Tag archive

Presiden

KPU Ngawi Gelar Sosialisasi Pemilu 2019 Damai dan Aman “Ora Milih Ora Mbois, Mang Menit Nggo Mang Taun”

di %s Berita 2,252 views

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi gelar deklarasi pemilu damai 2019, dengan tagline Ora Milih Ora Mbois, Mang Menit Nggo Mang Taun,  di Alun- Alun Merdeka Ngawi, Minggu (17/03).

Acara yang bertujuan untuk menciptakan Pemilu 2019 aman dan damai ini dihadiri Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ngawi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ngawi, dan masyarakat.

Dalam Pemilu 2019 menjadi peristiwa bersejarah bagi Indonesia, sebab kali pertama menggelar pesta demokrasi untuk pemilihan legislatif dan Presiden. Pun, memiliki lima jenis surat suara yang berbeda diantaranya, warna abu-abu untuk Presiden dan Wakil Presiden, warna kuning untuk DPR RI, merah untuk DPD RI, biru untuk DPRD Provinsi, hijau untuk DPRD Kabupaten atau Kota.

Sementara di Kabupaten Ngawi  terbagi menjadi 6 Daerah Pemilihan DPRD yang meliputi Dapil 1 Ngawi yakni Kecamatan Pitu, Kasreman, Dapil 2 Kecamatan Padas, Bringin, Karangjati, Pangur, Kwadungan, Dapil 3 Kecamatan Geneng, Gerih, Kendal, Dapil 4 Kecamatan Jogorogo, Ngrambe, Sine, sedangkan Dapil 5 adalah Kecamatan Widodaren, Mantingan, Karanganyar, terakhir Dapil 6 Kecamatam Kedunggalar dan Paron.

Menurut Ketua KPU Ngawi, Syamsul Wathoni di Pemilu 2019 ini menjadi kesempatan bagus berpartisipasi menggunakan hak pilih untuk menentukan nasib bangsa lima tahun kedepan. “Hari ini kami buat acara untuk mensosialisasikan Pemilu 2019 pada tanggal 17 April 2019 mendatang. Sekaligus kami mengajak seluruh masyarakat Ngawi untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara menggunakan hak suaranya,” kata  Syamsul Wathoni disela acara.

Lebih lanjut, Syamsul sampaikan kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini, (16-17/3) akan ada rangkaian kegiatan seperti  jalan santai, penandatanganan deklarasi damai dan simulasi (Tempat Pemungutan Suara) TPS, “Deklarasi damai ini merupakan komitmen seluruh Partai Politik, Forkopimda, seluruh penyelengara dan masyrakat. Dengan, dilakukannya penandatangan bersama agar Pemilu bisa berjalan damai dan aman,” jelasnya

Menurut Syamsul sosialisasi ini sangat penting dilakukan karena disetiap Pemilu pasti selalu ada pemilih baru atau pemula, “Jadi perlu ajakan khusus untuk ikut berpartisipasi. Seperti tadi malam kita adakan pentas seni, parade musik klip fragmen. Nyatanya, mereka cukup antusias, selain itu ada KPU Goes To School,” pungkasnya.(nf/kominfo)

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Presiden Jokowi Nikmati Kopi Nangka di Benteng Van Den Bosch “Kopinya enak sekali, dan murah”

di %s Sekitar Kita 974 views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkunjung ke Benteng Van den Bosch atau dikenal Benteng Pendhem yang menjadi dalah satu destinasi wisata sejarah di Kabupaten Ngawi, Jumat (01/02).Kegiatan ini menjadi bagian agenda kunjungan kerja Jokowi beserta rombongan ke sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Dalam kunjungan kali ini, Presiden Jokowi beserta rombongan didampingi Gubenur Jawa Timur, Soekarwo, Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono, Ketua DPRD Kabupaten Ngawi Dwi Rianto Djatmiko. Rombongan Presiden Jokowi tiba dilokasi sekitar pukul 10.40, dan menyempatkan untuk berkeliling di area Benteng peninggalan Belanda ini.

Usai melihat – lihat bangunan yang telah berusia seabad lebih ini, Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana berkesempatan ngopi bareng dan berbincang menikmati Capucino yang diolah dari kopi Nangka yang terkenal akan citra rasanya yang khas dari Ngawi, “Bagus ada kopi yang enak sekali disini, dan harganya pun murah, secangkir habis ” ujar Presiden Jokowi.

