Category archive

Berita - page 577

Ngawi Hijau, Ijo Royo Royo

di %s Berita/Informasi 577 views

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk melaksanakan Peraturan Perundang – undangan bidang konservasi suber daya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan nampaknya tak main – main. Secara bergilir dari pojok timur hingga pojok barat, pojok utara hingga selatan, kabupaten yang punya moto ‘Ramah’ ini mengajak dan memberi teladan terhadap warga masyarakat akan pentingnya kelestarian alam.

Jum’at (23/12), giliran SMKN 1 Paron mendapat giliran penghijauan untuk gerakan menanam pohon satu milyar. Wakil Bupati Ngawi, Setda, Kadin Kehutanan dan Perkebunan, Polres, Danyon ARMED 12, Dandim 0805, Camat Paron dan masih banyak lagi, serta siswa – siswi beserta guru SMKN 1 Paron tak tanggung – tanggung siap menanam bibit pohon Jati, Jabon, Sengon, Jambu, dan beberapa jenis lainnya.

Dalam sambutannya, Ony Anwar. ST, Wakil Bupati ini mengajak para guru dan siswa – siswi untuk merawat dan mengembangkan penghijauan agar bisa bermanfaat. “Tanaman yang tumbuh subur akan menjadi nafas kehidupan, maka dari itu sangat perlu untuk dirawat agar bisa bermafaat,” ajak Ony.

Menurut Kadin Hutbun, Setyono, gerakan tanam pohon satu milyar ini merupakan gerakan nasional dan akan berlangsug hingga 31 Januari 2012 mendatang. Masih menurutnya, guna mendukung ‘Ngawi Hijau’ Dinas Kehutanan dan Perkebunan telah menyiapkan bibit untuk penghijauan secara gratis untuk masyarakat.

Gerakan dengan tujuan untuk mewujudkan daerah yang bersih, teduh, nyaman dan sejuk ini akan terus digalakan ke beberapa daerah di wilayah Kabupaten Ngawi. Dengan demikian akan tercipta Ngawi yang ijo royo – royo, segar dan asri.(Info Ngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Polres Ngawi Gelar Pasukan Pengamanan Natal dan Tahun Baru

di %s Berita/Informasi 637 views

Jelang Natal dan pergantian Tahun Baru 2012, Polres Ngawi siap perketat pengamanan, terutama penjagaan di beberapa titik-titik sentral yang dianggap rawan. Hal tersebut diungkapkan Kapolres Ngawi AKBP Eko Trisnanto seusai melakukan gelar pasukan

Acara ini dihadiri jiga oleh Bupati Ngawi dan Wakil Bupati Ngawi serta Ketua DPRD Ngawi di Alun-alun Merdeka Ngawi, Kamis (22/12). Menurut Kapolres, penjagaan di beberapa gereja di wilayah Kabupaten Ngawi menjelang perayaan Natal akan diperketat, terutama pemeriksaan gereja untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, baik itu teror bom dan lain sebagainya. Sementara pengamanan setiap gereja akan memakai sistim buka tutup sebelum dan sesudah jama’ah Kristiani melakukan ibadah.

“Kita perketat semua celah yang ada untuk konsentrasi pengamanan gereja dalam Operasi Lilin 2011,” ujar AKBPEko Trisnanto. Selain itu, lanjut Kapolres, pengamanan maksimal juga akan diperketat menjelang perayaan Pergantian Tahun Baru 2012 di beberapa tempat atau pusat keramaian di wilayah Kabupaten Ngawi. “Selain Natal kita juga langsung amankan suasana perayaan pergantian tahun baru,” ucap AKBP Eko Trisnanto.

Lebih Lanjut Kapolres Ngawi menjelaskan, untuk pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru Polres Ngawi akan menerjunkan sekitar 731 lebih anggota kepolisian dan digabungkan dengan pasukan gabungan dari TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan pelajar yang tergabung di Saka Bayangkhara. Sehingga total pasukan gabungan untuk Operasi Lilin Tahun 2011 selama 10 hari antara 23 Desember sampai 3 Januari 2012 di wilayah hukum Polres Ngawi sebanyak kurang lebih 800 orang, yang akan disebar secara merata untuk melakukan penjagaan dan pengamanan serta patroli keliling. (Sinar Ngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Lagu ‘Bunda’ Mampu Mengiris Hati di Hari Ibu

di %s Berita/Informasi 607 views

Keagungan seorang ibu tercermin di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi. Pagi ini, Kamis (22/12), Bupati Ngawi dan Wakilnya, Muspida Pemkab Ngawi, camat se Kabupaten Ngawi, DPRD, jajaran Polres Ngawi, jajaran Kodim 0805, ARMED 12 yang kesemuanya beserta istri, dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Ngawi.

Puncak rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Ibu yang selalu diperingati pada 22 Desember ini dimulai pukul 08.00 – 09.30 WIB terasa sangat khidmat. Istri Bupati Ngawi, Hj. Antik Budi Sulistyono.SH, bertidak selaku inspektur upacara. Dengan tema ‘Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Membangun Ketahanan Ekonomi Menuju Kesejahteraan Bangsa’, ini sesuai dengan harapan yang diinginkan pada perempuan masa kini.

