Bupati Ngawi : Sinergi Lintas Sektor Guna Tingkatkan Kesejahteraan Petani

di %s Berita 551 views
Banner

dsc09821

Ngawi – Bupati Ngawi Budi Sulistyono menghadiri Musyawarah Kerja Asosiasi Gapoktan Provinsi Jawa Timur dan Pengukuhan Pengurus Asosiasi Gapoktan Tingkat Kabupaten  dengan motto “Subur Sarwo Tinandur Murah Tanpo Tinuku” yang dipimpin Ketua Asosiasi Gapoktan Jawa Timur Budiono bertempat di Pendopo UD. Daya Tani Dusun Alas Pecah Desa, Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi, Minggu (30/10).

Hadir dalam kesempatan tersebut Perwakilan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jawa Timur, Kasiter Korem 081/DSJ, Letkol Inf Ato Sudiatna, Dirut PT. KBI (Kliring Berjangka Indonesia), Tris Sudarto, Kadistan Kabupaten Ngawi  Ir. Marsudi, Kepala BKP Kabupaten Ngawi Ir. Slamet Purnomo, Muspika Kecamatan Geneng dan Para Ketua Gapoktan dari kabupaten se-Jawa Timur.

Bupati Ngawi Budi Sulistyono dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa musyawarah kerja bertujuan untuk menyatukan kehendak, pikiran bagaimana memakmurkan Gapoktan di wilayahnya masing-masing. di era globalisasi saat ini, dunia pertanian kita mengalami kemunduran khususnya penanganan pasca panen, “dulu zaman nenek moyang kita, saat panen di simpan dalam lumbung, sekarang sudah menurun langsung jual kepada tengkulak beserta tanahnya sekalian”.

Guna menangani permasalah tersebut Pemerintah Kabupaten Ngawi berupaya mengajari gapoktan berdagang untuk membeli gabah petani diwilayahnya masing-masing dengan sistem Resi Gudang atau gadai gabah ke bank jika harga gabah sedang turun. “hutang ke bank 100 juta, nanti akan kita tambah 100 juta melalui dana hibah”.

Bupati Ngawi berharap kedepanya gapoktan dapat bersinergi lintas sektor guna meningkatkan kesejahteraan para petani yang golnya ketahanan pangan Nasional dapat terwujud.

Sementara Dandim 0805 Ngawi Letkol Inf M. Triyandono pada kesempatan ini menyampaikan tentang peran TNI dalam pertanian adalah berdasar atas adanya MoU antara Kementan RI dengan TNI dalam rangka menyukseskan program swasembada pangan sehingga sangat diperlukan adanya kerjasama yang baik antara TNI/Babinsa dengan petani maupun mantri tani di lapangan.

Selain itu Dandim juga mengatakan akan mendukung program Kamentan RI untuk memotong rantai distribusi, dengan harapan petani dapat menjual langsung kepada konsumen sehingga standar harga beras dari pemerintah sebesar Rp. 7.500 sampai dengan Rp. 7.900,- dapat tercapai. Semoga dengan adanya asosiasi Gapoktan ini dapat membuat Jawa Timur lebih makmur.

Dalam musyawarah kerja Gapoktan ini juga dilaksanakan pengukuhan Pengurus Asosiasi Gapoktan tingkat Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ponorogo.

 

 

Sebar dan Bagikan :

Shares