Category archive

Berita - page 577

Persinga Obok-Obok Gawang Protaba

di %s Berita/Informasi 632 views

NGAWI : Pertandingan pertama pada putaran kedua Kompetisi PSSI Divisi II 2011 / 2012 kali ini antara tim kesayangan bumi orek – orek, Persinga Ngawi menjamu tim kesebelasan Protaba Bantul. Stadion Ketonggo yang dijadikan ajang pertandingan dipadati laskar – laskar pendukung Persinga, Minggu (19/02), dengan keyakinan tim yang didukuingnya mesti menang.

Peluit panjang dibunyikan wasit pertanda babak pertama dimulai dengan serangan tim Persinga yang terus menekan ke kubu pertahanan Protaba Bantul. Tim asuhan Putut Wijanarko ini terus mencoba mengobok-obok gawang Protaba Bantul yang dijaga Manda Rahmad. Kesebelasan Persinga melalui tendangan Agus Viono (striker), Rizal Dwi (gelandang), dan Maryono (second striker) tidak memberi ruang gerak Protaba hingga kedudukan 3 : 0 pada babak pertama usai.

Sudah dipastikan bunyi genderang dan terompet dari supporter yang demen dengan warna merah ini memekakan langit Stadion Ketonggo. Tak tanggung-tanggung, untuk pengamanan pertandingan ini melibatkan ratusan aparat kepolisian yang didukung dari jajaran Kodim setempat. Ternyata Bupati Ngawi yang biasa disapa Mbah Kung duduk bersama Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, juga legislative lainnya seperti Isnaini, beserta beberapa Muspida.

Langit mendung Kota Ngawi yang mendung makin menghangat setelah babak kedua pertandingan ini dimulai. Yel-yel yang disuarakan laskar pendukung kesebelasan Persinga memukau saat Maryono dan Agus Viono mampu menyarangkan bola ke gawang Protaba, hingga kedudukan menjadi 5 : 0. Seperti patah arang, kesebelasan Protaba Bantul tidak mampu membobol gawang Persinga Ngawi hingga berkhirnya pertandingan ini.

Menurut Manajer Kesebelasan Persinga Ngawi, Amin Sunarto, pihaknya sangat bangga atas permainan anak didiknya ini. “”Tentu kita semua sangat puas dan bangga dengan apa yang mereka berikan untuk Kabupaten Ngawi, sehingga dengan kemenangan ini kita harapkan bisa masuk pada divisi selanjutnya,” ucap Amin pada pelaku media. (Infongawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pilihan Tepat Konsumsi Produk Organik

di %s Berita/Informasi 574 views

GAYA hidup sehat bukan hanya sekedar mengkonsumsi jenis makanan bergizi. Tapi lebih dari itu, sebaiknya Anda turut serta memperhatikan mengenai bahan makanan, jenis sayur maupun buah organik, salah satu yang menawarkan manfaat berlebih untuk kesehatan. Dalam tinjauannya, UK Soil Association menemukan bahwa rata-rata produk pangan yang tumbuh secara konvensional cenderung mengandung banyak air dibandingkan produk organik.

Tinjauan tersebut menyimpulkan bahwa produk dengan pestisida dan zat lainnya cenderung lebih mencairkan kandungan gizi, dibanding dengan produk organik yang terbukti sehat karena gizi yang lebih padat. Selain itu, produk organik Pilihan produk organik tidak hanya sekedar menjanjikan kesehatan, namun juga dalam segi rasa.

Berbeda dengan produk konvensional yang biasanya disimpan di tempat tertentu selama berhari-hari dalam perjalanan sebelum didistribusikan, produk organik biasanya dipanen setelah matang sempurna, sehingga mereka lebih memiliki kandungan gula alami, dan membuatnya lebih lezat dan segar. Untuk mendapatkan sayur dan buah organik, ada baiknya Anda mencoba menanamnya di pekarangan rumah, atau kunjungi langsung supermarket yang menyediakan produk organik yang dijual dalam kondisi yang masih segar. (MediaIndonesia)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bisnis Online Dorong Pertumbuhan Broadband di Indonesia

di %s Berita/Informasi 549 views

JAKARTA — Bisnis online yang semakin muncul ke permukaan berpotensi mendorong perkembangan koneksi data transmisi internet berkecepatan tinggi (broadband) di Indonesia. Hal ini dikarenakan boomingnya sosial media dan tren komunikasi online di internet. Hingga 2015, lembaga riset Frost and Sullivan memprediksi peningkatannya hingga 60 persen.

“Pertumbuhan bisnis online (e-commerce) di Indonesia bisa mencapai 67 persen,” kata Wakil Presiden Frost and Sullivan Asia Pasifik Jayesh Easwaramony dalam diskusi di Mid Plasa Intercontinental Hotel Jakarta, Rabu (15/2).

Hal ini bersamaan dengan semakin banyaknya program-program pemerintah di Indonesia di bidang infrastruktur dan teknologi yang ditunjang dengan regulasi memadai.

