Monthly archive

October 2015 - page 3

Cycling Party Jamus 52 KM : Promosikan Pariwisata Ngawi

di %s Berita 548 views

balap

Salah satu upaya untuk mempromosikan Pariwisata di Kabupaten Ngawi, Jawa Pos Radar Lawu bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi menyelenggarakan kegiatan Cycling Party Jamus 52 KM, Minggu (25/10).

Kegiatan tersebut diikuti sekitar 300 peserta. tidak hanya berasal dari Ngawi, sejumlah cyclist luar kota juga ikut andil dalam event tersebut. Seperti Surabaya, Madura, Bojonegoro, Kediri, Malang, Semarang dan Madiun. Dari ratusan peserta yang mengikuti kegiatan kali ini, terdapat peserta tertua atas nama Parno berusia 74 tahun sedangkan termuda atas nama Gozan dan Akbar (14) tahun.

Mengambil start di depan Kantor Jawa Pos Radar Lawu, ratusan peserta akan menempuh jarak sekitar 52 KM menuju garis finish dengan medan yang cukup ektrim di etape kedua Jogorogo-Jamus. “banyak tanjakan konstan, mulai dari ngawi menuju jamus. hanya saja, tanjakan yang dilewati bervariatif, yakni berkisar antara gradien 10-17 persen”. ujar Bayu Prasetyo Laksono Putro.

lebih lanjut bayu menambahkan, event kali ini mempertandingkan empat kelas diataranya mountain bike dan road yang terbagi dalam dua usia yaitu 30 tahun ke bawah dan 35 tahun ke atas.

Sementara Direktur Jawa Pos Radar Lawu Aris Sudanang mengatakan event ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan di Kabupaten Ngawi. “yang pertama diselenggarakan oleh Dinas Koperasi tahun lalu dan ini yang kedua kalinya”.

lebih lanjut Beliau menambahkan, bahwa pada penyelenggaran Cycling Party Jamus 52 KM merupakan wadah untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Ngawi sekaligus menghidupkan semangat bersepeda warga Ngawi secara umum.

Guna memeriahkan kegiatan kali ini, panitia telah menyiapkan beraneka hiburan serta ratusan door prize menarik yang siap dibagian kepada ratusan peserta.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Meriahnya Peringatan Hari Santri di Alun-alun Ngawi

di %s Berita 519 views

Untitled-1

Kamis, 22 Oktober 2015 di Alun-alun Ngawi diselenggarakan Peringatan Hari Santri Nasional oleh Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Ngawi. Acara ini dihadiri Setda Dr.Siswanto, MM.,  Kepala SKPD terkait, Cabup Ir. H. Budi Sulistyono dan Onny Anwar, ST., dan diikuti 19ribu santri dari Kabupaten Ngawi

Peringatan hari santri 22 Oktober Kabupaten Ngawi dimulai dengan digelar pawai santri yang diberangkatan dari Stadion Ketonggo Ngawi oleh PJ Bupati Ngawi Drs., Sudjono, MM. tepat pukul 07.00WIB dengan finish di Alun-alun Merdeka Ngawi, yang diikuti oleh 19ribu santri se-Kabupaten Ngawi.

Ketua Rubutul Mahid Islamiah PC NU KH. Khoirul Anam Mukmin mengatakan bahwa tanggal 22 Oktober telah ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden Jokowi, ditetapkannya  tanggal 22 Oktober jadi Hari Santri diilhami ketika pada tanggal 22 Oktober 1945  KH.  Hasyim Ashari memberikan fatwa bahwa mengangkat senjata melawan penjajah adalah Jihad Fisabililah, maka sekarang tgl 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri . Direncanakan  tgl 22 Oktober 2016 akan ada pawai santri dari Tugu Pahlawan Surabaya menuju Jakarta dengan melewati Kabupaten Ngawi, dan keikut sertaan SantrI dari Ngawi adalah penerimaan kita terhadap penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, tambahnya.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pj. Bupati Sudjono Apresiasi Kirab Hari Santri Nasional

di %s Berita 472 views
aa
Pj Bupati berangkatkan peserta kirap santri dalam peringatan Hari Santri Nasional ( foto : Dony )

Ngawi – Tepat tangal 22 Oktober 2015 puluhan ribu santri se-Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pagi ini melakukan kirab dan jalan sehat bersama dengan start di Stadion Ketonggo dan finish di Alun-alun Merdeka. Meski kegiatannya adalah jalan sehat, mereka tetap mengenakan sarung dan peci sebagai identitas sebagai santri. Kamis (22/10) pagi.

Dalam kegiatan kirap santri ini juga dihadiri Pj Bupati Ngawi Sudjono , Sekertaris Daerah Siswanto dan juga pengurus pondok pesantren se-kab.Ngawi. Jalan sehat itu berhadiah sepeda motor.

Ketua Panitia Afifudin Qoir mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk eksistensi santri dalam membangun dan mengisi kemedekaan negeri. “Selama ini santri dianggap kolot dan hanya bisa ngaji dan berkutat di pondok padahal kiprah santri sendiri cukup banyak,” katanya di sela-sela acara Kirap Santri , dalam sambutannya Afifudin Qoir juga melaporkan jumlah santri yang ikut dalam kirap santri ini berjumlah ± 20.000 peserta dari berbagai pondok pesantren yang ada di Kab.Ngawi.

