Khawatir Kering, Semprot Taman Kota
KOTA – Musim kemarau mulai menghantui taman kota. Beberapa jenis tanaman mengering karena kekurangan pasokan air. Padahal tanaman yang tumbuh di sepanjang jalan protokol dan seputaran Alun-alun Merdeka itu diplot sebagai kawasan hijau, yang rencananya akan terus dikembangkan sebagai areal hutan kota.
Mengantisipasi tanaman layu dan mati meluas, DPU Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan (BMCKK) tak tinggal diam. Dengan menyiapkan armada water tank untuk penyiraman. Tanaman disemprot setiap pagi dan sore. Bahkan, khusus tanaman yang tidak tahan cuaca panas, penyirama bisa dilakukan tiga kali sehari. “Mulai intensif kami sirami sebulan lalu. Karena sudah tidak ada hujan,” terang Bambang Hariyono CES, Kepala DPU BMCKK kepada koran ini.
Penyiraman akan terus dilakukan hingga jelang musim penghujan. Intensitas tergantung kebutuhan tanaman. Biasanya, diakhir musim kemarau, penyiraman dipukul rata. Bisa dilakukan tiga kali sehari. “Kekhawatiran kami tetap pada kemarau panjang. Sebab kebutuhan air hanya dari penyiraman saja. Dan, harus dilakukan secara rutin,” ungkapnya.
Tidak hanya terbentur kemarau panjang nantinya, pihaknya juga mulai terkendala sumber air. Sumur dalam milik pemkab dan PDAM yang berada di kawasan kota sebagian mengering. Bila kondisinya seperti itu, susah dilakukan penyedotan ke water tank. Kalau toh bisa, butuh waktu relatif lama untuk bisa memenuhi tangki penyimpanan. “Kami masih memanfaatkan sepenuhnya sumur dalam yang berada di Alun-alun utara. Meski sedikit terkendala, air masih bisa disedot ke water tank. Kalau ke sungai jaraknya terlalu jauh,” jelasnya.
Tak hanya melakukan penyiraman rutin. Petugas pertamanan juga diterjunkan untuk melakukan penyiraman dan memotong tanaman yang menjulur ke jalan raya. Tidak sedikit ranting pohon yang diameternya lebih dari 5 sentimeter kerap mengganggu pengendara. Khususnya di jalur ramai lalu lintas. Seperti di Jalan A. Yani, Yos. Sudarso dan PB Sudirman. “Ya kami juga mengantisipasi itu. Artinya kalau sudah ada ranting yang mengganggu, petugas pasti akan memangkasnya,” tandasnya. (radarmadiun)