BKL Karang Tengah Ngawi Masuk Tiga Besar Jatim

di %s Berita/Informasi 736 views
Banner

BKL-1Dalam berbagai catatan sepanjang tahun 2012, pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Jawa Timur secara umum berjalan dengan baik. Hal terlihat dari pencapaian peserta KB baru hingga Desember 2012 mencapai 116,50%. Demikian pula pencapaian untuk kegiatan Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, UPPKS dan PIK rata-rata tercapai 100 persen.

Untuk meningkatkan dan mensukseskan program tersebut, BKKBN Propinsi Jawa Timur melakukan koordinasi yang melibatkan Pengelola Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reprodukasi (KBKR), Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) serta Komponen Data dan Informasi SKPD KB Kabupaten/ Kota se-Jawa Timur, awal tahun 2013 ini.

Seperti yang dilakukan tim evaluasi dari BKKBN Propinsi Jawa Timur saat melakukan penilaian lomba kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di Kelurahan Karang Tengah, Kec/Kab Ngawi, Senin (29/04/2013). Kelompok BKL dengan nama ‘Melati’ ini memiliki tatanan lingkungan yang asri dan pola hidup yang sehat dengan kegiatan rutin senam.

Menurut salah satu anggota BKL Melati, Ny Sarbini (80), selain kegiatan senam yang dilaksanakan tiap harinya (SSI, SKJ, dan Senam Diabet), kelompok ini juga mempunyai kesibukan dengan membuat pernak-pernik kerajinan, taman pustaka yang memiliki seabrek buku bacaan.

“Saben hari Rabu dan Kamis pagi melakukan senam SSI di pelataran rumah pak RT (Siswanto), Jum’at senam SKJ di halaman BTN, dan Selasa di RSU melakukan senam Diabet,” terang nenek 6 anak, 15 cucu, dan 5 buyut ini.

Penilaian dan evaluasi BKL ini turut dihadiri Kepala Desa se-Kecamatan Ngawi, Camat se-Kabupaten Ngawi, SKPD Pemkab Ngawi, Penggerak PKK Kabupaten Ngawi, beberapa anggota DPRD Kabupaten Ngawi, dan Wakil Bupati Ngawi.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono mengaku kagum dan salut dengan kegiatan kelompok lansia yang tergabung dalam BKL Melati asuhan Muhyi, selaku ketua kelompok. Ony yang sekaligus Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Ngawi ini sempat dengan jujur merasa iri yang dilakukan BKL ini.

“Meskipun sudah lanjut usia, semua anggota BKL ini masih terlihat sehat seger buger bisa melakukan aktifitas dan kegiatan sehari-hari. Ini membuktikan pola hidup yang dijalaninya sangat sehat. Kami selaku pemuda kadang merasa iri, banyak program tapi kurang untuk bisa melaksanakannya,” ungkap Ony seraya nyindir.

Dalam paparannya, orang nomor dua di jajaran Pemkab Ngawi ini menerangkan bahwa program kependudukan dan keluarga berencana tidak saja mengatur dan mengendalikan kelahiran melalui kontrasepsi, tetapi juga memberi intervensi pada keluarga mulai dari anak dalam kandungan hingga usia lansia.

Sementara Bina Keluarga Lansia, lanjut Ony, merupakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan juga ketrampilan keluarga yang memiliki usia lanjut dalam perawatan, pengasuhan serta pemberdayaan lasia sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Untuk usia lanjut skala nasional sekitar 7% dari jumlah penduduk, sekitar 10% lansia di tingkat Propinsi Jatim, dan di Kabupaten Ngawi sendiri tercatat ada 106.358 jiwa di tahun 2012 atau 11,85% dari jumlah penduduk 897.908 jiwa. Evaluasi ini merupakan langkah lanjut dari rangkaian kegiatan pembangunan kependudukan dan keluarga Kabupaten Ngawi.

Masih menurut Wakil Bupati, keberhasilan pembangunan tak lepas dari kependudukan, karena penduduk adalah obyek sekaligus subyek dari pembanguan itu sendiri. Oleh karena itu, lanjutnya, Kabupaten Ngawi harus mampu meningkatkan dalam pengedalian kelahiran, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mempersiapkan daya saing SDM yang berkualitas.

Sementara itu, Ketua Tim Evaluasi BKL dari Propinsi Jawa Timur, Dra Nunuk Lestari. MM, dalam uraiannya menyampaikan bahwa penilaian BKL ini untuk memberi keteladanan terhadap penduduk atau masyarakat agar bisa meniru kebiasaan lansia hingga bisa hidup sehat, dan menularkan kemampuan atau pengalamannya pada generasi muda.

Ninuk juga menyampaikan, bahwa Propinsi Jawa Timur pada tahun 2012 sebagai juara tiga evaluasi BKL tingkat nasional yang diwakili Kabupaten Madiun. Dan di tahun ini (2013), Kabupaten Ngawi masuk tiga besar bersanding dengan Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Bangkal.

“Kita berharap, semoga kelompok BKL Melati Kelurahan Karang Tengah Kabupaten Ngawi ini mampu memposisikan sebagai juara satu untuk mewakili Propinsi Jawa Timur menuju ke tinggkat nasional,” ungkap Ninuk yang disambut aplous semua undangan yang hadir.

Di sisi lain, simulasi pengetahuan umum yang dilakukan kelompok BKL ini tentang Buang Air Besar (BAB) di sungai atau di sembarang tempat dalam Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Terdengar guyonan dan celotehan yang polos dari beberapa kakek nenek menjawab pertanyaan.

“Kalau buang air besar di sembarang tempat tentu membuat bau tidak sedap dan bisa membawa penyakit. Dan kalau di sungai, nanti kalau kepleset bisa jatuh,” kelakar Kakek Bandri yang didirngi canda tawa. (mit/yn@infongawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares