Category archive

Informasi - page 13

Berbagai informasi yang penting untuk diketahui dan disebarluaskan

Sempat Terlupakan, Sosok ini Menjadi Pahlawan Nasional

di %s Berita/Informasi 2,258 views

radjimanMeski sempat terlupakan, menjelang peringatan Hari Pahlawan tahun 2013 Pemerintah Indonesia melalui Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan menyematkan gelar Pahlawan Nasional kepada Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman (KRT) Wedyodiningrat dari Yogyakarta, Jum’at (08/11/2013).

dr. Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat yang lahir di Yogyakarta 21 April 1879 lalu, peranannya terhadap republik ini memang patut dan wajib untuk disematkan sebagai Pahlawan Nasional. Peringainya sebagai salah satu tokoh pendobrak sejarah berdirinya Bangsa Indonesia.

Sejak tahun 1934 ia memilih tinggal di Dusun Dirgo, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngai, Tawa Timur. Di usia 20 tahun, dr. Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat sudah berhasil mendapatkan gelar dokter, dan gelar Master of Art pada usia 24 tahun.

Pilihan belajar ilmu kedokteran yang diambil berangkat dari keprihatinannya saat melihat masyarakat Ngawi ketika itu ada pageblug (dilanda) penyakit pes, begitu pula beliau secara khusus belajar ilmu kandungan untuk menyelamatkan generasi kedepan yang mana saat itu banyak Ibu-Ibu yang meninggal karena melahirkan.

dr. Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat dari berbagai sumber, perjalanan sejarah menuju kemerdekaan Indonesia adalah satu-satunya orang yang terlibat secara akif dalam kancah perjuangan bangsa. Mulai dari munculnya Boedi Oetomo sampai pembentukan BPUPKI. Manuvernya di saat memimpin Budi Utomo yang mengusulkan pembentukan milisi rakyat di setiap daerah di Indonesia.

Pada sidang BPUPKI (29 Mei 1945), ia mengajukan pertanyaan ‘Apa dasar negara Indonesia jika kelak merdeka?. Pertanyaan ini dijawab oleh Bung Karno dengan Pancasila. Jawaban dan uraian Bung Karno tentang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ini kemudian ditulis oleh Radjiman selaku ketua BPUPKI dalam sebuah pengantar penerbitan buku Pancasila yang pertama tahun 1948 di Dusun Dirgo, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.

Terbongkarnya dokumen yang berada di Desa Kauman tersebut menjadi temuan baru dalam sejarah Bangsa Indonesia yang memaparkan kembali fakta bahwa Soekarno adalah Bapak Bangsa pencetus Pancasila.

Sejak tahun 1934, dr. Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat memilih tinggal di Dusun Dirgo, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, dan mengabdikan dirinya sebagai dokter ahli penyakit pes. Rumah kediamannya yang sekarang sudah menjadi situs sejarah telah berusia 134 tahun. Begitu dekatnya Radjiman dengan Bung Karno sampai-sampai Presiden RI pertama itupun telah bertandang dua kali ke rumah tersebut.

Seperti yang dilansir menits.com, penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat ini dilakukan pada 8 November di Jakarta, terang Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman, Endah Sri Widiastuti. Masih menurutnya, makam KRT Radjiman Wedyodiningrat berada dalam komplek Makam Pahlawan Dr Wahidin Soedirohoesodo, Malati, Sleman.

Sementara itu, nama Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat tidak terlepaskan dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Hal itu sah-sah saja karena semasa hidupnya hingga 20 September 1952, jejak dr. Radjiman memberi kontribusi besar dalam membangun kesehatan di kabupaten yang biasa disebut Bumi Orek-Orek ini.

Sementara pada tulisan tribunnews, Retno Widowati, ahli waris keluarga Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat mengucapkan terima kasih kepada gubernur Jawa Timur Soekarwo dan seluruh warganya. Sebab, mereka yang selama ini  mendukung sekali agar sang kakek dianugerahi pahlawan nasional.

“Kami sekeluarga terimakasih sangat berterimakasih pada Bapak Gubernur Jatim, Bupati Ngawi dan masyarakat Jatim tentunya,” ujar Retno, Jumat (08/11/2013). Soebaryo yang juga perwakilan keluarga menambahkan rasa syukur atas penganugerahan gelar pahlawan nasional terhadap sang kakek Radjiman Wedyodiningrat.

