Sebanyak 2.685 peserta Calon ASN (Aparatur Sipil Negara) mulai menjalani seleksi kompetensi dasar (SKD) diselenggarakan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Ngawi di Gedung Eka Kapti, Kamis (07/10/21) dan ditinjau langsung Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono.
Peserta ujian SKD ini terdiri 2. 540 peserta Calon Aparatur Sipil Negara(CASN) dan 145 peserta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ujian SKD akan dilaksanakan selama 7 hari, mulai tanggal 6 – 13 Oktober 2021.
Dalam tinjauannya kali ini, Bupati Ngawi menyampaikan bahwa BKPP Ngawi dalam penyelenggaraan ujian CAT (Computer Assisted Test) SKD CASN ini kesiapannya dari awal hingga pelaksanaan sangat baik, terutama penerapan protokol kesehatannya. “Saya melihat kesiapan dari team BKPP dalam menyelenggarakan ujian Computer Assisted Test (CAT) ini sudah sangat baik, terutama terkait penerapan protokol kesehatan mulai dari masuk ujian, sosialisasi awal pelaksanaan rekrutmen dan seterusnya sampai dengan pelaksanaan ini sagat bagus,” katanya.
Tidak hanya itu, Ony Anwar juga mengapresiasi kesiapan team panitia dan BKN terkait transparansi, independensi dan integritasnya dalam melakukan persiapan pelaksanaan ujian CAT di Kabupaten Ngawi.
Menurut Bupati Ngawi, rekrutmen ASN sekarang ini semakin bagus terutama tingkat integritasnya dan sarana dan prasarananya, “Untuk sarana dan prasarana saya melihat apa yang ada disini mulai dari ketersedian laptop, jaringan, server dan lainnya, saya rasa sudah melebihi Standart Operational Prosedure (SOP),” ungkapnya.
Pelaksanaan ujian SKD ini dilakukan secara online dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), sehingga keluarga peserta maupun masyarakat umum bisa melihat langsung nilai ujian melalui live streaming YouTube Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Ujian dilaksanakan berbasis komputer dengan pelaksanaan yang transparan. Nilainya juga bisa dilihat karena ditayangkan langsung, sehingga benar-benar terbuka. Jadi jangan percaya apabila ada pihak yang menyatakan bisa menjamin diterima menjadi ASN, jangan tertipu, karena tidak ada yang bisa mengintervensi,” jelas Ony Anwar.
Bupati Ngawi dengan sistem rekrutmen CASN seperti ini diharapkan bisa memiliki ASN yang mempunyai kualitas, integritas dan kemampuan bekerja lebih baik lagi.
Sementara itu, Kepala BKPP Ngawi Idham Karima menambahkan, pelaksanaan tahun ini berbeda dengan pelaksanaan ujian CASN sebelum pandemi Covid-19. “ Jadi untuk penyelenggaraan ditahun ini kita lakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat dan kita juga menyediakan sarana dan prasarana lain yang mendukung agar kegiatan ini berjalan dengan baik dan transparan,” ungkapnya. ( Kominfo)