Monthly archive

September 2018

Pemkab Ngawi Adakan Talent Pool Untuk Penuhi Kebutuhan ASN Profesional

di %s Sekitar Kita 1,360 views

Aparatur Sipil Negara yang profesional menjadi tuntutan saat ini, untuk wujudkan ini Pemkab Ngawi Gelar Talent Pool bagi ASN bertempat di Gedung Inspektorat Lantai 2, Senin (17/9). Acara yang digelar selama dua hari ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ASN yang berkualitas dan memiliki inovasi yang tinggi serta profesional dalam menduduki jabatannya nanti, sekaligus pendataan potensi dan kompetensi para pegawai yang ada saat ini.

Tujuan diadakanya kegiatan ini yaitu untuk mendapatkan kelompok atau kandidat yang memenuhi persyaratan jabatan dan memiliki minat mengisi posisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT), selain itu kegiatan ini bermaksud untuk menjamin ketersediaan dan keberlangsungan penyelenggaraan fungsi Pemerintahan maupun Negara. Talent Pool ini juga termasuk program rutin yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP).

Kegiatan ini bersifat wajib bagi ASN yang masih berada ditingkat pengawas maupun pelaksana, saat kegiatan berlangsung peserta diharap membawa alat tulis dan laptop. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari yaitu hari pertama uji gagasan dan kedua wawancara pada Selasa (18/9) ditempat yang sama.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah M Sodiq Triwidiyanto beserta Drs. Didik Darmawan Kepala Inspektorat Pemkab Ngawi Drs Yulianto Kusprasetyo selaku Kepala BKPP, Drs Abimanyu, M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi. Talent Pool ini diikuti 62 ASN dengan jabatan pengawasan dan 82 ASN dengan jabatan pelaksana.

Dalam sambutanya M Sodiq Triwidiyanto menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan pekerjaan rutin yang dilakukan PNS di lingkup OPD masing-masing, beliau juga berharap adanya kegiatan penyaringan peserta ini bisa meningkatkan kualitas serta mutu pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawab masing-masing. “Agenda talent pool ini adalah upaya untuk menyeleksi calon pejabat dan sebagai masukan dalam data base kita,” ungkapnya.

“Proses penyaringan ini sebenernya tidak lah sulit apabila peserta tersebut melakukan pekerjaannya dengan sunguh-sunguh, karena soal yang diberikan adalah bagian dari pekerjaannya sehari-hari” tambahnya.

Sementara Kepala BKPP Ngawi, Drs Yulianto Kusprasetyo menjelaskan, data base hasil dari proses penyaringan talent pool nantinya. “Salah satu syarat menjadi pejabat harus mengantongi atau telah mengikuti penyaringan talent pool ini” terang Yulianto.
Bukan hanya mengantongi dari hasil nilai penyaringan talent pool, ASN juga dilihat bagaimana dalam menjalin hubungan dan komunikasi dengan rekan-rekan maupun atasanya. Yang menjadi prioritas dari penyaringan talent pool adalah inovasi dan kreatifitas dari ASN dalam menjalankan pekerjaannya. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Perkuat Tali Silaturahmi Dengan Seni dan Budaya Antara Daerah dan Warga Perantauan

di %s Seni Budaya 1,195 views

Sudah menjadi agenda tahunan, tiap malam 1 Suro atau 1 Muhharam Pemerintah Kabupaten Ngawi gelar wayang kulit semalam suntuk, dengan lakon  Durno Gugur oleh dalang Ki Joko Klenteng. Dan ini merupakan persembahan duta seni Kabupaten Ngawi untuk acara Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur di Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Senin (10/9). Selain wayang kulit acara ini juga dimeriahkan bintang tamu,  komedian Kirun. Nampak antusiasme penonton menyaksikan wayang kulit ini, apalagi warga Ngawi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya.

Hadir dalam acara ini Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulisyono, Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Maryoto, Koordinator Anjungan Daerah dan Manager Hukum TMII, DR. Maryono, Kepala Badan Penghubung Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dwi Suyanto, Kepala Sub. Bidang Pengelolaan Anjungan Badan Penghubung Daerah Provinsi JawaTimur, Samad Widodo, pejabat lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi, anggota Paguyuban Paranormal Ngawi, serta pengurus Paguyuban Warga Jakarta Asal Jawa Timur.