Dengan tercatatnya nama dr. Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat dalam buku sejarah dengan tinta emas sebagai Pahlawan Nasional, tentu membuat masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Ngawi merasa bangga. (infongawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

PNPM Kec. Ngawi Laksanakan Perencanaan Partisipatif Secara Swadaya

di %s Berita/Informasi 1,426 views

image029aPNPM merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan di wilayah perdesaan dan merupakan program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air. Program ini memprioritaskan kegiatan bidang infrastruktur desa, pengelolaan dana bergulir bagi kelompok perempuan, kegiatan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat di wilayah perdesaan. Program ini terdiri dari 3 komponen utama yaitu :

  1. Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk kegiatan pembangunan
  2. Dana Operasional Kegiatan (DOK) untuk kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif dan kegiatan pelatihan masyarakat (Capacity building)
  3. Pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh para fasilitator pemberdayaan, fasilitator teknik dan fasilitator keuangan

Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota msyarakat didorong untuk terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya.

Kegiatan Perencanaan partisipatif untuk Tahun Anggaran 2014 sudah mulai dilakukan di Bulan September 2013, dan ada banyak kegiatan yang harus dilakukan mulai dari Musyawarah Antar Desa (MAD) sosialisasi 2014, musdes sosialisasi, musyawarah dusun (perempuan dan campuran), musyawarah desa khusus perempuan (MDKP), mudes perencanaan dll. Dalam melakukan kegiatan perencanaan sangat memerlukan partisipasi dari masyarakat dalam hal perencanaan. Partisipasi masyarakat bisa diwujudkan dengan swadaya tenaga, pikiran, maupun dari segi pembiayaannya.

Adapun tujuan dari pelaksanaan perencanaan pembangunan partisipatif ini adalah:

  • Supaya pelaksanaan kegiatan perencanaan secara partisipatif tetap berjalan sampai akhir tahun anggaran
  • Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal
  • Bahwamasyarakat akan lebih mempercayai kegiatan atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya karena mereka akan lebih mengetahui seluk beluk program tersebut dan akan mempunyai rasa ikut memiliki terhadap program
  • Menumbuhkan rasa gotong royong dan swadaya masyarakat
  • Menumbuhkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Pada saat ini  kegiatan di kecamatan Ngawi pada tahap sosialisasi kegiatan perencanaan TA2014, permasalahan yang ada adalah keterbatasan pembiayaan dalam kegiatan tersebut, dan perencanaan harus dilakukan karena perencanaan akan berlaku tahun N+1.. Pada saat sebelum dilaksanakan MAD Sosialisasi telah berkumpulnya kelompok SPP di salah satu rumah ketua kelompok SPP di Desa Ngawi Purba Kecamatan Ngawi, munculah satu gagasan untuk membiayai salah satu kegiatan yang berkelanjutan. Idenya adalah usulan dari Ibu Yuli untuk membantu kegiatan perencanaan dengan cara iuran dari keuntungan hasil penjualan produk kelompok SPP. Dari hasil swadaya maka dapat digunakan untuk keperluan pembelian kertas, spidol, dan juga konsumsi, dan secara teknis pelaksanaannya dikoordinasikan dengan kelompok-kelompok yang lain, desa lain di satu kecamatan.

Salah satunya adalah kesepakatan dari kelompok SPP untuk memunculkan produk-produk hasil dari usaha kelompok. Ada 8 produk yang di sepakati oleh kelompok SPP yaitu Produk Kukus Gula Merah dari Desa Banyuurip dengan harga satuan Rp 1.500 ; Keripik tela pedas manis dari Desa Ngawi Purba dengan harga satuan Rp 500,- perbungkus; Roti Gulung dari Desa Beran dengan harga satuan 2.000,- ; Chiffon cake dari Desa Karang Tengah dengan harga satuan Rp 2.000,- ; Mandarin Cake dari desa Kartoharjo dengan harga satuan Rp 2.000,- ; Egg Roll dari Desa Jururejo dengan harga Rp 30.000,- per kilonya; kerupuk Grudo dari desa Grudo dengan harga Rp 1.000,- per bungkus. Dari musyawarah tersebut telah dibahas juga bahwa semua nantinya keperuntukan swadaya untuk keperluan-keperluan pembelian alat perangkat musyawarah alat-alat tulis dan dokumentasi kegiatan. Semua bentuk swadaya akan dipertanggungjawabkan oleh Pengurus Kelompok kepada anggota kelompok.