Sebelum memberangkatkan Kirap Santri , Pj Bupati Ngawi Sudjono juga mengatakan bahwa pemerintah Kab.Ngawi sangat mengapresiasi kegiatan kirap santri untuk memperingati Hari Santri Nasional dan semoga kegiatan ini akan berlangsung lebih meriah di tahun-tahun berikutnya. Selain itu Sudjono juga menambahkan “kegiatan ini jangan hanya sebagai seremonial, namun kita sebagai santri harus lebih bisa memeberikat manfaat bagi Nusa, Bangsa, dan Agama,” pungkasnya.

Selain diisi dengan Kirap Santri, puluhan ribuan santri se-Kabupaten Ngawi ini juga mendengarkan tausiyah dari sejumlah pengasuh pondok pesantren. Puluhan ribu santri juga membacakan ikrar santri yang setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.

Keceriaan santri terlihat dari wajah-wajah santriwan dan santriwati yang mendapat pengakuan dari pemerintah bahwa peran santri bagi kemerdekaan negara ini dengan ditetapkannya tanggal 22 Oktober menjadi hari santri nasional.(dny)

Sebar dan Bagikan :

Shares

SIARAN PERS : Setahun Pemerintahan Jokowi-JK (6)

di %s Berita 441 views

Investasi dan Paket Kebijakan Ekonomi, Kuatkan Ekonomi Nasional 

CC

Jakarta, 20 Oktober 2015, Satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mampu memperbaiki kinerja pelayanan publik melalui sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di beberapa sektor. Dengan sistem PTSP ini beberapa perizinan dipangkas waktu pengurusannya sehingga lebih efisien dan efektif.

Sektor Pertanian misalnya, jika sebelumnya 20 perizinan membutuhkan 751 hari pengurusan, kini dipangkas menjadi 12 izin dengan waktu hanya 182 hari pengurusan. Kemudian sektor perindustrian, dari yang 19 izin butuh 672 hari menjadi 11 perizinan 152 hari. Begitu pula di sektor pariwisata yang sebelumnya 17 izin 661 hari, dipangkas menjadi 11 izin dengan hanya 188 hari pengurusan.

Sektor kelistrikan, dari yang sebelumnya ada 49 izin dengan waktu 923 hari, dipangkas menjadi 25 izin dengan hanya membutuhkan waktu 256 hari pengurusannya.

Upaya penguatan fondasi perekonomian nasional juga menunjukkan hasil. Terbitnya paket-paket kebijakan ekonomi perlahan namun pasti mampu memperkokoh kondisi ekonomi Indonesia saat ii.

Paket kebijakan pertama misalnya, mampu mengembangkan ekonomi makro lebih kondusif, menggerakkan ekonomi nasional, serta melindungi masyarakat berpendapatan rendah disamping mampu menggerakkan ekonomi pedesaan. Kemudian paket kebijakan ekonomi kedua. Paket ini oleh sebagian besar kalangan bahkan dianggap lebih aplikasi dan menyentuh langsung ke masyarakat. Ambil contoh keringanan pajak, kemudahan perizinan investasi, serta penurunan pajak deposito. Pada paket kebijakan ekonomi ketiga, lebih nyata lagi karena pemerintah langsung mengeksekusi beberapa hal seperti penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), peringanan tarif listrik industri, serta perluasan Kredit Usaha Rayat (KUR).

Sementara Paket Kebijakan Ekonomi keempat ada tiga hal pokok yang menjadi fokus pemerintah, yaitu perbaikan sistem pengupahan, tindak lanjut Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk ekspor serta mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK). “Paket keempat adalah keinginan untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya agar dunia usaha dan investor diberikan kemudahan,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Jakarta beberapa waktu lalu

Semakin nyata karena dengan gelontoran paket-paket kebijakan ekonomi ini, nilai tukar Rupiah terus mengalami penguatan terhadap Dolar Amerika.

Di sektor tenaga kerja,  setahun masa pemerintahan Jokowi – JK terjadi peningkatan dari sisi penyerapan. Tengok pada semester pertama tahun 2014, ada 611 ribu tenaga kerja terserap di beberapa lapangan pekerjaan, naik 12,31% pada periode yang sama tahun 2015 menjadi 685 ribu. Begitu pula investasi yang juga mengalami kenaikan 16,56% dari semester I 2014 sebesar 22,8 triliun, menjadi Rp259,7 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Realisasi investasi di luar pulau Jawa pun naik 25% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. “Semua ini untuk memberi sinyal positif kepada masyarakat dan investor bahwa Indonesia bersahabat dengan siapapun yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia,” kata Sekretaris Kabinet Pramono. (Tim PKP-Kominfo)

Info  lebih lanjut : Sekretarian Bakohumas Telp (021) 3841972

email : pikppusat@mail.kominfo.go.id atau bakohumas@mail.kominfo.go.id Twitter @bakohumas dan @GPRIndonesia

Infografis Pengantar

 

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top