Dalam sambutannya Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jatim, Dwi Suyanto menyampaikan kalau kegiatan di Anjungan Jatim ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap Kabupaten/ Kota untuk melestarikan kesenian dan budaya yang ada di daerah masing – masing. “Dengan melihat acara kesenian dan budaya asli daerahnya seperti ini, bisa menjadi ajang silaturahmi antar warga perantauan dengan Kabupaten atau kotanya,” ungkap Dwi Suyanto.

Dikesempatan ini, Koordinator Anjungan Daerah dan Manager Hukum TMII, DR. Maryono sampaikan atur pambagyo wilujeng kepada Bupati dan Wakil Bupati Ngawi beserta rombongan yang turut hadir dalam acara ini. Ia juga berikan apresiasi yang luar biasa untuk Kabupaten Ngawi yang 6 (enam) tahun terus konsisten memberikan dan mengisi hiburan di TMII. Dan, ini merupakan wujud pelestarian kesenian dan budaya sesuai dengan visi dan misi TMII.

Sementara Bupati Ngawi dalam sambutannya sampaikan rasa terimakasihnya atas kesempatan yang diberikan untuk Kabupaten Ngawi untuk terus mengisi hiburan kesenian dan budaya di TMII tiap tahunnya. Bupati juga mengapresiasi warga Ngawi yang meratau di Jakarta  turut hadir dan meramaikan acara ini. “Kegiatan ini sangat luar biasa, sekaligus bisa menjadi wadah silaturahmi masyarakat Ngawi yang ada di Jakarta, juga bisa untuk melepas kangen kesenian yang didaerah,” katanya.

Lebih lanjut, Bupati juga berikan dukungan penuh untuk kegiatan pelestarian kesenian seperti ini, “Mudah – mudahan acara ini, selain untuk silaturahmi dan menghibur juga sebagai salah satu wujud upaya nguri – nguri budaya,” tuturnya. Disela sambutan, Bupati sempat singgung batik khas Ngawi untuk dimiliki tiap warga Ngawi. “Jika satu warga Ngawi memiliki satu batik Ngawi saja, tentu sudah bisa menambah income pengerajin batik Ngawi,” ungkapnya. Diakhir sambutannya, Bupati berharap Kabupaten Ngawi bisa menjadi tempat yang bisa selalu ngangeni, bagi siapapun yang datang. (kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Gumbrekan Mahesa & Karnaval Kerbau Jadikan Bulak Pepe Banyubiru Destinasi Wisata Alternatif di Ngawi

di %s Sekitar Kita/Seni Budaya 1,039 views

Untuk tingkatkan potensi wisata di Bulak Pepe Kecamatan Widodaren digelar acara Gumbrekan Mahesa yang diharapkan nantinya tempat ini akan menjadi salah satu destinasi wisata alternatif di Kabupaten Ngawi, Rabu (5/9). Gumbrekan Mahesa dan Karnaval Mahesa yang di ikuti 522 kerbau milik 65 warga.

Acara yang baru perdana ini nyatanya mampu menarik perhatian dan antusiasme masyarakat untuk menyaksikan gelaran ini.
Selain itu, nampak hadir Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, Pejabat dilingkup Pemkab Ngawi.

Sejarah adanya ritual ini dimulai dengan adanya ritual setiap tahun yang bertepatan dengan pemetikan hasil sawah (Panen) yang dilaksanakan satu tahun sekali dan maksud dari ritual ini yaitu wujud syukur peternak kerbau terhadap Allah SWT yang telah memberi sehat kepada kerbau kita sampai selesai mengerjakan sawah (Bajak Sawah). “Ritual-ritual lain masih banyak tetapi yang melaksanakanya tinggal beberapa orang saja, nah makanya dari kami dan saya selaku ketua ingin mengangkat dari budaya-budaya itu dan akan melestarikan seterusnya,” ungkap Agus Priyanto selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Barokah Desa Banyu Biru.