Pada tanggal 20 September 2013 disepakati uang yang terkumpul sebanyak Rp 1.250.000,- . Salah satu rencananya hasil penjualan produk tersebut akan digunakan untuk pembelian kertas, fotokopi, konsumsi, aqua gelas (3 kardus) dalam rangka pelaksanaan MAD sosialisasi TA 2014 pada tanggal 25 September 2013 (admin ngawikab)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Potret Partisipasi Perempuan di Desa Gandong Kecamatan Bringin

di %s Berita/Informasi 1,205 views

pnpmngawiDesa Gandong adalah salah satu desa dari empat desa yang secara geografis berada di sebelah utara waduk Pondoh. Waduk Pondoh dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengairan pertanian di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Bringin, Kecamatan Padas, Kecamatan Pangkur dan Kecamatan Karangjati. Jumlah penduduk Desa Gandong 2.426 orang dengan mata pencaharian masyarakat dari mengumpulkan ranting-ranting kayu di lahan perhutani, menggarap lahan perhutani untuk pertanian.

Perencanaan kegiatan PNPM-MPd Tahun 2012 di Desa Gandong dimulai tanggal 16 Oktober 2012 dengan dilaksanakan kegiatan Musyawarah Desa Sosialisasi Integrasi, jumlah partisipasi masyarakat 57 orang terdiri dari 42 orang laki-laki 15 orang perempuan dan 39 orang dari Rumah Tangga Miskin. Kegiatan Perencanaan berlanjut Sosialisasi dan penggalian gagasan di dusun-dusun yang dilaksanakan dari tanggal 20 Oktober sd. 11 Nopember 2012.

Wakil-wakil perempuan dari 4 dusun berbondong-bondong untuk memperjuangkan usulannya di Musyawarah Desa Khusus Perempuan yang dilaksanakan tanggal 13 Nopember 2013 dengan jumlah partisipasi 52 orang perempuan yang mempunyai harapan yang sama supaya usulannya bisa dibawa desa untuk dikompetisikan dengan usulan 9 desa yang lainnya saat MAD Prioritas Usulan.

Musyawarah Desa Perencanaan dan Musrenbangdes dilaksanakan tanggal 14 Nopember 2012 dengan partisipasi jumlah 100 orang terdiri dari 48 orang laki-laki, 52 perempuan dan 51 orang dari rumah tangga miskin yang menghasilkan 3 usulan yaitu usulan dari perempuan SPP dan jalan mackadam sedang usulan campuran TPT. Dengan adanya kebijakan baru bagi kecamatan yang UPKnya mempunyai tunggakan lebih dari 10% selama 3 bulan berturut-turut dan mempunyai Idllemoney 10% selama 3 bulan berturut-turut maka kecamatan tersebut tidak bisa menyerap dana SPP sebesar maxsimal 25% dari alokasi BLM yang masuk di kecamatan.
Kecamatan Bringin termasuk kategori yang tidak bisa menyerap dana SPP karena mempunya Idllemoney lebih dari 15% secara berturut-turut sehingga alokasi dana SPP dialihkan ke usulan kegiatan Peningkatan Kapasitas. Perencanaan diawali kembali untuk menghasilkan usulan peningkatan kapasitas karena di Dokumen RPJMDes tidak ada usulan tersebut. Sehingga ada penggalian gagasan ulang, MDKP Kapasitas tanggal 22 Maret 2013 jumlah partisipasi 40 orang melibatkan 24 orang dari rumah tangga miskin. Musyawarah Desa Perencanaan Kapasitas dilaksanakan tanggal 22 Maret 2013 dengan partisipasi jumlah 44 orang terdiri dari 4 orang laki-laki, 40 perempuan dan 24 orang dari rumah tangga miskin yang menghasilkan 3 usulan yaitu usulan dari perempuan Membuat Kripik Ikan Nila dan Budidaya Ikan Nila Keramba dan jalan mackadam sedang usulan campuran TPT.
Kegiatan berlanjut dengan verifikasi, MAD Prioritas usulan dan Musrenbangcam dan MAD Penetapan Usulan yang diantaranya memutuskan usulan Desa Gandong yang terdanai adalah usulan Peningkatan Kapasitas Membuat Kripik Ikan Nila dan Budidaya Ikan Nila Keramba.
Hasil MAD disampaikan ke masyarakat pada Musyawarah Desa Informasi yang dilaksanakan tanggal 11 Juni 2013 dengan jumlah partisipasi 49 orang terdiri dari 32 orang laki-laki, 17 orang perempuan dan 36 orang dari rumah tangga miskin. Musyawarah Desa Pra Pelaksanaan dan Pelelangan  dilaksanakan tanggal 19 Juli 2013 dengan jumlah partisipasi 43 orang terdiri dari 38 orang laki-laki, 21 orang perempuan dan 49 orang dari rumah tangga miskin. 

