Daily archive

May 21, 2018

Tingkatkan Layanan Informasi, Pemkab Ngawi Luncurkan PING

di %s Teknologi Informasi 2,736 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi, terus meningkatkan komitmennya menuju Ngawi Smart City, salah satunya dengan membangun aplikasi layanan informasi yang mudah diakses, cepat dan nyaman bagi masyarakat melalui Portal Informasi Ngawi atau PING berbasis android. Aplikasi PING diluncurkan bertepatan dengan peringatanHari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 110, Senin (22/5) lalu, di halaman Pendopo Wedya Graha, secara resmi oleh Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono.

Bupati Ngawi bersama Kepala Diskominfo Kabupaten Ngawi menekan tombol sirine tanda di launchingnya aplikasi PING

Bupati Ngawi mengatakan aplikasi PING ini sangat bermanfaat, karena berisikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat Ngawi, seperti layanan kependudukan, perizinan bagi pengusaha yang bisa dilakukan secara online. Disamping itu juga layanan kesehatan di rumah sakit juga tinggal klik  dapat diketahui rumah sakit mana saja yang kamarnya kosong,. Bahkan harga kebutuhan pokok pun bisa dilihat, “Kalau ada yang mau singgah di Ngawi, informasi hotel pun bisa kelihatan, hotelnya di mana yang bisa diinapi,” beber Budi Sulistyono.

Menurutnya, informasi yang tersedia harus terbuka serta tersedia sesuai dengan kebutuhan masyarakat, , “Dengan begitu kita lebih bisa mendekatkan pelayanan itu sendiri. Dan yang paling utama pelayanan itu tidak lagi dikeluhkan, kalau semua sudah di online kan,” ujar Bupati. “Dengan adanya aplikasi ini, semoga bisa semakin memberikan percepatan inovasi untuk Kabupaten Ngawi dan terus berkreasi memunculkan aplikasi  lainnya untuk menunjang pelayanan bagi masyarakat,” harapnya.

Aplikasi yang dibangun Dinas Komunikasi dan Informatika ini bisa diunduh melalui Google Play Store di smart phone android. Terdapat 2 menu utama dalam aplikasi ini, yakni menu General dan E Gov. Disitu bisa dilihat berbagai icon menu diantaranya e – Tolong, Pengaduan, Ngawiku, Kependudukan, Pendidikan, Kesehatan, Kesra, Perizinan, Pertanian, Ekonomi, Visit Ngawi, Info Dokumen, Digilib, Ramah Anak, dan Digital Media, Sedangkan di Menu E Gov, kita bisa melihat ada beberapa fitur informasi seperti, Dashboard, E-Controlling, E-Budgeting, E-Planning, dan LPSE. Dalam perkembangannya, aplikasi ini akan mengalami beberapa penyempurnaan, termasuk fitur streaming Radio, engine builder serta menu yang lebih banyak dan informatif.

Bupati Ngawi bersama kepala Diskominfo Kabupaten Ngawi dalam kegiatan launching aplikasi PING

Terpisah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ngawi, Ir. Prasetyo Harri Adi menyampaikan bahwa aplikasi ini dibuat untuk mempermudah masyarakat Ngawi mengakses seluruh informasi yang dibutuhkan, termasuk informasi 3 rumah sakit yang ada di Ngawi, yakni RSUD dr. Soeroto, RS Widodo, RSI At-tin Husada serta 24 UPT Puskesmas se Kabupaten Ngawi. Juga, tersedia informasi harga sembako, perizinan dan NIK (Nomor Induk Kependudukan).

“Saat ini dengan kemajuan teknologi kita berharap bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat terutama informasi yang terintegrasi dalam satu wadah. Adanya PING diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, termasuk kuliner dan wisata. Kami pun  berharap melalui media digital, mampu meningkatkan pendapatan, misalnya dengan transaksi jual beli online barangkali,” katanya.