Dikesempatan ini Bupati Ngawi berpesan kepada masyarakat yang menggembalakan kerbau di tanah milik Perusahaan Hutan Negara Indonesia (PERHUTANI) untuk turut menjaga kelestarian dan berkerjasama mengolah lahan hutan ini dengan baik, “Maka pada hari ini kita tidak akan bicara lagi mengenai kerbaunya saja, kelestarian kerbau dan bertambah populasi kerbau tetapi juga bagaimana ternak kerbau ini menjadi sebuah destinasi wisata tersendiri,” ujar Budi Sulistyono

“Saya juga berharap para peternak ini tidak menjual keluar tetapi menjual pada internal sendiri, sehingga tetap pada disini dan tetap dikembangkan serta bertambah populasinya,” tambahnya.

Sementara Heru Dwi Kunarwanto selaku Administratur Perhutani KPH Ngawi juga menambahkan, bahwa adanya kerjasama masyarakat dan Perhutani kami berharap Gumbrekan di Dusun Bulak Pepe ini menjadi destinasi wisata entah itu wisata Desa atau wisata Budaya. “Harapan saya yaitu wilayah ini bisa maju bisa meningkatkan perekonomian disekitar sini dan tentu saja kita saling berkolaborasi dengan masyarakat” ucapnya. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Gumbrekan Mahesa & Karnaval Kerbau Jadikan Bulak Pepe Banyubiru Destinasi Wisata Alternatif di Ngawi

di %s Seni Budaya 1,167 views

Untuk tingkatkan potensi wisata di Bulak Pepe Kecamatan Widodaren digelar acara Gumbrekan Mahesa yang diharapkan nantinya tempat ini akan menjadi salah satu destinasi wisata alternatif di Kabupaten Ngawi, Rabu (5/9). Gumbrekan Mahesa dan Karnaval Mahesa yang di ikuti 522 kerbau milik 65 warga.

Acara yang baru perdana ini nyatanya mampu menarik perhatian dan antusiasme masyarakat untuk menyaksikan gelaran ini.
Selain itu, nampak hadir Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, Pejabat dilingkup Pemkab Ngawi.

Sejarah adanya ritual ini dimulai dengan adanya ritual setiap tahun yang bertepatan dengan pemetikan hasil sawah (Panen) yang dilaksanakan satu tahun sekali dan maksud dari ritual ini yaitu wujud syukur peternak kerbau terhadap Allah SWT yang telah memberi sehat kepada kerbau kita sampai selesai mengerjakan sawah (Bajak Sawah). “Ritual-ritual lain masih banyak tetapi yang melaksanakanya tinggal beberapa orang saja, nah makanya dari kami dan saya selaku ketua ingin mengangkat dari budaya-budaya itu dan akan melestarikan seterusnya,” ungkap Agus Priyanto selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Barokah Desa Banyu Biru.

Dikesempatan ini Bupati Ngawi berpesan kepada masyarakat yang menggembalakan kerbau di tanah milik Perusahaan Hutan Negara Indonesia (PERHUTANI) untuk turut menjaga kelestarian dan berkerjasama mengolah lahan hutan ini dengan baik, “Maka pada hari ini kita tidak akan bicara lagi mengenai kerbaunya saja, kelestarian kerbau dan bertambah populasi kerbau tetapi juga bagaimana ternak kerbau ini menjadi sebuah destinasi wisata tersendiri,” ujar Budi Sulistyono

“Saya juga berharap para peternak ini tidak menjual keluar tetapi menjual pada internal sendiri, sehingga tetap pada disini dan tetap dikembangkan serta bertambah populasinya,” tambahnya.

Sementara Heru Dwi Kunarwanto selaku Administratur Perhutani KPH Ngawi juga menambahkan, bahwa adanya kerjasama masyarakat dan Perhutani kami berharap Gumbrekan di Dusun Bulak Pepe ini menjadi destinasi wisata entah itu wisata Desa atau wisata Budaya. “Harapan saya yaitu wilayah ini bisa maju bisa meningkatkan perekonomian disekitar sini dan tentu saja kita saling berkolaborasi dengan masyarakat” ucapnya. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top