Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung peternakan Sawojajar Farm di Kabupaten Ngawi, Sabtu (24/05/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Turut mendampingi Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono bersama jajaran pejabat terkait dari Pemerintah Provinsi Jatim dan Kabupaten Ngawi.
Di hadapan awak media, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa ketersediaan hewan kurban di Jatim terbilang aman dan mencukupi. Ia memastikan kondisi hewan dalam keadaan sehat serta memenuhi syarat syariah.
“Menjelang Idul Adha 1446 Hijriyah, pada posisi saat ini insyaAllah di Jawa Timur hewan kurban sesuai dengan persyaratan syariahnya dan sehat dari indikasi kemungkinan PMK. Kalau sapi kita ini pada posisi suplus hampir 500 ribu ekor, kalau kambing kita surplus lebih dari 500 ribu ekor, kalau lembu kita lebih dari 100 ribu ekor,” tuturnya.
Gubernur Khofifah menambahkan, Sawojajar Farm menjadi salah satu lokasi penyedia sapi kurban yang unggul, baik dari segi kualitas maupun jumlah.
“Di Sawojajar Farm ini kita bisa menyaksikan, pertama sapinya sehat tersuport oleh layanan kesehatan dokter hewan, dan posisi sapi dengan berat di atas 600 kilo masih ada beberapa. Kira-kira menurut informasi di manajemen, sekitar 20 persen masih tersisa,” ungkapnya.
Artinya, lanjut Gubernur Khofifah, masyarakat di wilayah Mataraman, termasuk Jawa Timur secara umum, tidak perlu khawatir dengan ketersediaan sapi kurban. Bahkan masyarakat dari luar Jawa Timur pun bisa mengakses hewan kurban dari Jatim.
“Supply-nya hampir 500 ribu untuk sapi, dan untuk kambing lebih dari 500 ribu ekor. Ini ketersediaan yang bisa diakses oleh masyarakat Jatim, bahkan masyarakat di luar Jawa Timur juga bisa mengakses.” jelasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menunda dalam mendapatkan hewan kurban, mengingat proses monitoring kesehatan hewan telah dilakukan secara ketat oleh dinas peternakan provinsi maupun kabupaten/kota.
“Saya ingin sampaikan kondisinya sehat, karena memang monitoring dari kemungkinan terindikasi PMK dilakukan oleh dinas peternakan provinsi maupun kabupaten/kota cukup detail,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah turut mengapresiasi sinergi yang terbangun antara pelaku usaha peternakan dengan masyarakat di sekitar Sawojajar Farm. Kolaborasi ini dinilai mampu menambah nilai ekonomi di setiap sektor.
“Apa yang disampaikan Pak Bupati itu menarik sekali, bahwa pembudidaya sapi dan masyarakat di luar dari Sawojajar Farm ini membangun sinergi. Termasuk hilirisasinya dari mereka yang mengambil posisi untuk bisa memanfaatkan dari Sawojajar Farm ini bisa membangun sinergi untuk menguatkan pelaku-pelaku UMKM di sini. Artinya sinergi kolaborasi ini memang menjadi bagian yang penting untuk bisa menambah nilai profit dari masing-masing sektor.” pungkasnya.