Dalam sambutannya, Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono, dalam membangun rumah tangga harus ada rasa saling percaya dan tidak hanya mengandalkan pendapatan dari pihak suami saja, tetapi istri harus mampu membantu perekonomian keluarga dengan mengembangkan industri rumah tangga. Bupati juga menyampaikan pesan moral terhadap pendidikan anak.

“Sebagai seorang ibu harus ikut membimbing dan bisa dijadikan teladan terhadap putra – putrinya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pendidikan karakter anak, diantaranya kejujuran dan perlu ditumbuhkan rasa percaya diri mental anak,” terang Kanang, panggilan akrab Bupati Ngawi.

Sementara itu, Tatik Sri Yuliwati, Kabid Pemberdayaan Perempuan pada reporter infongawi.com menegaskan pentingnya peran perempuan dalam kehidupan berumah tangga dengan membantu suami mencari nafkah.

“Kedepanya perempuan tidak hanya sebagai ‘konco wingking’ (teman belakang), tapi harus bisa menjadi ‘konco samping’ (teman sejajar) dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Caranya dengan meningkatkan produktifitas industri rumahan, contohnya : segala macam kripik kering dan basah, usus kering, roti atau kue, kerajinan tangan, dan lainnya,” terangnya.

Sejarah ‘Hari Ibu’ sendiri berawal dari organisasi perempuan sejak 1912, yang diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita di abad ke-19. Seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Dan pada tanggal 22 Desember 1928 organisasi perempuan mengadakan kongres pertamanya di Yogyakarta dengan membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Kongres berikutnya diadakan di Jakarta dan Bandung. Presiden Soekarno pada masa itu menetapkan melalui Dekrit Presiden No : 316 tahun 1959, bahwa tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional.

Di sisi lain, peringatan Hari Ibu yang digelar di Pendopo ini lebih karena mendatangkan siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Sambiroto Kecamatan Padas, Ngawi yang mampu menunjukan kebolehannya. Lagu ‘Ibu Pertiwi’ mampu dilantunkan anak Tuna Grahita, Endang Sulistyowati (9), salah satu siswi SDLB Sambiroto, Padas dengan apik.

SDLB Sambiroto asuhan Suparni, Spd. Msi, juga menampilkan gerak dan lagu yang dibawakan oleh Jenifer (9) dan Ayu Mustika (9) penyandang Tuna Rungu dan wicara. Semua undangan bertambah kagum dari penampilan Siti Nurjanah (13) penyandang Tuna Netra. Lagu ‘Bunda’ yang dibawakan mampu mengiris hati para undangan hingga terlihat beberapa pasang mata berkaca – kaca. (Infongawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Hari Ibu Sering Salah Kaprah

di %s Berita/Informasi 576 views

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dewi Motik menilai, masyarakat sering salah kaprah mengartikan Hari Ibu sebagai mother’s day. Akibatnya, peringatan hari ibu pada 22 Desember itu dianggap memperingati peran seorang ibu belaka.

“Kita banyak mengalami miskomunikasi dalam memperingati Hari Ibu, di mana Hari Ibu itu diperingati seperti Mother`s Day di Amerika, padahal bukan. Hari Ibu itu hari pergerakan perempuan,” katanya di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (21/12).

Dewi Motik mengatakan hal itu dalam jumpa pers peringatan Hari Ibu ke-83 sekaligus peluncuran iklan Tolak Angin Anak versi Kasih Ibu. Hadir pada kesempatan itu Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi, mantan Komandan Pusat Polisi Militer TNI (Danpuspom TNI) Mayjen TNI (Purn) Hendardji Supandji, dan Dirut Sidomuncul Irwan Hidayat.

Menurut Dewi, seharusnya peringatan Hari Ibu itu menegaskan adanya kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki. “Perempuan dan laki-laki tidak ada bedanya. Sama-sama mempunyai kemampuan dan mempunyai hak yang sama. Perempuan pun bisa memimpin. Namun begitu, laki-laki tidak perlu takut dengan perempuan,” tuturnya.

Ia memberi contoh bahwa kemampuan perempuan itu ditunjukkan oleh Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW dan Siti Aisyah dalam masa perjuangan. “Rasulullah juga menyuruh umatnya untuk mengutamakan ibunya daripada ayahnya, bahkan tidak main-main, oleh Rasulullah, ibu disebut tiga kali. “Ibumu, ibumu, ibumu, baru ayahmu.”

Irwan Hidayat juga menyatakan bahwa ibu merupakan orang yang paling penting dalam hidup seseorang. “Meskipun sudah bisa memberi mobil atau kesenangan lainnya, tetap ibu merindukan anak akan sapaannya paling tidak,” katanya. Oleh karena itu, iklan yang diluncurkan itu bercerita tentang kasih sayang ibu yang tak akan pernah hilang.

Sementara itu, Hendardji Supandji menyebut, seorang ibu mempunyai kemampuan yang luar biasa. Ia mencontohkan, Margaret Thacher yang dijuluki wanita besi. “Saat ia menjadi perdana menteri Inggris, ia bisa memimpin perang Malvinas yang diselesaikan hanya tiga bulan dengan kemenangan,” katanya.

Dikatakan, ibu adalah pahlawan tanda jasa.”Tidak ada orang penting tanpa lahir dari seorang ibu. Ibu adalah segala-galanya,” kata Danpuspom TNI yang kini Dirut Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PKK) dan siap mencalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta. (Pikiran Rakyat)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top