Tidak hanya kopi, berbagai produk unggulan diantaranya batik khas Ngawi, kerajinan bonggol jati, dan makanan khas. Ada salah satu produk beras organik yang mencuri perhatian Presiden Jokowi, “Ada beras merah, beras putih organik dan beras singkong tanpa glukosa, ini baik untuk kesehatan,” ujar Presiden sambil mengamatinya.

Setelah melihat kondisi bangunan secara keseluruhan, Presiden Jokowi sampaikan akan segera melakukan revitalisasi untuk benteng bersejarah ini tanpa menghilangkan bentuk aslinya. “Ya, tahun ini akan segera kita restorasi, dan perbaiki targetnya dua tahun.Karena ini adalah bagian warisan pusaka atau heritage tentunya sangat menarik,” ungkapnya.Menurutnya, bangunan bersejarah ini harus dijaga dan pelihara sebaik – baiknya.

Usai tinjauan ke benteng yang berdiri sejak tahun 1839-1845 ini, Presiden Jokowi beserta rombongan bertolak menuju Masjid Agung Baiturohman untuk menunaikan sholat Jumat. Seperti yang disampaikan Bupati Ngawi, Ir, Budi Sulistyono bahwa kedatangan Presiden Jokowi kali ini selain mengunjungi Benteng Pendhem juga akan melakukan sholat Jumat disini, “Memang dilakukan bertepatan dengan hari ini, karena Pak Presiden akan berikan sertifikat tanah wakaf untuk masjid, pesantren dan langgar di Kabupaten Ngawi, Madiun, sebagian Ponorogo, dan Nganjuk,” ungkap Budi Sulistyono disela kegiatan.

Kedatangan Presiden Jokowi kali ini disambut antusiasme masyarakat Kabupaten Ngawi, nampak banyak kerumunan warga disepanjang jalan menunggu kedatangan orang nomor satu di negara ini.Mereka ingin melihat secara langsung Presiden Jokowi meskipun nampak dari dalam mobil.

Sebelumnya Presiden dan rombongan bertolak melalui Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan landing ke Lanud Iswajudi Magetan, Jawa Timur. Dari data yang dihimpun, setelah dari Kabupaten Ngawi, rencananya Presiden Jokowi dan rombongan akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. (red/Kominfo)

 

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Presiden Jokowi : Tiga Tahun Indonesia Swasembada Pangan

di %s Berita 945 views
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Traktor dan Pompa Air di Lapangan Keras Wetan, Geneng, Kabupaten Ngawi
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Traktor dan Pompa Air di Lapangan Keras Wetan, Geneng, Kabupaten Ngawi

Presiden Republik Indonesia ketujuh, Joko Widodo, akhirnya pada hari Sabtu pagi benar-benar “rawuh” di Kabupaten Ngawi (31/01). Sebagaimana diketahui, sejak beberapa hari yang lalu warga masyarakat Ngawi telah bersiap menunggu kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini.  Meskipun rencana kedatangan beliau ini sempat tertunda beberapa kali, masyarakat Ngawi tetap antusias menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan beliau. Buktinya, sejak pagi hari, sepanjang jalan menuju lokasi Lapangan Keras Wetan Kecamatan Geneng, barisan masyarakat Ngawi tampak penuh mewarnai lintasan kedatangan beliau.

Sekitar pukul 09.00 WIB Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah tampak tiba dan menuju Lapangan Keras Wetan. Mobil INDONESIA-1 meluncur masuk ke Lapangan Keras Wetan disambut dengan iringan gemuruh riuh sorak masyarakat sekitar. Tampil dengan kemeja putih khas beliau (dengan ujung dilipat), kedatangan Presiden Jokowi langsung disambut oleh Gubernur Jatim Soekarwo dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono.  Sambil sesekali menyempatkan membalas sorak-sorai hadirin dengan lambaian dan senyuman beliau bersama Ibu Iriana menuju kursi yang telah disiapkan. Turut mendampingi beliau, Mentan Andi Amran Sulaiman, direktur jenderal dari beberapa kementerian dan para pejabat tinggi lainnya dari sipil dan militer.

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mendampingi beliau menuju “panggung utama” yang sekitarnya dikelilingi oleh sekitar 2500 petani dari berbagai Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) calon penerima bantuan handtractor dan pompa air se-Jawa Timur.

Peluh panas para petani dan hadirin karena teriknya matahari yang dirasakan selama  kurang lebih 2 jam sebelumnya seolah terbayar setelah bertemu langsung dengan sosok pemimpin mereka.