Setelah administrasi pencairan dana diselesaikan sambil menunggu pencairan dana TPK segera mulai pelaksanaan kegiatan TPT yang direncanakan dalam waktu 3 bulan bisa diselesaikan. 
Usulan Peningkatan Kapasitas Pelatihan Membuat Kripik Ikan Nila sudah dilaksanakan tanggal 10 dan 11 September 2013 dengan narasumber dari Dinas Perikanan.
Kaum perempuan juga ikut bekerja dengan giat sebagai pekerja untuk bisa mewujudkan usulan TPT yang telah lama diharapkan segera dibangun. Sampai ditulisnya Best Praktise ini kegiatan TPT masih dalam proses pengerjaan, progres penyerapan dana 40 % dan progres kegiatan TPT 70%. (pnpm-ngawi.blogspot.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Guru SMAN 2 Ngawi Raih Juara Guru Berprestasi Tingkat Nasional

di %s Berita/Informasi 809 views

101_3100Tahun 2013 ini prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh dunia pendidikan Kabupaten Ngawi. Hal tersebut tak lain karena salah satu guru SMA Negeri 2 Ngawi yaitu Drs. Agus Supriyono, M.Pd. sebagai wakil kabupaten Ngawi telah berhasil meraih predikat Juara II pada seleksi Guru Berprestasi Tingkat Nasional di Jakarta. Pemberian penghargaan diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh di Kemendikbud Jakarta (Senin, 19/08/2013). Hal ini seolah menjadi oase ditengah keringnya prestasi guru-guru Kabupaten Ngawi di level nasional setelah tahun 1995 seorang guru yang juga guru dari SMA Negeri 2 Ngawi atas nama Drs. Ibnu Hajar meraih penghargaan tertinggi sebagai Juara I Guru Teladan Tingkat Nasional.

Prestasi luar biasa yang diraih Drs. Agus Supriyono, M.Pd. yang kesehariannya sebagai guru Bahasa Inggris di SMA favorit di Ngawi ini melalui proses yang panjang dan melelahkan. Bermula dari  seleksi tingkat kabupaten sebagai Juara I kemudian di Tingkat Jawa Timur juga sebagai Juara I dan dilanjutkan dengan mewakili di Tingkat Nasional. Aspek-aspek penilaian antara lain  dari porto folio, tes tertulis, wawancara, bahasa Inggris, psikotest dan presentasi. Tim penguji yang berasal dari para guru besar dari PTN terkemuka,praktisi pendidikan dan dari Kemendikbud akhirnya menetapkan Drs. Agus Supriyono, M.Pd sebagai Juara II Guru Berprestasi Tingkat Nasional.

Yang menjadi nilai lebih sehingga Drs. Agus Supriyono, M.Pd layak ditetapkan sebagai Juara II Guru Berprestasi Tingkat Nasional adalah pada porto folio, antara lain pengumpulan sertifikat workshop level lokal sampai nasional, pembuatan bahan ajar yang sangat banyak, penulisan buku, penelitian-peneitian maupun artikel-artikel pendidikan yang lain.

Drs. Agus Supriyono mengungkapkan, “Semoga prestasi ini bisa menjadi inspirasi dan dicontoh oleh teman2 guru di SMA Negeri 2 Ngawi pada khususnya dan guru-guru lainnya di Kabupaten Ngawi pada umumnya agar menjadi guru yang kreatif dan inovatif.  Semoga di masa yang akan datang selalu ada guru dari Ngawi yang mampu meraih prestasi yang sama sehingga mengharumkan nama Ngawi di tingkat nasional. (admin ngawikab)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top