Jayesh menilai meskipun pendapatan dari pelaku pasar bisnis online di Indonesia saat ini masih kecil, namun potensi pertumbuhannya terbuka lebar. Pada 2015, bisnis e-commerce dan konten digital lainnya akan mendatangkan pendapatan mencapai 1,8 miliar dolar AS.

Direktur Frost and Sullivan Indonesia Eugene van de Weerd mengatakan, dari sisi perusahaan, peluang lebar untuk bisnis e-commerce dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan. “Nilainya diprediksi mencapai tiga miliar dolar AS pada 2015 nanti,” kata Eugene.

Pertumbuhan itu disebabkan semakin banyaknya ekspansi pusat-pusat pelayanan data dan jasa (data center). Pemainnya adalah pengusaha-pengusaha domestik dan internasional yang bergabung dengan sistem integrasi yang berkesinambungan. (Republika)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Salah Kaprah, Internet Indonesia Lamban

di %s Berita/Informasi 525 views

Indonesia dianggap salah kaprah dalam menerapkan broadband internet. Akibatnya, koneksi internet terasa lambat.

Hal itu mencuat dalam diskusi yang digelar Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) di Hotel InterContinental, Jakarta, Rabu (15/2/2012).

“Sekitar 95 persen koneksi internet di Tanah Air masih memakai koneksi wireless, sisanya memakai kabel. Indonesia itu salah kaprah,” kata Chairman Mastel Setyanto P Santosa.

Menurutnya, teknologi wireless itu didesain untuk low traffic. Namun, di Indonesia, koneksi itu malah digunakan untuk traffic tinggi. Akibatnya, koneksi internet di Indonesia terkesan lambat.

Padahal, kata Setyanto, sebagai negara berkembang, justru koneksi fixed broadband yang harus diperbesar, bukan malah koneksi wireless.

Mastel mendesak pemerintah untuk segera membangun jaringan fixed broadband, baik yang berbasis kabel maupun serat optik, untuk koneksi internet di Tanah Air.

Setyanto menjelaskan, selama ini pemerintah terkesan lepas tangan dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Semua kesannya diserahkan kepada operator dan swasta.

Dengan fixed broadband, koneksi internet akan jauh lebih cepat dan lebih stabil dibandingkan dengan wireless broadband.

Jumlah pengguna internet bergerak (mobile) di Indonesia pada 2010 sekitar 39,6 juta pengguna. Diperkirakan pada 2015, jumlah pengguna internet bergerak di Tanah Air akan mencapai 145,2 juta pengguna.

Sementara pengguna satuan sambungan telepon (SST) atau fixed line pada saat ini hanya tidak lebih dari 15 juta pengguna.

Skema yang bisa diterapkan

Seharusnya, Indonesia juga mencontoh Australia yang telah membangun jaringan fixed broadband untuk warganya.

Konsep yang ditawarkan Negeri Kanguru itu menyerahkan segala pembangunan fixed broadband kepada semacam badan usaha milik daerah (BUMD).

Cara yang sama juga telah diterapkan di Perancis. Negara tersebut memakai pola pendanaan dari public private partnership (PPP).

Di Indonesia, PPP tidak diterapkan di industri telekomunikasi. Adanya justru di industri listrik.

“Padahal, kalau mau gampang, seharusnya tinggal copy paste saja dari PPP listrik itu. Saya sudah koar-koar 4-5 tahun lalu, tetapi tidak ada yang menggubris,” katanya.

Untuk bisa membangun fixed broadband tersebut, pemerintah bisa mendapatkan dana dari ICT Fund. Walau dana ICT Fund tersebut berasal dari uang operator yang dititipkan kepada pemerintah.

Setyanto mengaku, perpaduan dana dari pihak pemerintah dan swasta ini bisa digunakan untuk membangun fixed broadband agar koneksi internet di masyarakat bisa terjaga.

“Komposisi pendanaannya tidak harus berbagi rata dengan pemerintah dan operator. Namun, kalau operator itu kuat, dia bisa membangunnya sendiri,” tuturnya.

Kenapa harus “fixed broadband”?

Jaringan fixed broadband diyakini akan memberikan kecepatan dan kestabilan koneksi internet lebih baik dibandingkan dengan jaringan wireless.

Oleh karena itu, pembangunan fixed broadband dinilai lebih penting. Terutama mengingat kondisi geografis Indonesia dengan ribuan pulau.

“Tapi yang lebih penting adalah industri konten akan tumbuh, seperti game dan musik yang menggunakan koneksi internet,” kata Setyanto.

Saat ini, koneksi internet cenderung menjadi kebutuhan masyarakat. Masyarakat juga mengakses konten hiburan yang memerlukan kecepatan dan kestabilan koneksi internet.

Senior Consultant ICT Practice Frost & Sullivan, Iwan Rachmat, menambahkan, perkembangan fixed broadband akan menambah lalu lintas e-commerce di Tanah Air.

“Ke depan industri e-commerce akan tumbuh signifikan, tetapi syaratnya harus didukung oleh koneksi internet yang cepat dan stabil,” ungkap Iwan.

Para operator pun akan menggenjot pembangunan infrastrukturnya, terutama fixed broadband, karena tertarik oleh pengguna pasar data yang semakin besar. (KompasTekno)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top