Beda presiden, beda pula wujud protokolernya. Demikian hal menarik yang tertangkap dari proses penyambutan presiden kali ini. Era Presiden Jokowi ini, tak satupun atribut seperti spanduk  dan umbul-umbul penyambutan didapati di sekitar lokasi. Pada lokasi utama juga tidak didapati tenda dan kursi VVIP, VIP, karpet dan lain-lain atribut sambutan yang didapati pada era sebelumnya. Yang ada hanyalah hamparan tanah lapang hijau dan kursi bambu sederhana bagi seluruh rombongan. Tidak terkecuali Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana, Mentan Amran Sulaiman, dan Gubernur Jatim Soekarwo yang juga duduk di kursi bambu dengan atap langit biru dan bertabur teriknya matahari.

Kedatangan Presiden Jokowi di Lapangan Keras Wetan ini  sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, adalah dalam rangka penyerahan bantuan Alsintan (alat mesin pertanian) berupa 852 Unit Traktor (handtractor) dan 377 unit pompa air kepada Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Se-Jawa Timur. Tak urung, pemandangan di Lapangan Keras Wetan di Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi ini selain dipadati oleh para petani ini juga dipenuhi oleh barisan ratusan mesin handtractor dan pompa air baru.

Setelah mengucapkan salam, Presiden Jokowi menyampaikan pidato yang relatif singkat. “Saya senang sekali hari ini ada di Ngawi. Kami akan membagikan bantuan sebanyak 852 traktor dan 377 pompa air. Di tempat yang lain kita ingin bagi-bagi terus” demikian beliau mengawali sambutannya.

Jokowi berharap, bantuan traktor dan pompa air gratis ke para petani ini dapat meningkatkan produksi pangan Indonesia sehingga dalam 3 tahun lagi Indonesia dapat mencampai  swasembada pangan.

“Tujuan kita, tiga tahun harus swasembada. Perkiraan saya dua tahun sudah swasembada. Nanti saya minta produksinya harus naik, jangan turun !” lanjut Presiden Jokowi. “Siap Pak!” sahut ratusan petani hampir serentak.

Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi sempat menceritakan betapa dirinya merasa malu ketika bertemu dengan perwakilan dari Vietnam.

“Saya kemarin malu ketemu perwakilan negara Vietnam. Ngomong ke saya kapan beli beras lagi dari Vietnam,” demikian cerita Presiden Jokowi. Para petani dan hadirin pun serentak tertawa kecil mendengar hal tersebut. “Saya malu mendengar kata itu,” sambung Jokowi sambil tersenyum.

Dalam 3 tahun kedepan Indonesia harus swasembada pangan terutama beras, demikian tekad Jokowi. Ia meminta petani untuk terus bekerja keras meningkatkan produksi beras, karena kebutuhan beras Indonesia sangat banyak, tapi produksinya kurang.

“Nanti saya ngomong empat tahun lagi, eh..siapa yang butuh beras beli di Indonesia. Nggak boleh kita setop itu produksi mesti ditingkatkan karena kita kurang banyak sekali. Jumlah traktor kita juga kurang banyak. Dibandingkan traktor di Thailand jumlah kita hanya 1/10-nya. Kita akan terus kasih lagi, kasih lagi..! Sehingga kita tiga tahun lagi harus sudah double produksinya,” tegas Presiden dengan suara bertekanan dan suara tinggi yang langsung disambut tepuk tangan para hadirin.

Bupati Ngawi Ir.H.Budi Sulistyono mendengar hal tersebut tampak bersemangat. Ketika dikonfirmasi tentang hal ini, beliau mengatakan bahwa Kabupaten Ngawi mendukung dan siap menyukseskan program swasembada pangan ini. Beliau Bupati Ngawi yakin dan percaya bahwa program tersebut dapat berhasil dalam kurun waktu 3 tahun, dengan asumsi terjadi kenaikan lebih dari 10% pertahun di setiap daerah. Pemerintah Kabupaten Ngawi sendiri, tegas beliau Bupati Ngawi, menargetkan peningkatan produksi pangan hingga 15 persen. Sehingga pada akhir tahun 2015 tahun nanti total produksi pangan di Kabupaten Ngawi akan meningkat dari 800 ribu ton menjadi 950 ribu ton padi kering giling.

Menjelang pukul 10.30 WIB, Presiden Jokowi beserta rombongan bersiap menuju lokasi lain di Kabupaten Ngawi yakni Desa Legundi Karangjati untuk meninjau Bendungan Budhengan.

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top