Upaya pelestarian lingkungan di wilayah lereng Gunung Lawu kian diperkuat. Pemerintah Kabupaten Ngawi menunjuk tim relawan dari Perumda Air Minum Tirto Kertonegoro sebagai ujung tombak dalam menjaga dan merawat ekosistem Lawu agar tetap lestari.
Pembentukan relawan ini menjadi wujud nyata komitmen daerah untuk mewariskan lingkungan yang baik kepada generasi penerus. Dalam arahan yang berlangsung di Kurnia Hall, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menekankan bahwa kepedulian terhadap alam adalah bagian dari peradaban yang berkelanjutan.
Transformasi internal Perumda Tirto Kertonegoro juga mendapat apresiasi, terutama dalam penerapan nilai profesionalisme pelayanan publik. Penggunaan tanda pengenal atau name tag menjadi simbol komitmen melayani masyarakat secara terbuka dan bertanggung jawab.
“Keplek ini penting. Itu bentuk profesionalisme dalam melayani masyarakat. Kalau tidak berani pakai keplek, berarti tidak punya komitmen melayani,” ujar Ony pada Rabu (5/11/2025).
Fokus utama program relawan Lawu adalah menjaga keberlanjutan sumber mata air dan memperluas area penghijauan. Pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas 3.000–3.500 meter persegi sebagai rumah bibit dan tempat persemaian tanaman keras seperti aren dan beringin yang dikenal memiliki daya serap air tinggi.
Kegiatan penanaman direncanakan berlangsung setiap musim penghujan, dengan sasaran utama wilayah Sine, Kerabi, dan Jombor, termasuk area di sekitar sumber mata air milik PDAM dalam radius tiga kilometer. Langkah ini diharapkan mampu menjaga suplai air serta mencegah degradasi lahan di kawasan lereng Lawu.
Dalam pelaksanaannya, program ini akan dimonitor oleh Dinas Lingkungan Hidup, Bagian Ekonomi, serta jajaran asisten daerah. Pemantauan dilakukan secara berkala untuk memastikan kegiatan berjalan efektif dan berkesinambungan.
Kesadaran masyarakat menjadi kunci keberhasilan pelestarian. Karena itu, pemerintah daerah mendorong agar gerakan relawan ini juga menjadi wadah edukasi dan inspirasi bagi warga sekitar untuk ikut menjaga keseimbangan alam di Ngawi.