskan dengan bantuan yang diterimakan kepada kelompoknya sedikit membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan yang tergolong cukup miskin di desa tersebut.

”Saya sangat berterima kasih dengan bantuan tersebut, karena secara tidak langsung memberikan lapangan pekerjaan baru bagi pemuda desa yang pengangguran” jelasnya, Jum’at (24/5).

Kelompok yang di bentuk 2011 lalu ini, beranggotakan 10 orang dengan luas kolam persemaian mencapai lebih dari 10 Ha. Lanjut Suratmojo, bantuan PUMP yang diterima dari dinas setempat oleh kelompok di pergunakan untuk budidaya ikan di kolam, kolam terpal dan karamba, dengan jenis ikan yang dibudidayakan adalah Nila dan Patin.

Program PUMP yang dikelola Pokdakan ini adalah upaya pengentasan kemiskinan di sektor perikanan melalui peningkatan produksi dan produktivitas usaha perikanan skala mikro.

“Memang ada kendala dalam pengembangan ikan saat ini yakni benih yang ditebar jumlahnya tidak sesuai dengan saat dipanen karena kita belum sepenuhnya memahami teknis pembudidayaan ikan,” terangnya.

Dia mengatakan, pengembangan usaha bagi pembudidaya ikan dalam wadah kelompok Pembudidaya Ikan merupakan kelembagaan masyarakat perikanan pelaksana progam PUMP untuk menyalurkan bantuan modal usaha bagi anggota.

“Dana yang terkucur dari progam itu untuk kelompok sebesar Rp 65 juta yang di pergunakan untuk bantuan modal usaha bagi para anggota Pokdakan khususnya untuk pembiayaan pakan ikan dan pengadaan bibit,” ungkapnya lagi.

Hematnya, progam ini cukup mendorong peningkatan produksi guna menumbuhkan wirausaha dan meningkatkan kesejehateraan masyarakat perikanan budidaya di pedesan khususnya Kwadungan Ngawi. (sinarngawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Tingkat Kelulusan SMA Di Ngawi Tembus 100 Persen

di %s Berita/Informasi 532 views

Tingkat Kelulusan SMA Di Ngawi Tembus 100 PersenDipastikan untuk SMA sederajat wilayah se-Kabupaten Ngawi tingkat kelulusannya mencapai 100% mendasar dari pengumuman hasil UN 2013 yang dilakukan secara serentak pada Jum’at ini (24/5). Hal ini juga dibenarkan oleh Gunadi Ash Cidiq M.Pd, Kabid Pendidikan Menengah setempat.

“Tingkat kelulusan siswa SMA dan sederajat periode 2013 mencapai titik puncaknya dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 99,85 persen,” kata Gunadi Ash Cidiq M.Pd.

Menurutnya, hasil kelulusan pada tahun ini cukup melegakan semua pihak baik peserta UN sendiri maupun orang tua wali siswa dari 99 sekolah setingkat SMA yang tersebar di 19 kecamatan. Dia mengatakan jumlah peserta UN pada 2013 diikuti sebanyak 3813 siswa yang terbagi atas SMA 2341 siswa, SMK 532 siswa, MA 938 siswa dan SMLB 2 siswa.

Selain itu keberhasilan hasil UN tidak lepas dari kerjasama dari semua pihak yang terus memfotivasi kepada peserta didik sebelum UN dimulai.

Sistem kelulusan sendiri bebernya lagi, tetap mengacu pada prosedur operasional standar (POS) UN 2013.

kata dia lagi, peserta didik dinyatakan lulus apabila rata-rata nilai akhir dari seluruh pelajaran sebesar 5,5 dengan nilai tiap mata pelajaran minimal 4. Juga ketika disinggung format penyampaian pengumuman kelulusan, Gunadi Ash Cidiq M.Pd lebih mengedepankan cara-cara yang kondusif.