Ia juga menghimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media, terlebih lagi harus bisa mengambil keutungannya jangan sampai rugi, manfaatkan untuk meningkatkan penghasilan, “Jangan terpengaruh dengan berita hoax yang saat ini juga marak,” pungkasnya. (kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Harkitnas, Momentum Merajut Persatuan dan Kesatuan

di %s Berita/Kabar Ngawi 1,427 views

Lahirnya Boedi Oetomo, 20 Mei 1908 menandai kebangkitan bangsa Indonesia meskipun belum menyasar pada ide nasionalisme secara keseluruhan namun semangat untuk bersatu sudah ada. Waktu itu, benih nasionalisme ditandai dengan munculnya kesadaran sebagai bangsa untuk menjadi maju dan berdaulat, serta membebaskan diri dari dari belenggu bangsa lain walaupun konteksnya masih sangat terbatas.

Boedi Oetomo digagas pertama kali oleh dr. Wahidin Sudiro Husodo, dr. Soetomo dan beberapa tokoh lainnya yang beranggotakan kalangan priyayi suku Jawa dan Madura. Menyadari arti penting keberadaan organisasi bagi rakyat, maka pada tahun 1920 Boedi Utomo mulai menerima anggota dari masyarakat biasa, jadilah sebuah organisasi pergerakan rakyat yang mengusung semangat nasionaliasme.

Tahun 2018 ini, tepat Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke 110, Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar upacara peringatan di halaman Pendopo Wedya Graha, Senin (21/5), Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono sebagai pembina upacara. Hadir dalam upacara peringatan Harkitnas ini, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Ketua DPRD Ngawi, Dwi Rianto Djatmiko, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan anggota Kodim 0805 Ngawi.

Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono menyampaikan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara dalam peringatan Harkitnas 2018 ini harus dimaknai sebagai momentum sejarah persatuan dan kesatuan bangsa ini, sebagai upaya penyadaran masyarakat untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang dalam meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh semua pihak. Hal ini sesuai dengan tema Harkitnas tahun ini, yakni membangun sumber daya manusia memperkuat pondasi kebangkitan nasional di era digital.

“Bersatu adalah kunci ketika kita ingin menggapai cita – cita yang sangat mulia. Namun disaat yang sama, tantangan yang maha kuat menghadang di depan. Boedi Utomo memberi contoh bagaimana berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal – usul primordial. Yang akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme menjadi bahan bakar utama kemerdekaan,” katanya. Dan, dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan, agar bangsa ini bangkit bersama untuk kebangsaan Indonesia, ujar Bupati.

Lebih lanjut juga disampaikan bahwa sumber daya alam (SDA) merupakan sumber daya terbatas, sedangkan SDM terfasilitasi dengan kapasitas serta kapabilitas yang luas untuk dikembangkan. Apalagi di era sekarang, dan bukan saatnya untuk berdiam namun jangan buang waktu dan energi fokus pada pengembangan, “ Filosofi sapu lidi juga harus dimaknai secara bijak untuk saling merangkul, jangan sampai tercerai berai karena provokasi. Dan, keberadaan bonus demografi yang menyuguhkan keuntungan harus bisa dimanfaatkan secara produktif,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Menkominfo juga mengingatkan bahwa generasi milennial yang terpapar masifnya perkembangan teknologi dan informasi bisa menjadi peluang sekaligus ancaman. Makanya SDM harus bisa dijadikan dasar sebagai acuan untuk mendatangkan manfaat di era digitalisasi ini, Persatuan dalam memecahkan masalah sangat diperlukan demikian pula dalam konteks menghadapi era digital ini. maka semua harus dala irama  yang sama untuk mendapatkan kebermanfaatan menuju kearah yang lebih baik.

“Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke 110, mari kita maknai peringatan tahun ini dilingkungan masing – masing sesuai dengan lingkup tugas kita, untuk semaksimal mungkin memfasilitasi peningkatan sumber daya manusia, terutama generasi muda yang akan membawa kejayaan bangsa ditahun – tahun mendatang,” kata Bupati sambutan dari Menkominfo. (kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top