“Kita menggunakan SMS dengan bekerja sama dengan provider tertentu, serta menggunakan surat yang akan disampaikan langsung kerumah orangtua murid,” Tegasnya. Langkah tersebut urainya, dilakukan guna meminimalisir terjadinya konvoi kelulusan yang tiap tahun dipastikan terjadi yang bermuara meresahkan warga masyarakat lainya khususnya pemakai jalan.

Dilain tempat tingkat kelulusan untuk pelajar MA dan MAN kata Muhamad Wahib, Kabid Pendidikan Madrasah Kemenag Ngawi menyisakan 1 siswi jurusan IPS yang dinyatakan tidak lulus tepatnya dari MAN Tempursari, Kecamatan Mantingan.

“Menengenai faktor yang tidak meluluskan satu siswi itu terganjal nilai standarisasi UN dimana nilai minimalnya rata-rata harus mencapai 5,5 sedangkan yang tidak lulus tersebut hanya mencapai 5,4 sehingga sangat tipis selisihnya,” terang Muhamad Wahib saat melakukan sidak ke MAN I Paron.

Sementara pada hari sebelum kelulusan diumumkan pihak DPRD Kabupaten Ngawi melakukan dengar pendapat dengan pihak Diknas. Seperti yang dijelaskan Slamet Riyanto,S.sos ketua Komisi I DPRD Kabupaten Ngawi.

“Kami berharap masing-masing sekolah mengkondisikan pengumuman kelulusan UN agar siswa tidak arak-arakan, konvoi, corat-coret seragam,” pungkasnya. (sinarngawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Selondo Village Siap Jadi Ikon Wisata Baru Ngawi

di %s Berita/Informasi 561 views

Selondo_VillageSelondo, salah satu tempat wisata yang masuk Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo. Kedepa, Selondo Village yang menempati areal seluas 3 hektar ini akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti kolam renang, tempat pertemuan, restoran dan beberapa kios yang menjajakan hasil khas masyarakat sekitar termasuk hasil agrobisnis berupa sayur mayur. Seperti yang diungkapkan Hari Pramono salah satu tokoh masyarakat Desa Ngrayudan, “Untuk sekarang proses pengerjaanya baru rampung sebagian saja seperti kolam renang itu, dan nantinya akan terus kita pacu guna meningkatkan pendapatan warga sekitar demikian juga daerah,” kata Hari Pramono, Kamis (23/5). Terangnya, untuk membangun areal Selondo Village memang tidak semudah membalikan tangan tetapi perlu adanya suport dan kepercayaan dari berbagai pihak termasuk pemerintah daerah sendiri. Hari Pramono yang juga kepala desa setempat ini lebih lanjut membeberkan, untuk mewujudkan mimpi akan hadirnya Selondo Village diperlukan modal yang tidak kecil. Untuk saat ini dirinya sudah menggelontorkan dana tidak kurang Rp 300 juta dari kocek pribadi untuk membuat kolam renang dan saranan lainya. “Untuk memberikan karya nyata memang dibutuhkan keberanian menanam investasi disitu (Selondo Village-red), pada dasarnya modal kita tersebut sebagai bentuk stimulan bagi pemerintah daerah dan investor,” terangnya lagi. Saat sekarang kata Hari Pramono sudah melakukan pembicaraan dengan salah satu investor asal Surabaya yang dimediatori oleh Pemkab Ngawi. Untuk sementara kondisi infrastruktur khususnya jalan yang menghubungkan Selondo Village dengan daerah disekitarnya sangat memprihatinkan. Terutama pada pintu masuk menuju lokasi ada sekitar 150 meter kondisi jalanya masih berupa bebatuan. Dengan demikian sangat dikhawatirkan dalam penataan ruang wisata yang bakal menjadi ikon Kabupaten Ngawi ini sedikit banyak mengurangi minat bagi pihak ketiga didalam menanam investasi. “Kalau toh Selondo akan dijadikan pilot project seharusnya Pemkab Ngawi segera memberikan regulasi jelas dalam hal ini dana stimulan jadi jangan setengah hati,” kata Mudzakir, warga Ngawi Kota. (sinarngawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top